Kesepakatan

201 11 0
                                    

Lyn baru saja menyelesaikan akupuntur dengan beberapa titik Meridian. Terapi ini memiliki efek memperbaiki jaringan peredaran darah dan juga jaringan syaraf.

Awalnya Lyn merasa takut membayangkan puluhan jarum tajam sepanjang telunjuk menembus kulitnya. Namun betapa terkejutnya Lyn saat mereka melakukannya ternyata jarum-jarum itu sudah menancap sempurna di tubuhnya tanpa Lyn sadari.

Mereka telah memasang dua puluh tiga jarum di punggungnya dan Lyn tak merasakan apapun kecuali sensasi tarikan otot di bagian pinggang sedikit terasa.

"Apakah ini sakit Nona? Anda harus rileks agar jarum-jarum ini bekerja dengan baik," kata asisten yang memasang jarum tadi.

"Nggak sakit sih, tapi kenapa banyak sekali jarum di punggungku?"

"Benar, ini adalah Meridian jantung. Sangat baik untuk kesehatan ibu hamil. Lalu kita akan memberikan tusukan di bagian syaraf kaki untuk menghidupkan syarafnya."

Lyn tak pernah menjalani pengobatan semacam ini sehingga ini pertama kali dalam hidupnya. Bayangan rasa sakit ketika tertusuk jarum ternyata tidak terbukti, itu hanya seperti digigit semut bahkan lebih sakit digigit semut.  Jarum sepanjang itu bisa masuk ke dalam daging tanpa menimbulkan rasa sakit samasekali. Ini cukup unik.

Lyn menyelesaikan pengobatan lalu ia keluar dari klinik. Pengawal sudah menunggunya untuk membawa Lyn pada jet pribadinya hingga sebuah panggilan masuk.

"Lyn, mereka melihat Lewis di ruang konferensi. Lewis baik-baik saja. Dan juga kondisi perusahaan itu sudah bisa diselamatkan."

"Baiklah, Pa. Aku sangat berterima kasih kepadamu."

Lyn tersenyum, ternyata Lewis baik-baik saja. Ia merasa konyol sebenarnya. Magnet Lewis terlalu kuat untuk menyita perhatiannya. Bahkan ketika ia memutuskan untuk bercerai, ia berniat untuk melupakan segalanya, hanya saja Lewis memiliki sesuatu di tubuhnya. Itu menjadi tanggung jawab besar baginya.

Ya, Lyn tak boleh kehilangan jejak Lewis Hooper, sebab kedua janin di perutnya. Bagaimanapun Lewis adalah ayahnya.

Mereka terbang di atas hamparan gunung Alpen di Tirol. Beberapa puncak pegunungan tampak bersalju dan indah. Ia mengagumi alam yang selalu menjadi target fotografer seluruh penjuru dunia itu. Memang benar, pemandangan itu sangat eksotis dan tidak membuat bosan melihatnya, bahkan bagi penduduk setempat seperti Lyn.

Papa Lyn memberitahu bahwa untuk pengobatan lanjutan akan dilakukan di Las Vegas. Papa Lyn memiliki teman seorang ahli ortopedi yang sekaligus terapis yang terkenal. Ia akan bersiap dalam satu bulan ke depan ketika kehamilannya pada usia tujuh bulan.

*

Clara menghubungi David. Ia sangat kesepian karena Lewis sudah menghilang lagi.  Beberapa kali surat pengacara datang memintanya hadir. Dan sekarang surat pengadilan. Ia jadi stress dibuatnya.

"Hati-hatilah berjalan, kenapa kau sangat stress kelihatannya," kata David melihat Clara datang dalam keadaan tak stabil.

"Aku akan mati sebentar lagi,  kurasa aku sudah tak sanggup lagi," katanya.

"Jadi apa yang membuat seorang Clara pesimis dan putus asa?"

"David, kalau ternyata aku dipenjara tolong ambillah bayi ini. Lewis tak mungkin mengakuinya karena ia memang bukan ayahnya. Dia akan melakukan test DNA untuk membuktikan bahwa dia bukan ayahnya," Clara menangis di hadapan David.

"Hei, aku sudah bilang, menikahlah denganku, maka kau akan aman, Clara."

"Tidak, aku tak bisa. Aku tak mencintaimu David, aku membencimu."

David membiarkan Clara menangis sepuasnya. Ia hanya melihatnya ketika Clara menangis di sofa di hadapannya.

"Aku merasa kalut, aku tak mungkin bisa mengelak dari hukuman ini lagi. Dan semua itu membuatku ingin mati. Kau sungguh tak akan mengerti ini," katanya lagi.

"Tentu saja aku tak mengerti, kau belum cerita, apa yang membuatmu begitu frustasi."

"Mereka memintaku datang ke pengadilan, pihak Indonesia memberikan investigasi, bahwa akulah penyebab tragedi paralayang di Bali yang menyebabkan Lyn cacat.  Aku tak tahu lagi harus bagaimana David...huu huu," Clara menangis lebih keras lagi.

"Tragedi paralayang? Apakah itu Lyn? Itukah sebabnya Lewis menceraikan Lyn...apa karena Lyn cacat sekarang ini?"
David baru tahu kalau kejadian itu menyangkut Lyn. Waktu itu ia tak pernah merasa tertarik membaca beritanya, ia bukan penggemar paralayang.

"Tidak, Lewis tak pernah meninggalkan Lyn. Tapi Lyn yang pergi dari Lewis."

David mencengkeram Clara.
"Kalau aku tahu itu adalah kamu, aku pasti akan membunuhmu. Sayangnya bayi ini sekarang tumbuh di perutmu, dan kau akan membuatnya lahir di penjara?" David seakan tenggelam dalam luapan emosinya, ia sangat marah dengan kelakuan Clara yang mengerikan.

"Baik, aku akan menjalani hukumanku, aku akan melakukannya!" teriak Clara. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan selain mengakui semua perbuatannya.

David mengacak rambutnya. Bagaimanapun putranya tak boleh lahir di penjara, itu sangat mengerikan.

"Aku yang akan mengakui perbuatan itu, keluarkan biaya untuk memperingan hukumanku. Tapi ingat, tak ada melarikan diri dariku. Aku akan menikahimu setelah keluar dari penjara, atau aku akan membongkar semua rahasia ini. Kau mengerti?" David mencengkeram kembali Clara.

Clara terperangah, David memberinya solusi, dengan persyaratan yang sebenarnya tidak masuk akal,  menikah?  mungkinkah ia akan menjadi istri pria kere ini? Ia bahkan tak pernah bermimpi menikahi pria selain Lewis!

Tiket Bulan Madu dari MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang