29

21 7 0
                                    

"Ada apa denganmu hari ini, Kyuu?"

Gadis itu mempercepat langkahnya. Ia berlari mendahuluiku, lekas menghalauku untuk meneruskan langkah lebih lanjut.

"Sungguh aneh. Aku rasa tidak ada yang berbeda dengan hari ini. Apalagi, kita selalu bersama," ungkap gadis itu.

"... Hanya bayanganmu saja," balasku kemudian berbelok sedikit darinya dan kembali melangkah.

"Lihat? Pasti ada sesuatu!" ucapnya kemudian bergegas mengkutiku kembali. "Tidak biasanya kamu diam dan tidak mengusirku!"

"Oh, jadi kau ingin diusir? Kalau begitu aku akan melakukannya. Saat. Ini. Juga."

Pendaran cahaya yang menyilaukan seketika menyelimuti tubuhku. Perlahan, aku merubah wujudku menjadi macan putih raksasa. Setelahnya, aku menggigit bagian belakang pakaian gadis tersebut serta mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Tunggu, tunggu dulu! Jangan usir aku! Aku tetap ingin berada di hutan ini! Aku tetap ingin tinggal bersamamu, Kyuu!"

"... Tidakkah kau ingat kalau hutan ini sangat berbahaya untukmu?"

"Tapi, penghuni hutan ini sangat ramah-ramah dan kutahu ... kamu akan selalu ada di sampingku untuk melindungiku, bukan?"

"Percaya diri sekali. Apakah kau sudah lupa kalau aku dapat menyantapmu kapan saja? Lagipula, aku membiarkanmu hidup untuk menjadi makanan daruratku."

"Apaaa?" gadis itu mulai memberontak, berusaha melepaskan diri dari gigitanku. Namun, sia-sia.

Aku mengehela napas, "sungguh, bukankah lebih baik jika kau kembali ke keluargamu?"

"Bukankah kita telah menjadi keluargaku, Kyuu?"

"Tidak sama sekali," jawabku singkat.

"Dasar, tak pernah jujur. Kalau begitu mengapa kamu tidak meninggalkanku saja di sini dan malah membawaku kembali ke sarangmu?" gumam gadis itu sembari menyilangkan tangannya.

"Apa yang kau katakan?"

"Tidak ada!" jawab gadis itu dan membiarkan dirinya dibawa berayun di bawah mulutku.

Keluarga. Satu hal yang paling aku idamkan, tetapi terlalu indah terjadi pada makhluk sepertiku. Bagiku, dapat mengenal gadis itu saja sudah cukup.

Sebab, kutahu, suatu hari, gadis ini juga akan kembali ke keluarganya yang sesungguhnya, keluarga yang berbagi darah dengannya. Jika demikian, apa yang harus kulakukan ketika saatnya tiba? Bisakah aku membiarkannya pergi?

.

.

... Aku rasa tidak.

.

Deer You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang