"Syukurlah ...." bisik gadis itu tak luput dari pendengaranku.
Hanya dari ekspresi gadis itu, aku langsung tahu betapa pentingnya pemuda tersebut baginya. Jika tidak, bagaimana mungkin dia akan memohon dengan teramat sangat kepadaku?
Sejenak, pandangan kami bertemu. "Sesuai janji, aku akan memberikan darahku," ujarnya.
Aku tersenyum puas. Waktu yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Aku pun lekas membuka mulutku lebar-lebar, mempersiapkan taringku yang tajam.
"Tunggu!" seru gadis itu. "Bukankah kau bilang hanya akan mengambil sedikit darahku? Kalau menggunakan taringmu, tubuhku tak akan mampu menahannya!"
"Haaa.... Aku lupa kalau manusia itu makhluk yang paling rapuh di dunia ini."
Seketika, seberkas cahaya yang menyilaukan kembali menyelimuti tubuhku, merubah wujudku.
"Kau ... Kau seorang manusia?" gadis itu sontak terkejut melihat rupaku saat ini--sosok pemuda bersurai kelam dengan manik keemasan yang menyala bagaikan bara api.
"Jangan samakan aku dengan kaummu yang lemah. Kemampuanku memungkinkan aku untuk meminjam sosok siapa pun yang pernah aku temui. Namun, tidakkah penampilanku saat ini mirip dengan pemuda yang ingin kau selamatkan itu?"
Benar-benar sebuah kebetulan. Siapa sangka sosok pemuda yang nyaris meregang nyawa itu begitu mirip dengan sosok yang aku pinjam saat ini--sosok tuanku kala muda. Beliau dikenal sebagai Onmyouji pertama di dunia ini dan juga satu-satunya manusia yang berhasil mengalahkanku--Kagemiya, demikian dia menyebut dirinya.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku mendekat ke arahnya. Aku kemudian berlutut di samping gadis itu dan meraih sebuah belati yang tergeletak di atas tanah--yang entah bagaimana telah berlumaran darah. Tampaknya, bilah pedang pendek tersebut terjatuh dari genggaman tangannya sesaat serigala perak yang mengintimidasi mereka memutuskan untuk melarikan diri.
Tubuh gadis itu melonjak ketika aku menyerahkan belati bernoda merah tersebut kembali ke dalam genggaman tangannya.
.
.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan, bukan?"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deer You (END)
Fantasy"Hidup kita begitu berbeda. Mengetahuinya, apakah kamu masih ingin tinggal bersamaku?" . Singkat, manis, namun tidak terduga ... itulah pertemuan antara sang penguasa Hutan Putih dengan seorang anak manusia yang telah dibuang kaumnya. Lalu, ke manak...