E

104 18 0
                                    

Eksperimen doang ini tuh. Tapi aku pengen kamu yang pertama nyobain. -Mika

Teringat oleh Jeffrey yang kemarin sakit, Mika memaksa Bundanya untuk mengajarinya membuat kue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teringat oleh Jeffrey yang kemarin sakit, Mika memaksa Bundanya untuk mengajarinya membuat kue.
Bolu pisang panggang jadi tujuannya.

"Habis ini dimasukin tepungnya. Mixernya di kecepatan paling lambat. Jangan lama-lama." Bundanya memberi instruksi. Mika mengangguk-angguk, serius mendengarkan.

Tangannya meraih tepung terigu yang sudah ia ayak halus sebelumnya. Bersiap menurunkan kecepatan mixer dan memasukkan si tepung perlahan-lahan.

"Jangan lama-lama ya. Dek. Nanti nyusut dia."

"Siap, Bunda!"

Bundanya tertawa di samping, melihat anak gadisnya begitu bersemangat membuatkan sebuah kue untuk pujaan hatinya.

"Mik, pinjem bukunya Pak Didit dong!"

"Bunda ada Ekal tolongin." Mika meminta sang Bunda untuk menggantikannya sebentar. Lalu ia berlari ke depan untuk membukakan pintu dan kembali berlari ke kamarnya. Ia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya karena peringatan Bundanya yang mengatakan kalau adonannya hanya perlu dikocok sebentar saja.

"Nih, Kal."

Lantas dia kembali berlari ke dapur untuk mengambil alih mixer dari tangan Bundanya.

"Kok udah dimatiin, Bund?"

"Kan udah selesai, Sayang. Tinggal mentega cair aja tuh."

"Wahh pada bikin apanih, Bund?"

Plakk

"Ekal jangan gangguin ihh!" Tangan Haikal ditepak oleh Mika karena menggelitiki pinggangnya di saat ia tengah serius.

"Bund, anaknya galak kayak kucing oren yang suka nyakar." Haikal malah mengadukan kelakuan Mika yang jelas itu pada Bundanya.

"Bukannya kayak kucing lagi kasmaran ya, Kal?"

"Kasmaran apanya berabad-abad nggak kelar." Haikal mencibir. Bundanya terkikik.

Haikal kalau sedang begini jadi menyebalkan. Padahal biasanya dia manis walaupun sering mengomel. Tapi untuk perihal meledek, dia itu nomer 1 menyebalkannya. Seperti saat ini.

"Jangan ngeledek kalo nanti mau makan kue hasil buatanku." Ucap Mika dengan mulut mengerucut. Membuat Haikal gemas ingin menangkup wajahnya yang kecil itu.

"Kelas Pak Asrofi doang kan nanti?"

"Iya. Kamu Pak Didit aja?" Tangannya masih fokus melakukan teknik folding setelah margarin cair dimasukkan. Lalu ia menata kertas baking di bawah loyang sebelum menuangkan adonan bolu pisangnya. "Bunda ini berapa lama?"
Tunjuknya pada oven yang sudah panas karena dinyalakan sejak ia memasukkan tepung terigu.

ALFABET | Jung Jaehyun [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang