✔️EPS. 23 Akhir

614 57 7
                                    

Persis seperti dugaan Freya, memar yang datang tiba-tiba serta menjalar perlahan di tubuh Reva adalah ulah dari Mr. Ashel. Entah mengapa bisa ada kaitannya, tapi yang pasti sesuatu tanpa sengaja telah terjadi sehingga menyinggung para pengikut Ashel.

Dengan menelusuri berbagai saluran air dalam penjara bawah tanah, akhirnya keduanya pun menemukan di mana pusat aliran itu berlangsung. Yang pasti bukan di dunia manusia. Melainkan dunia lain yang tidak ditempati oleh Freya maupun Gracio. Lebih anehnya, energi eksistensi yang mereka miliki terasa seakan Reva turut bersama mereka.

"Apa yang membuat kalian datang kemari?" tanya salah seorang bertudung hitam.

"Teman kami. Sebenarnya, apa yang baru saja kalian kirim ke tubuhnya?" tanya Freya.

"Jalur arang mengalami kekacauan. Kupikir sesuatu telah meledak di sana." sahut sebuah suara dari pemuda yang tiba-tiba muncul di ujung ruangan. Perawakannya tampak seperti pria muda dan gagah.

"Ashel!?" seru Gracio penuh keheranan. "Ini mustahil!" lanjutnya lagi tak percaya.

"Dia akan berakhir menjadi arang setelah ini." katanya lagi.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan, Ashel?" tanya Freya sedikit tergelak.

"Ada banyak tanaman mati di sini. Satu pupuk saja mungkin tak akan cukup." sahut Mr. Ashel.

"Kau gila!? Reva tidak akan melakukan hal gila seperti itu!" tolak Freya.

"Lagipula ia melakukannya tanpa sengaja! Apa harus ia berkorban sampai sejauh itu!?" seru Gracio.

Ashel menyalakan rokoknya seraya berpaling menunjukan wajah tampan yang dia dapatkan hasil dari pengorbanan para manusia tak bersalah.

Freya yang melihatnya pun sempat kaget dalam beberapa saat.

"Sengaja atau tidak. Tanaman yang sudah kurawat sejak lama telah rusak karenanya." katanya dengan menyentuh daun kering yang ada di dalam pot.

"Bebaskan Reva sekarang juga. Akan kami ganti dengan pupuk yang kau inginkan." tawar Gracio membuat Freya membulatkan matanya.

"Jangan gila, Gee!?" tukasnya.

"Kami akan memberikan berapapun yang kau minta asal detik ini juga bebaskan Reva." ucap Gracio tanpa peduli protesan Freya.

Ashel mengembuskan napas berasapnya.

"Pergilah. Dan jangan ingkari perkataanmu barusan." kata Ashel dengan entengnya.

"Ayo, Frey!" ajak Gracio.

"Tapi---" belum sempat Freya menyanggah Gracio sudah berhasil membawa mereka kembali ke kediaman Reva.

Keadaan Reva sudah kembali pulih. Di sana ada Elios dan Niel. Tak terduga bahwa Freya dan Gracio telah menghilang hampir 5 hari lamanya.

"Reva!" seru Gracio dan Freya bersamaan.

Reva menoleh dan mendapati kedua teman beda dimensinya itu dengan mengernyit heran.

"Kalian dari mana saja? Kukira tadinya kalian tak akan menunjukan diri lagi." sahut Reva.

"Kau baik-baik saja?" tanya Freya dengan memeriksa ke sekeliling tubuh Reva.

"Aku baik-baik saja. Kata pak Elios, yang kemarin hanya serangan kirimin salah sasaran saja. Dan sekarang aku sudah kembali baik-baik saja. Dan, apa yang sudah kalian kerjakan selama 5 hari tanpa bersamaku?" jawab dan tanya Reva.

Freya dan Gracio pun saling tatap.

"Apa sesuatu telah terjadi tanpa sepengetahuanku?" tanya Reva seolah menyadari ada yang janggal dengan sikap kedua temannya.

"Ee..." Freya tak bisa melanjutkan apa yang ingin ia katakan tapi tak lama berselang Elios tiba-tiba masuk.

"Di mana sopan santunmu sebagaimana kau berperan sebagai seorang guru, Elios." tegur Gracio tak suka.

"Maaf. Aku tak sengaja melihat apa yang telah terjadi dengan kalian selama 5 hari ke belakang. Untuk itu, biarkan semua itu jadi urusanku. Akan sangat mudah jika aku yang mengerjakan tugas itu." tutur Elios.

"Tugas apaan?" tanya Reva penasaran mengambaikan rasa kesalnya sementara lantaran Elios masuk kamarnya tanpa adab.

"Kau tak perlu tahu. Misimu sudah selesai. Silakan lanjutan kehidupan seperti semula lagi." jawab Freya.

"Tapi apa? Kenapa wajah kalian tampak serius sekali?"

"Ashel meminta 5 nyawa untuk menggantikan serangan memar pada tubuhmu beberapa waktu lalu." Elios menjelaskam membuat Freya dan Gracio tampak geram dibuatnya. Sebab mereka jauh lebih mengenal Reva dibanding orangtuanya sendiri.

"Aku harus ikut!"

"JANGAN!!"





End.


Maaaf ya endingnya gak jelas. Eh gak deng, emg dari awal ceritanya udah gajelas. Ntar aku benerin lagi kok. Aku revisi ulang. Makasih ya udah mau sempatin baca. Sekali lagi makasih bgt.

LAYERS || 48 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang