Chapter XVI

65 2 0
                                    

Aku pergi meninggalkan Marceline dan Lycan itu berdua. Aku merasa kesal dan jengkel lagi-lagi ada orang yang memberdayaiku. Aku tak menyangka Marceline yang berwajah polos ternyata orang yang licik, iya… bodohnya aku yang selalu menilai melalui wajah.

“ Lycan bodoh, memang aku tak tahu dia itu siapa?”

Aku berjalan sambil menendangi apapun yang ada didekatku, kemudian duduk dibawah pohon sambil memandang langit-langit yang bertabur bintang. Lalu, aku melihat Jack datang membawa dua buah roti.

“ Hai kawan…” ujarnya sambil memberiku High five dan duduk disebelahku

“ Roti?” tawarnya sambil menyodorkan roti coklat kearahku

Aku tersenyum, lalu mengambil roti itu

Jack memperhatikanku, tersenyum, lalu menggeleng

“kau kenapa lagi?“ tanyanya

Aku menarik nafas

“aku penasaran kenapa orang-orang sering memanfaatkanku?” aku menoleh menatap Jack

Jack mengangkat bahunya

“aku tidak begitu kan?” ujarnya sambil mengunyah roti daging ditangannya

“i-iya, tapi Marceline…”

“Mutant Oracle berwajah…India itu?” tanyanya

Aku mengangguk

“ Tadi siang , dia mengajakku melihat api unggun, lalu dari tadi dia seakan tidak mempedulikanku, lalu tiba-tiba ia spontan bertanya tentang apa yang terjadi, dan aku sadar…dia menggunakanku untuk mendapat informasi”

Jack terdiam sebentar lalu mengangkat kedua alisnya

“ Entahlah, lagipula jujur saja, aku sebenarnya heran kenapa kau menyimpan informasi yang mereka minta erat-erat? Maksudku… aku bahkan tak mengerti kenapa? mereka hanya ingin tahu kenapa semua ini bisa terjad, kalau aku jadi mereka, aku juga akan bertanya”

Aku kembali memandang langit

“ Dan jujur aku saja tidak pernah tahu sampai sekarang, apa yang sedang terjadi Rick… aku tahu kau mengetahui sesuatu, bisa dibilang kau cukup handal menggunakan kemampuanmu karena itu kan kau diangkat menjadi asisten dukun?”

Aku tertawa kecil, gelar Asisten Dukun tidaklah sekeren Asisten Dokter atau Asisten Dosen… aku tak tersanjung sama sekali.

“Tapi kau… tak pernah memberitahuku, padahal aku sudah mengenalmu sejak kelas 1 SD, c’mon you gotta be kidding me, you have never tell me anything…”

“ Entahlah, mungkin karena tidak ada yang percaya padaku…”

“kau masih menyimpan pahitnya masa SMP kita? dengar semuanya telah berubah, mereka tak se-skpetik itu kan?”

Aku menatap Jack

“ Aku kurang bukti…”

Jack terdiam, ia nampak terkejut

“bukti apa?”

“bukti dugaanku…, aku harus mencarinya”

Kami berdua terdiam, lalu aku menatap lurus kearah Café, aku iseng menggunakan kekuatan mata batinku untuk menerawang kedalam Café, untuk sekedar tahu apa yang dilakukan Marceline dan Lycan itu, lalu aku menemukan Marceline dan Lycan itu sedang makan dan tertawa, dan aku mendengar pembicaraan mereka. Mereka membicarakanku

Dan aku baru saja menyadari sesuatu

 “kau mau bantu aku? Aku punya firasat aku harus melakukan ini, dan aku janji akan membahasnya bersama-sama, asal kalau kau mau membantuku, menemukan bukti”

Marwolaeth CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang