C

107 20 0
                                    

Cerita tentang hari kamu dong biar aku ngerti dikit-dikit. -Mika

"Jeffreyyy~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeffreyyy~"

Panggilan itu. Panggilan dari seseorang yang tidak dia inginkan terdengar lantang di kelasnya yang sudah mulai kosong.

"Duluan bro."

Tangannya terangkat membalas salam perpisahan dari temannya. Edwin bahkan meninggalkannya duluan dan keluar dari kelas. Apa hari ini ia juga harus dibuntuti oleh gadis ini? Seperti hari-hari sebelumnya.

"Jeffrey mau makan dulu atau langsung pulang? Atau mau ke perpus dulu? Atau Toko Merah?" Serentetan pertanyaan tidak pemting itu membuat Jeffrey mual. Mendengarnya saja ia ogah. Apalagi untuk menjawab dengan sabar satu persatu pertanyaan yang diajukan kepadanya. Tidak akan.

"Minggir."

Alis Mika terangkat. Dia menunjuk area kiri kanannya dengan tangan. "Jalannya masih muat kok buat kamu lewat. Space nya masih lebar. Kecuali kalo kamu pengen banget lewat di tempat aku berdiri sekarang. Mau lewat sini?" Tunjuknya ke arsh kakinya sendiri.

Jeffrey berdecak dan memilih melewati sebelah kanan si gadis. Mika agak terkikik. Menyenangkan juga sesekali meladeni penolakan Jeffrey yang penuh dengan rasa malas.

Dulu saat ditanya Haikal soal mengapa ia ngotot mendekati Jeffrey padahal sudah ditolak, ia dengan lantang menjawab, "Bunda bilang aku harus berusaha keras ngejar cita-citaku, Kal. Jadi sekarang ini aku lagi lari maraton. Kamu harus dukung."

Karena cita-citanya adalah bersama dengan Jeffrey, maka ia akan terus berusaha. Mungkin kalau Jeffrey belum mau dengannya, itu tandanya usahanya kurang maksimal. Ia tahu kok kalau Jeffrey menolaknya dengan keras. Hanya saja, bolehkan Mika menaruh sedikit harapan kalau nantinya Jeffrey akan luluh juga dengan segala macam usahanya?

"Jeff aku mampir kantin tadi. Beli es krim mochi. Nih. Rasa coklat lho." Kemarin ia melihat Jeffrey menikmati es krim mochi coklat. Jadi sekarang ia bawakan sebagai sogokan di hari yang panas ini.

Tidak berhasil. Tidak ada pergerakan dari Jeffrey yang menunjukkan akan mengambil es krim di tangannya.

"Udah nggak pengen ya? Atau ganti rasa harusnya? Harusnya beli klepon kali ya? Atau strawberry?" Mika bertanya pada dirinya sendiri. Mengamati es krim yang membuat telapak tangannya memerah karena ia pegang dengan sepenuh hati sejak tadi. Hendak ia masukkan ke dalam saku, nanti celananya basah dan es krimnya rusak.

"Oh iya, Jeff. Kamu mau KP kemana? Aku tadi disaranin sama Pak Eko ke Wika. Kamu mau kemana?"

Dalam hatinya Jeffrey mengatakan bahwa ia tentunya tidak akan mengatakan pada gadis itu di mana ia akan melaksanakan Kerja Praktek kalau tidak ingin dibuntuti. Padahal tadinya ia ingin ke Wika juga. Tapi sepertinya ia harus ganti perusahaan.

"Kamu nggak pengen ke Wika? Atau mau ke PP?? Kalo sama-sama ke Wika bagus ehehehe. Kalo misal kamu mau ke PP aku juga mau coba deh." Mika meletakkan jarinya di pelipis. "Oh! Atau kamu mau ke tambang ya? Di mana? Bima? Kupang? Sumatera?"

ALFABET | Jung Jaehyun [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang