O

75 16 3
                                    

Okay. Selamat istirahat Jeff. -Mika

Hari-hari perjalanan panjang dan jauh dari hiruk pikuk kota dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari perjalanan panjang dan jauh dari hiruk pikuk kota dimulai. Bagasinya sudah dimuat. Proses check in pun telah usai. Ternyata bukan perkara yang susah mendapatkan izin orang tuanya apalagi ia bersama dengan Haikal. Tempat sejauh Morotai, yang tidak pernah ia bayangkan akan ia datangi tanpa orang tuanya, menjadi tujuan mereka sekarang. Sebelum ponselnya benar-benar ia matikan, Mika membuka sebuah ruang obrolan. 

Jeffrey Wibowo💚

Selamat KKN, Jeff. Semoga lancar!

Dengan tidak mengharapkan sebuah balasan, ponselnya ia matikan. 
Haikal selalu menemaninya. Berada tepat di sampingnya. Meredakan kegelisahannya saat critical eleven, ataupun saat cuaca berubah buruk hingga pesawat mengalami turbulensi. 

"Nggak akan ada apa-apa. Aku di sini." Haikal membukakan sebuah permen jahe yang ia bawa dari rumah, sengaja, untuk meredakan kegelisahan Mika. Melihat betapa gadis itu kesusahan menelan salivanya sendiri.

Mika tersenyum,sedikit menyenggol siku Haikal setelahnya. "Kan yang jadi pilot bukan kamu." Dan terkekeh ringan agar tidak menyebabkan kebisingan untuk orang lain. 

"Minimal kan kalo berdua jadi nggak sendirian." Haikal mengendikkan bahu dan mencebikkan bibirnya.

"Yang namanya berdua ya nggak sendirian, Ekal." Keduanya berbagi tawa lirih. Takut-takut penumpang lqin terganggu. Mengiringi perjalanan jauh mereka. Transit, check-in lagi, dan berpindah pesawat sampai mereka tiba di sebuah bandara sederhana di tempat tujuan yang sangat berbeda dari Yogyakarta.

Hari pertama mereka tiba di tanah orang. Datang untuk mengabdikan diri, dengan harapan membawa secuil perubahan ke arah yang baik untuk negeri sendiri. Seperti bagaimana KKN berjalan biasanya. Upacara penerimaaan tentu saja acara yang tidak boleh dilewatkan. Sambutan dari satu kepala ke kepala lain yang tidak sepenuhnya mereka dengarkan, lalu pemberangkatan menuju kediaman sementara mereka masing-masing selama dua bulan ke depan.

Sistem KKN mereka memang tidak menempatkan semua mahasiswa dalam sebuah rumah bertajuk posko seperti mereka yang KKN di daerah lain. Keterbatasan hunian apalagi jika harus dihuni oleh sepuluh orang mahasiswa berbeda jenis kelamin laki-laki dan perempuan menjadi barang langka di pinggiran pulau Sulawesi ini.

Mereka semua disebar keberadaannya, Mika dan seorang teman perempuannya tinggal di rumah keluarga nelayan bernama Pak Nuri. Beliau ini yang akan menjadi orang tua sementara Mika dan Kayla selama KKN di Morotai. Sedangkan Haikal harus tinggal beberapa rumah jaraknya dengan kediaman rumah keluarga Pak Nuri dengan seorang teman laki-laki mereka.

Sinyal di sini sungguh jelek. Untuk mengabari orang tua asli mereka, para mahasiswa KKN harus berjalan-jalan santai dahulu ke pinggiran pantai. Seakan menjadi agenda rutin tiap pagi, Haikal akan menjemput Mika untuk jalan pagi mencari sinyal demi menelepon Bunda dan Mama. Melakukan kewajiban pengabdian mereka di siang hari sampai malam menjelang, lalu kembali kerumah masing-masing ataupun ke balai warga untuk rapat KKN. 

ALFABET | Jung Jaehyun [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang