Z

160 16 0
                                    

Zona nyaman ini bukan punyaku. Selamat tinggal Jeffrey. Aku nggak bisa lagi berjuang untukmu. -Mika

Ada yang aneh di hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang aneh di hari ini. Kursi di samping tempat duduknya kosong. Padahal harusnya terisi oleh seseorang yang spesial. Kemana dia? Apakah dia sakit?

Jeffrey memandangi pergelangan tangannya. Selain jam tangan pintar yang melingkari, ada juga sebuah gelang berwarna abu-abu dan biru tua yang terlihat dirangkai dengan agak sedikit ceroboh namun masih menggemaskan dan terasa khusus. Ia ingin menunjukkannya pada Mika. Bahwa ia memakai gelang buatan gadis itu. Tapi gadis itu malah tidak hadir pada prosesi wisuda. Padahal Mika sendiri yang pada awalnya bersemangat dan mengatakan bahwa mereka akan diwisuda bersama.

"Mika mana?" Jeffrey cepat-cepat ke belakang menuju kursi Haikal setelah acara wisuda di tutup secara resmi. Ia tidak ingin kehilangan anak itu di antara ribuan orang yang berkumpul di GSP hari ini. Karena melalui Haikal, ia mungkin dapat menemui Mika. Atau setidaknya mendapat jawaban tentang pertanyaannya, kemanakah gerangan Mika pada hari penting ini?

Haikal tidak berdiri dari kursinya. Sebetulnya ia ingin menanti arus keluar agak tenang terlebih dahulu. Berdesakan bukan menjadi opsinya. Tapi malah Jeffrey sudah menyambanginya. "Really? After all this time akhirnya di hari terakhir ngampus lo baru nanyain Mika?" Ia menghela napas. Ya sudah. Sudah terlanjur ia dipertemukan lebih awal dengan Jeffrey. Ia simpan dulu kekesalannya. Tugasnya justru akan lebih mudah dengan kedatangan Jeffrey di kursinya. "Orang brengsek kayak lo emang nggak pernah bisa paham." Ia meraih sebuah tote bag, dengan gambaran cat akrilik berinisial 'JW' dan berisi sebuah kotak berukuran sedang dari bawah kursinya. Lalu ia berikan pada Jeffrey.

"Buat apaan ni?" Haikal tidak menjawab. Pria itu justru melengos dan pergi dari kursinya. Masuk ke dalam barisan wisudawan dan wisudawati yang berdesakan hendak keluar dari gedung yang panas ini.

Jeffrey menilik ke dalamnya. Ada kotak berwarna biru. Mungkin akan ia buka nanti di dalam kamar kosnya setelah keluarganya pulang ke hotel. Untuk sekarang ia simpan terlebih dahulu. Lebih baik ia mencoba menghubugi Mika.

Mika T.Geodesi

Lo dimana?
Nggak dateng wisuda?

Lewat dari sepuluh menit dan Mika masih belum membaca pesannya.

Mika T.Geodesi

Mika?
Diatmika Eri, kamu dimana?

Telah ia kirim pesan baru untuk Mika. Bahkan kini Jeffrey memanggil nama gadis itu. Tapi pesannya tidak juga dibalas. Malah terdapat panggilan telepon masuk dari Mamanya. Okay. Nanti. Nanti ia akan menghubungi Mika lagi.

Dalam kotak yang diberikan ada sebuah sapu tangan biru dengan bordiran 'JW' di pojoknya. Kotak kecil yang Jeffrey tahu betul apa isinya, jam tangan hadiahnya untuk Mika pada hari sidang gadis itu. Dan sebuah amplop berwarna salem yang ia yakini berisi sepucuk surat.

ALFABET | Jung Jaehyun [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang