ALFABET | Jung Jaehyun [✔️]

V

Venus ya? Primadona Mesin emang nggak main-main ya pesonanya. -Mika

Ini hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Mika. Tempo hari, Jeffrey mengirimkan pesan berupa ajakan untuk datang ke sebuah festival je-Jepang-an di Fakultas Ilmu Budaya. Sepertinya pria itu masih ingat dengan stiker yang menempel di laptopnya. Stiker lambang crew bajak laut yang digawangi Trafalgar Law, yang akhirnya membawa mereka pada obrolan santai seputar One Piece. 

Sekian tahun ia mengenal dan mengejar Jeffrey, baru itu ia tahu bahwa laki-laki itu juga tertarik pada dunia anime. Tidak ia sangka-sangka sebetulnya mengingat wajah Jeffrey yang sepertinya akan lebih menyukai musik indie ketimbang pop. Tapi ia sangat lega ketika dapat menemukan setidaknya sebuah kesamaan di antara mereka.

Mika sudah siap dengan midi dress polos berwarna tosca dan sling bag Visval andalannya. Rambutnya ia biarkan tergerai natural. Sedikit polesan make up untuk menambah warna wajahnya dan parfum beraroma wood yang menenangkan juga telah ia aplikasikan. Sepatu sneaker putih polos potongan rendah akan melengkapi penampilannya. Sempurna. Kini ia hanya perlu menunggu Jeffrey menjemputnya. Iya. Jeffrey bahkan berjanji akan menjemputnya hari ini. Membuat senyumnya tak luntur sejak ia akan memejamkan mata malam tadi. 

Haikal yang hendak membuang sampah ke luar gerbang melihat gadis itu berdiri di terasnya. "Mau kemana minggu-minggu?" Ia sedikit berteriak mengingat rumah mereka yang terhalang jalan komplek.

"Mau ke festival di FIB." Jawabnya bangga. 

"Kok nggak ngajak? Sama siapa?" 

"Kan kamu nggak suka je-Jepang-an, Kal." Mika tertawa. Kalaupun diajak, Haikal hanya akan terus mengikutinya. Kegiatannya di sana pasti hanya akan berburu makanan. "Aku sama-" Ucapannya terhenti saat motor yang familiar muncul di depan rumahnya. Membuat Haikal di seberang sana mengeryit. Mika segera keluar dari gerbang dan menyapa Jeffrey. "Hai, Jeff."

"Hai. Pake helm lo sendiri kan?" 

Gadis itu mengangguk dan segera memakai helmnya sendiri. Ia sempat berpamitan pada Haikal yang masih berdiri di luar pagarnya. "Dadah, Kal. Kita berangkat dulu." Mika tidak pernah membayangkan akan menggunakan kata pengganti subjek 'kita' untuk dirinya dan Jeffrey. 

Haikal hanya melambaikan tangan tanpa berbicara. Lalu ia membuat gesture telepon untuk Mika. Gadis itu merespon dengan senyum dan ibu jari yang terangkat.

"Kamu mau kemana dulu, Jeff?" Bahkan tiket masuknya hari ini telah dibelikan terlebih dahulu oleh Jeffrey. Mika seperti mendapat hadiah sebelum pertempurannya untuk sidang akhirnya.

"Lo mau keliling dulu ke stand makanan atau masuk lihat pameran?" 

"Aku belum laper sih, kamu gimana? Sarapan nggak tadi?" 

Jeffrey langsung melangkahkan kakinya menuju area pameran komik-komik original karya orang yang dipajang di sana. Mika mengikuti dengan senang hati. Setelah terbiasa diikuti Haikal, kini ia harus melangkahkan kakinya lebih lebar untuk mengikuti Jeffrey.