Flashback di ruang TU
"Afizal ada yang ingin saya sampaikan tentang pembayaran SPP semester 1 ini yg blm kamu lunasi, kapan kamu mau bayar SPP semester ini, karena sebentar lagi akan memasuki semester akhir" tutur bu hida yang menyampaikan tunggakan yang belum dilunasi afizal dari awal semester sampai sekarang.
"saya usahakan secepatnya melunasi tunggakan SPP ini Bu, saya mohon waktu nya untuk bisa melunasi semua" afizal meyakinkan bu hida bahwa ia akan melunasi tunggakan SPP ini dan memberinya waktu untuk bisa melunasi semua tunggakan.
"baiklan saya beri waktu 1 bulan untuk melunasi semester 1 ini, jika kamu tidak bisa melunasi SPP semester, maaf kamu tidak bisa lagi melanjutkan semester 2 nanti" bu hida memberi waktu dan menjelaskan dampak jika afizal tidak bisa melunasi tunggakan di semester ini.
"baik bu, terimakasih" afizal lega karena mendapatkan tambahan waktu untuk melunasi tunggakan.
"silahkan kembali ke kelas" ucap bu hida mengakhiri pembicaraan, afizal pun undur diri dan kembali ke kelasnya.
Pikiran afizal saat ini sangat kacau, karena memikirkan dari mana ia bisa mendapatkan uang dengan cepat agar dapat melunasi tunggakan semester ini, afizal rasanya benar-benar diambang kebingungan karena uang yang ada di tabungannya sisa 855 ribu, itupun untuk bayar kontrakan dan kebutuhannya sehari-hari, sedangkan SPP per-semester nya 720 ribu.
Keributan di kantin sebelah kanan memulihkan kesadaran afizal yang sedang melalang buana,
"woi ada apaan tuh ribut-ribut" marji berdiri dari duduknya dan berlari ke kantin sebelah karena melihat siswa yang sudah berkerumun.marji melupakan teman-temannya dan makanan yg masih tersisa karena terlalu kepo dengan apa yg terjadi disana, sedangkan ketiga temannya hanya melirik pada siswa yg masih berkerumun di kantin sebelah.
"Gue kira ada apaan, ternyata ada anak siswi yang terciduk pake rok pendek, udah jelas-jelas peraturan nya dilarang pake rok pendek, masih aja di pake, giliran digodain malah marah-marah, bilangnya jaga mata, padahal sendirinya pake rok kek mau jual diri, cowok emang serba salah" cerocos marji yang berjalan mendekati tempat duduk dan melanjutkan makannya yang masih tersisa.
"Emang siapa yang pake rok pendek Ji" tanya coki.
"Si fafa, tuh cewek benar-benar bar-bar banget, udh sering kena razia rok sama anak OSIS juga tetap aja pake rok pendek, kek cewek murahan" ujar marji yang masih fokus memakan makanannya.
"Anjir, tuh mulut pedas amat Ji" sahut coki, marji yang sudah memakan makanan pun membalas perkataan coki.
"ya lu liat aja tuh cewek, disekolah pake rok pendek, di sekolah dandannya kek orang mau jual diri, pake seragam juga pas dibadan, cantik sih tapi sayang kek cewek murahan".
Faizal yg memang cuek tapi peduli pada hal disekitar nya pun menyahuti "jaga omongan lu, jangan sembarang ngomong, nggk baik didengar orang lain Ji".
Marji yang ingin menyahuti perkataan faizal pun tak jadi, karena mendengar suara afizal "gue cabut duluan" afizal berdiri dan berjalan lebih dulu keluar kantin.
sedangkan ketiga temannya masih di kantin, mereka tau betul bagaimana afizal jika sedang memikirkan sesuatu, akhirnya mereka memilih membiarkan afizal pergi sendiri untuk menenangkan pikirannya.
Afizal berjalan menuju kelas melewati beberapa lorong yg memang ramai karena masih jam istirahat, melewati aula afizal lagi-lagi memikirkan cara mendapatkan uang dengan cepat agar bisa membayar SPP, karena berjalan sembari melamun, afzal dikejutkan dengan seseorang yang menabrak nya dari belakang hingga ia terjatuh.
"kalo jalan lihat-lihat, lu buta ya" ucap perempuan yang menabrak afzal, jelas-jelas perempuan itu yg salah karena dia menabrak afizal yang sedang berjalan di depannya, sambil mengibaskan celananya yang kotor karena terjatuh, afizal pun berdiri tegap dihadapan perempuan itu dan berkata "dasar gila", perempuan itu pun sontak menampar pipi kiri afizal.
Plak
Keadaan lorong yang masih ramai mendadak hening karena suara tamparan yang nyaring, hingga siswa/siswi yg berada di aula pun sontak menatap kedua sosok yang sedang dilanda emosi.
Kepala afizal menoleh ke samping akibat tamparan itu, afizal diam, menutup mata dan menghembuskan nafasnya perlahan, ia harus mengontrol emosinya yg sedang menggebu-gebu, setelahnya ia pun menatap perempuan itu dan melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.
Sedangkan wanita tersebut hanya terbengong dan menatap tangannya yang telah menampar afizal, kemudian menatap afizal yang sudah melanjutkan perjalanan, ia pun tersadar saat temannya yg bernama Aca berteriak histeris "astaga fafa, lu ngapain nampar anak orang, cowok lagian" ya perempuan yang menampar afzal adalah fafa atau nama lengkapnya Zalifa Dinanti.
"OMG, lo kebangetan sih fa" safya berteriak girang karena temannya super bar-bar, sedangkan temannya yg lain seperti Fani, Fina dan Fanya memilih no coment, mereka bertiga kembar 3.
"kuy lah ke kelas" sambil mengedikkan bahu, fafa pun mencelos dan melanjutkan menuju kelasnya, diikuti ke 5 temannya.
Zalifa, Aca, Safya, Fisa, Fina dan Fiza terbentuk menjadi geng yang bernama "Zas'F3" diambil dari nama depan mereka ber6.
Afizal yg sudah berada di kelas pun duduk di bangkunya, mengatur nafas karena masih dirundung emosi, setelah merasa tenang, afizal pun menelungkup kepala ke meja dengan tangan sebagai penyangga, menutup mata, lagi-lagi afizal memikirkan cara bagaimana dia bisa mendapatkan uang dengan cepat, hingga bel masuk pun berbunyi.
Tet
Tet
Tet
Waktunya jam pelajaran berikutnya, beberapa siswa yang masih diluar memasuki kelas, begitupun ketiga teman afizal, selang beberapa menit guru pun masuk kelas dan menerangkan pelajaran, hingga terdengar bel pulang sekolah.
***
Jangan lupa follow dan vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIPAN HATI (END)
Teen Fiction"Ngapain sih lu segala nolongin gue, gue nggk butuh bantuan lu, jauh-jauh sana, jijik gue deket sama pengamen kek lu" ~Zalifa Dinanti~ "lain kali kalo di tolongin itu bilang makasih, bukannya malah di maki-maki" ~Muhammad Afizal~ "Lagian siapa yang...