Pagi juga Mika. Gitu dong, Jeff. -Mika
Ini akhirnya. Namanya, Diatmika Eri, telah terpampang di belakang nama dosennya pada jurnal penelitian yang telah mereka kerjakan selama kurang lebih empat bulan. Untuk kesekian puluh kalinya dia dan Jeffrey duduk di kantor jurusan menghadap Bu Wiwit. Sepulang dari kampus nanti, Mika berniat untuk memamerkan hasil kerja kerasnya pada sang Ayah dan Bunda dengan senyum kebanggaan. Nyatanya waktu kuliahnya yang ia pikirakan akan berjalan dengan biasa saja sebagai mahasiswa kupu-kupu, kuliah-pulang kuliah-pulang, berubah menjadi kisah penuh integritas terhadap jurusan yang ia ambil. Episode hidupnya sedikit melenceng dari perkiraan. Tapi hal ini merupakan bentuk perubahan ke arah yang baik bukan?
"Sesuai janji saya. Ini ucapan terima kasih atas bantuan kalian selama ini." Dua amplop putih panjang diletakkan di meja kopi. Wajah dua mahasiswa Geodesi ini tersenyum cerah, tapi tangannya tetap ada di atas paha masing-masing. Enggan bersikap agresif. "Ayok diambil. Hak kalian ini." Bu Wiwit kembali mendorong dua amplop putih panjang itu ke arah mahasiswanya.
Keduanya mengangguk dan mengambil amplop itu dengan malu-malu dan sungkan. Langsung menyelipkan pada tas dan sela-sela buku catatan, lalu kembali memusatkan atensi pada sang dosen. Setelah Bu Wiwit mempersilahkan mereka untuk pulang, Jeffrey dan Mika berjalan beriringan keluar dengan langkah ringan. Mika masih tersenyum, sedikit melompat-lompat kecil dan terkekeh setelahnya. Sungguh ia merasa berbangga diri dapat turut serta dalam berbagai macam proyek dosen. Bagian yang paling penting adalah ia merasa menjadi mahasiswa yang kaya, walaupun sebenarnya ia bukanlah dari kalangan menengah ke bawah, tapi ia merasa kaya karena dapat menambah uang sakunya sendiri dari hasil mem-babu-nya dengan dosen. Roti Gembong sepertinya akan menjadi pilihannya untuk dibawa pulang hari ini. Nanti ia akan membeli 2, 1 untuk Bundanya, dan 1 untuk Mama. Sedangkan Haikal, akan ia buatkan Red Velvet cake seperti pesanannya tempo hari.
Mika sedikit melupakan kegelisahan tak berdasarnya dengan sikap Jeffrey nanti pasca proyek usai. Masih mempertahankan euforia kegembiaraannya hari ini, Mika mengambil ponselnya dari saku belakang celana. Ia menghentikan Jeffrey yang masih sama-sama berjalan di sampingnya. Jeffrey mengangkat alis.
"Kita foto bareng yuk Jeff buat kenangan-kenangan proyek kita." Ujar gadis itu. "Proyek terakhir kita bareng." Lanjutnya dalam hati.
Probabilitas ia ditolak atas keinginan randomnya sangat tinggi. Sungguh. Jeffrey pasti punya lebih dari sejuta alasan untuk menolak keinginan sederhananya itu. Seperti hari-harinya yang lalu. Mika tidak banyak berekspektasi, ia hanya berjudi. Tidak banyak berharap demi menjaga kebahagiaannya sendiri. Siapa tahu semesta akan sedikit berbaik hati dengannya. Tapi kali ini ia terkejut bukan main. Semesta seperti menjawabnya dengan congah 'Ini kan yang kau mau?'. Jeffrey mengulurkan tangannya ke arah gadis itu.
"Eh?" Dengan tampang bodohnya, Mika menunduk menatap tangan yang terulur. Senyumnya seketika itu berhenti, digantikan bibir yang menggantung kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFABET | Jung Jaehyun [✔️]
FanfictionABCDEFU and your mo- ehehe bercanda. Dari A-Z, alfabet favorit kamu apa? Project NCT Lokal Start: 19 January 2022 End: 3 March 2022 Johnthenaa Most Impressive Ranking [03/03/2022] 1# - nctlokal