16

34 12 2
                                    

Tanpa disadari, langit sudah kembali menggelap.

Bintang-bintang mulai bersinar, berhamburan menghiasi langit malam sementara bulan menjadi penguasa mereka. Aku akui, ini benar-benar malam yang indah. Akan tetapi, sampai kapan anak manusia ini akan berada di dalam sarangku?

Tertidur lelap di dalam relung tubuhku seakan tak ada yang perlu dikhawatirkan sekalipun kiamat mendekat ... apa gadis ini sudah tidak lagi takut terhadapku? Apa ini karena aku selalu memberinya makan? Sebab, setelah melihat tubuhnya yang kurus kering itu, aku jadi membawakannya banyak makanan dan ujungnya membuat gadis itu semakin betah tinggal di dalam sarangku.

... Mungkinkah semua ini salahku? 

Akan tetapi, bagaimanapun juga aku harus segera membuat gadis itu angkat kaki. Sebab,sejak awal hutan ini bukanlah tempat tinggal yang cocok untuknya.

Sementara aku masih berkutat dengan pikiranku, gadis yang sedang dipermasalahkan itu malah semakin terbuai di dalam mimpinya. Tak heran, aku jad sedikit kesal ketika melihatnya tengah tersenyum pulas. Sebab, kehadirannya telah merenggut hari-hariku yang damai di hutan ini.

Akan tetapi, ketika aku mendengar helaan napasnya yang teratur, merasakan kehangatan tubuhnya yang menyentuh bulu-buluku, membuatku merasa manusia kecil ini tak ada bedanya denganku--hidup dan juga bernyawa.

'Kalau begitu, jadilah keluarga denganku, Kyuu!'

Kata-kata gadis itu tergiang kembali di kepalaku, membawaku pada ingatan masa lalu yang sudah lama sekali. Hanya saja aku tidak menyangka....

.

.

... Jika ada manusia lain yang juga diberkahi bahasa kaumku.

.

Deer You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang