Pasar induk, disini lah afizal berada, setelah pulang sekolah afizal langsung ke pasar induk yang jaraknya lumayan jauh dari kontrakannya, tanpa pulang terlebih dahulu ke kontrakannya, demi menghemat waktu.
afizal masih menggunakan baju sekolah dan mengenakan jaket yang selalu ia bawa di dalam tas, ia menggunakan jaket agar tidak diketahui dari sekolah SMANTAU, ia pun menyusuri pasaran hingga ia berpapasan dengan seorang ibu yang sedang membawa banyak sekali belanjaan, ia pun membantu ibu tersebut, si ibu pun menerima baik bantuan dari afizal dan memberitahu afizal bahwa belanjaan ini diletakkan di toko sembako belakang pasar.
Sesampainya di toko sembako si ibu, afizal meletakkan belanjaan si ibu dan pamit undur diri, "tunggu dulu nak, namanya siapa nak?" Tanya si ibu.
"Saya afizal bu" jawab afzal, si ibu pun mengeluarkan dompet dalam tasnya dan membuka dompet, lalu mengeluarkan uang 100 rb an dan memberikan nya ke afizal, namun afizal menolak halus
"terimakasih bu, saya hanya sedang lewat dan kebetulan bertemu ibu yang sedang kesulitan membawa belanjaan" jawab afizal.
si ibu pun memasukkan kembali uangnya,
"saya ibu tiwi, jika nak afizal menolak uang pemberian ibu, nak afizal membutuhkan apa, insyaallah ibu bisa membantu" tutur ibu tiwiseketika afizal merasa ini semua jawaban dari segala pikiran yang membelenggu nya sedari pagi.
"saya butuh pekerjaan paruh waktu bu, karena saya masih berstatus pelajar" jawab afizal.
si ibu pun tersenyum dan berkata "Alhamdulillah kebetulan sekali, ibu sendirian mengelola toko sembako ini, jadi jika nak afizal mau, nak afizal bisa bekerja di toko ini".
senyum afizal mengembangkan hingga matanya menyipit sangking lebarnya tersenyum.
"Alhamdulillah, saya bersedia Bu bekerja di toko ibu, tapi saya hanya bisa bekerja sepulang sekolah dari hari senin-jum'at bu, karena sabtu-minggu saya punya pekerjaan sampingan juga, apa tidakpapa Bu" jelas afizal.
"tidak apa-apa, nak afizal bekerja di toko ibu ini menyesuaikan waktu luang yang dimiliki nak afizal saja, toko ibu buka dari jam 05:00 - 17:00, kalo untuk gaji, ibu akan memberikan gaji sesuai kerja keras nak afizal" tutur ibu tiwi.
"baik bu, saya akan bekerja keras di toko ibu, kalo begitu saya pamit pulang bu, sekali lagi terimakasih" afizal pun menyalimi punggung kanan tangan ibu tiwi dan bergegas pulang ke kontrakan dengan hati yang berbunga-bunga karena mendapatkan penghasilan tambahan.
Afizal tiba di kontrakan sore hari, masuk ke dalam kontrakan dan bersiap membersihkan diri, lalu memasak untuk mengisi perut, menu makan afizal hari ini seperti hari-hari biasanya yaitu nasi goreng, tempe tahu dan sambal sebagai pelengkapnya, bukan karena afizal tidak bisa memasak menu lainnya, hanya saja demi menghemat, mau tak mau afizal membeli bahan makanan yg tergolong murah dikantong.
Setelah selesai makan, afizal membersihkan setiap ruangan hingga menjelang maghrib, setelah semuanya sudah dikerjakan, afizal pun ke kembali ke kamar dan bersiap untuk menunaikan sholat.
Waktu sudah menunjukkan malam hari, dimana bintang-bintang bertebaran di langit.
Afizal duduk di meja belajar dan membuka laci meja belajar dimana tempat celengannya berada, afizal membuka celengan itu dan mengeluarkan uang hingga terhitung 500 rb untuk ia gunakan membayar kontrakan ini besok pagi, tersisa uang dicelengan 350 rb akan afizal gunakan jika nanti untuk kebutuhan yang mendesak. Setelah nya afizal menyimpan kembali celengan tersebut ke tempatnya dan bersiap untuk tidur karena dirasa tubuh nya hari ini sungguh sangat melelahkan.
***
Jangan lupa follow dan vote
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIPAN HATI (END)
Teen Fiction"Ngapain sih lu segala nolongin gue, gue nggk butuh bantuan lu, jauh-jauh sana, jijik gue deket sama pengamen kek lu" ~Zalifa Dinanti~ "lain kali kalo di tolongin itu bilang makasih, bukannya malah di maki-maki" ~Muhammad Afizal~ "Lagian siapa yang...