W

66 14 1
                                    

Wajar sih kalo Jeffrey lebih tertarik ke Sarah. Soalnya dia cantik. Yakan, Kal? -Mika

Sebentar lagi Mika akan dapat merasakan hal yang telah dilalui oleh rekan-rekan sejawatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebentar lagi Mika akan dapat merasakan hal yang telah dilalui oleh rekan-rekan sejawatnya. Sejak pagi ia telah meminta restu pada Ayah dan Bunda, bahkan sampai restu orang tua Haikal juga ia minta. Ia juga lebih memilih puasa ponsel agar lebih fokus pada satu hal dan banyak mengistirahatkan badannya agar tidak jatuh sakit.

Kini tangannya menjadi ekstra dingin setelah ia masuk ke ruang ujian. Naskah Tugas Akhirnya sudah tersusun rapih di atas meja untuk jajaran dosen pengujinya. Naskah untuknya sendiri sudah lecek, terdapat coretan, serta tempelan sticky notes di sana sini agar lebih memudahkannya dalam sesi tanya jawab nanti. Kakinya juga tidak mau diam sejak ia duduk. Tumitnya bergerak-gerak dengan gelisah.

"Selamat pagi, Mika."

Mika lekas berdiri menyambut para dosen yang masuk satu-persatu. "Selamat pagi, Bapak dan Ibu." Dalam benaknya, jajaran dosen yang masuk terlihat seperti pahlawan Avenger dalam gerak lambat di film. "Huft." Napasnya ia hembuskan pelan sebelum berperang.

Haikal memilih untuk menanti di luar, menghormati keinginan gadis itu untuk berjuang sendirian di dalam ruang ujian tanpa ada satupun penonton. Jam tangan yang terikat di tangan sudah menunjukkan bahwa Mika telah berada di dalam ruangan hampir satu setengah jam lamanya. Mungkin sesi tanya jawabnya agak lebih intens daripada dirinya, melihat kombinasi jajaran dosen penguji yang sangat mematikan ini. Ucapan syukur jadi ia lantunkan di dalam hati, tidak terbayang kalau dirinya lah yang harus menghadapi kombinasi mematikan ini.

Mendekati dua jam dan ruangan masih belum ada tanda-tanda akan dibuka. Apa sebenarnya yang terjadi di dalam?

Semoga Mika dapat menjawab semua pertanyaan tanpa pingsan terlebih dahulu. Gadis itu pasti bisa melewatinya. Sudah banyak teman-temannya yang menanti di luar ruangan dengan berbagai macam hadiah. Satu hadiah unik yang tertangkap matanya adalah balon udara dengan bucket snack dibagian wadahnya, dengan stiker bertuliskan 'Welcome to the jungle, Mik!' menghiasi.

Ceklek

Wajah Mika muncul dari sela-sela pintu yang terbuka. Haikal tidak ingin menanti lebih lama, ia merangsek mendekat dan langsung bertanya. "Bisa?"

Gadis itu menutup pintu, membiarkan jajaran pengujinya berdeliberasi terlebih dahulu soal nilainya. Ia menghadap Haikal dengan mata berkaca-kaca dan mengangguk. Hatinya penuh kelegaan sehingga otaknya mengirim sinyal untuk matanya agar menyimpan air di pelupuk.

"Bagus." Haikal memeluk Mika. Membawa gadis itu menjauh dari pintu. Mengusak rambut pendeknya. Lalu mengurai pelukan mereka agar teman-temannya yang lain dapat mengucapkan selamat juga.

"Saudara Diatmika, silahkan masuk kembali." Suara Pak Jatmiko, ketua pengujinya, membuat Mika harus berpisah sementara dari teman-temannya. Genggaman tangan Haikal sesaat sebelum ia kembali masuk ke ruangan telah memberikan kekuatan khusus untuknya.

ALFABET | Jung Jaehyun [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang