Karl
Aku dan Harry kembali ke Alburgue untuk melihat apa yang hendak Harry tunjukan padaku, seketika aku bia merasa panasnya api yang berkobar dalam Harry ketika menceritakan bagaimana dia membuat benda ini, walaupun sampai saat ini aku belum bisa menebak apa.
Wajahnya terlihat lebih bersemangat begitu pula dengan nada bicaranya, aku tak pernah melihatnya sebersemangat ini. Kadang aku hanya bisa senyum-senyum sendiri melihatnya dan bahkan tertawa.
“ Kau tahu? Kaulah orang pertama yang aku tunjukkan tentang penemuan ku ini…” ujar Harry sambil membuka pintu laboratorium
Aku hanya tersenyum menanggapinya
Aku duduk di kursi Lab, sedangkan Harry mengambil sesuatu dari ruang pendingin, lalu mangeluarkan sebuah tube kecil berisi cairan putih berwarna agak keruh.
Aku mengernyitkan wajahku, mempertanyakan cairan itu apa, lalu Harry duduk disebelahku sambil senyum-senyum sendiri memegang ‘kreasi’ nya.
“ itu apa?” tanyaku
Harry mengangkat alisnya dan tersenyum, nampaknya dia agak kecewa dengan reaksiku yang terlihat biasa saja.
Entahlah mungkin karena aku membayangkan inovasi yang lebih dari sebuah cairan keruh didalam tube.
“ ini vaksin”
“ wow, vaksin apa? Boleh kulihat?” ujarku tak percaya
“ ya…”
Aku mengambil vaksin itu dari tangan Harry, lalu mengambil pipet dan meneteskan beberapa tetes diatas kaca lalu melihatnya melalui mikroskop.
“ interesting… uhm ngomong-ngomong ini vaksin apa ya?”
Harry hanya bisa menganga menatapku, dia pun berdiri dan membelakangiku lalu dia berbalik dan mengatakan
“aku tidak tahu…”
Rasanya aku ingin menonjok orang ini
Aku terdiam sebentar, dan berfikir apakah Harry serius dengan semua ini, maksudku secara mikroskopis memang terlihat beberapa mikroba dan mungkin cairan ini memang Vaksin, tapi aku jadi agak ragu karena Harry pun tak tahu Vaksin apa ini.
Dan dari mana Harry tahu dan yakin kalau cairan buatannya ini adalah Vaksin. Untuk pertamakalinya aku meragukannya, aku akui dia sangat cerdas tapi masih terlalu muda untuk sebuah inovasi, walaupun kata terlalu muda tak pernah ada kalau kau ingin berkarya.
Tapi at least semua itu seharusnya tidak didapatkan secara instan. Aku sangat ingin bertanya bagaimana ia yakin kalau ini Vaksin tapi aku tak ingin merusak Euforia nya.
“lalu apa yang akan kau lakukan dengan ini?”
“ mencobanya di mahluk hidup, mungkin aku akan menyuntikkannya ke Tikus atau semacamnya”
Aku hanya mengangguk
“kalau berhasil aku ingin mempublikasikannya…”
Aku hanya bisa menelan ludah sambil menatapnya, tak terpikirkan kalau Harry bisa seceroboh ini, dia butuh hipotesis yang kuat dan percobaan yang berhasil untuk bisa meyakinkan kalau ciptaannya itu memang bekerja.
Aku mulai mengada-ngada berfikir kalau mungkin Harry memasukkan bahan-bahan asal kedalam cairan ini ketika emosinya tidak stabil, kelelahan maupun sedang stress, lalu kebetulan dia menemukan mikroba didalamnya dan voila ia menyebutnya Vaksin.
Lalu hening sesaat
“ uhm… Karl”
“iya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Marwolaeth City
DragosteCam, Karl dan Marceline adalah tiga sahabat yang tinggal di ibukota Duisser State, Marwolaeth City . Diawali dari mimpi dan ketidak percayaan akan hal-hal ghaib telah mengubah hidup dan kota mereka menjadi gelap gulita. Pembongkaran indentitas merek...