~SYMBIOTE~
Pagi hari
Saat ini Siwon tengah berada diruang tamu duduk disofa sambil menonton siaran berita dan jangan lupa ditemani ramyeon instan yang menjadi sarapannya, malam hari tadi Seojoon pamit untuk mengunjungi temanya tapi entah sampai pagi ini dia belum pulang karena itu lah Siwon hanya memakan ramyeon instan
Ceklek..
Bunyi pintu mengalihkan fokus Siwon dari siaran berita melihat kearah pintu dan menemukan Seojoon dengan memakai topi hitam, jaket kulit bewarna coklat gelap, serta celana jeans, dan juga sepatu. Seojoon melangkah masuk kemudian dia menghampiri Siwon sambil membawa sebuah map berwarna kuning
"Ini"ucap Seojoon sambil menyodorkan map kuning tersebut, Siwon hanya mengangkat sebelah alisnya menatap bingung map kuning itu"tadi malam aku pergi kerumah teman ku dia ahli mencari informasi tentang orang-orang penting, jadi aku memintanya untuk mencari informasi tentang Kim Lalisa dan, didalam map ini berisi informasi tentang gadis itu"ucap Seojoon sambil mendudukkan dirinya disofa
"Oh.. baiklah kalau begitu tunggu sebentar ok"Siwon beranjak dari duduknya dan melangkah kearah dapur tak lama kemudian dia kembali lagi dan duduk kembali"jadi apa informasi yang didapatkan temanmu itu"tanya Siwon
Seojoon kemudian membuka map kuning itu kemudian memberikan kertas-kertas yang berisi informasi kepada Siwon, Siwon mulai membacanya, kata demi kata, baris demi baris dia membacanya sampai dia selesai membaca semuanya
"jadi Kim Lalisa ini adalah putri kedelapan dari keluarga Kim, yang bersekolah di Kim school berbeda dengan saudarinya yang lain yang bersekolah di LF school"ucap Siwon menatap Seojoon"ya..dan yang lebih gilanya lagi dia adalah anak dari Kim Taehyung, orang yang membangun organisasi Life Foundation gila bukan"ucap Seojoon
Lalu tak lama setelah Seojoon berucap munculah Venom dari tubuh Siwon"ya Sangat gila, kau tau aku membayangkan kalau gadis yang bernama Lisa ini, adalah seekor singa yang terjebak didalam kumpulan hyena yang apa bila dia salah langkah berakhir sudahlah riwayatnya"ucap Venom
"Kau benar Venom apalagi Carnage itu cukup dibilang nekat dan tak tau takut dia bisa saja memprovokasi gadis itu dan menyuruhnya untuk menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya"ucap Lasher yang memunculkan diri dari tubuh Seojoon"kalau begitu kita harus cepat mengambil tindakan supaya si brengsek merah itu tak lagi menyusahkan"
"Kurasa kau lebih menyusahkan darinya dan brengsek juga tentunya"
"Maksud dari perkataan kau itu apa kau bilang aku menyusahkan dan brengsek jangan mengada-ada atau ku makan diri mu"
"Haha..aku tak mengada-ada apa yang kubilang itu fakta, dan kau bilang apa ingin memakan diriku, kau pikir aku takut dengan ancaman bodoh mu itu"
"Hei berhenti lah kami sedang berusaha fokus untuk membahas ini dan gara-gara kalian fokus kami jadi buyar entah kemana"ucap Siwon menghentikan perdebatan mereka"kau beruntung ada Siwon menghentikan kita kalau tidak mungkin saat ini kau sudah berada didalam perutku Lasher"
Lasher tak lagi membalas perkataan Venom karena dia menganggap itu tak penting sama sekali."sekarang bagaimana apa yang harus kita lakukan"tanya Siwon
"Bagaimana kalau kita awasi saja dulu dia"ucap Seojoon
"Maksudmu membiarkan Carnage mengendalikan gadis itu dan membunuh lagi begitu"ucap Venom yang tak setuju dengan ucapan Seojoon"bukan begitu bodoh, maksud dari perkataan Seojoon itu adalah kita awasi perkembangan Carnage didalam tubuh gadis itu, Siapa tau dia belum menyatu sepenuhnya kan, sama seperti kau dan Siwon dulu"ucap Lasher menjelaskan kepada Venom
"Ya itu yang ku maksud kita awasi saja dulu selama situasi masih terkendali sebaiknya kita lihat-lihat saja dulu perkembangannya bagaimana"tanya Seojoon pada Siwon"baiklah aku setuju saran mu kita akan awasi dia dulu"ucap Siwon yang diangguki oleh semuanya
.
.
.
.
.Mansion Kim
Lenguhan kecil terdengar dari Lisa membuka matanya perlahan kemudian mengerjap kan matanya beberapa kali menyesuaikan pandangannya, kemudian Lisa mencoba untuk duduk ringisan keluar dari mulutnya tangan kanannya memegang memegang bagian kepala belakangnya, seketika sekelebat bayangan kejadian tadi malam terlintas di kepalanya
Bagaimana ia mengamuk dan membentak saudari kembarnya"hah..sial gw harus minta maaf ke Rose tentang kejadian tadi malam, ini semua gara gara gw lepas kendali terhadap diri gw sendiri" Lisa kemudian beranjak dari tempat tidur melangkahkan kakinya kearah toilet
Kini ia berada didepan wastafel menatap wajahnya yang kacau dari cermin, menghidupkan keran kemudian mencuci wajahnya, ditengah kegiatannya dia tak sadar jika kini ada sesuatu keluar dari dalam tubuhnya dan saat dia mengangkat kepalanya menghadap cermin...
Degh...
Mata Lisa terbelalak kaget melihat Carnage yang sudah ada dibelakangnya tengah menatap kearah dirinya, dan yang lebih parahnya lagi ia melihat bagian tubuh Carnage terhubung langsung dengannya
Lisa kemudian memutar tubuhnya secara perlahan dan berusaha tenang walaupun sangat susah di kondisi seperti ini"mau apa kau disini, dan bagaimana cara mu masuk"tanya Lisa yang berusaha menyembunyikan ketakutannya"kau tak usah berpura-pura tak tau Lisa sudah jelas kau melihatnya bukan, diriku terhubung langsung dengan mu walaupun hanya setengahnya saja, kenapa..kenapa kau menolak untuk menyatu secara utuh dengan ku kenapa!!"
Lisa sedikit terkejut dan takut mendengar Carnage menyentaknya namun itu bisa dia sembunyikan dengan cepat, kemudian Lisa mendongak kearah carnage"karena aku masih waras karena menolak menyatu utuh dengan monster seperti dirimu!"ucap Lisa sambil tersenyum sinis
"Hahaha kau menyebut aku apa tadi Monster, sadar dirilah nak walaupun kita belum menyatu sepenuhnya tapi setengah dari dirimu sudah menyatu denganku!, itu artinya kau juga monster seperti diriku!. Dan apa itu tadi kau tersenyum sinis terhadapku hilangkan senyum itu dan tunjukan wajah ketakutan mu itu, karena aku tau saat ini kau sangat ketakutan Karena aku bisa melihatnya dari matamu, dan mendengar dari dari detak jantungmu yang berdetak kencang sekarang"
Cukup Lisa tak mampu lagi berpura-pura untuk tidak takut karena saat ini dia tengah merasa takut setengah mati, bagaimana tidak saat ini dia berhadapan dengan seekor monster yang sangat menyeramkan dan bisa melahapnya kapan saja
Tubuhnya mulai bergetar kembali keringatnya pun mulai mengucur, dan detak jantungnya pun berdetak kencang seperti apa yang dikatakan Carnage, sudah jelas kali ini panic attack kembali muncul.
Rasa takutnya semakin menjadi disaat Carnage mulai mendekatkan wajahnya yang menyeramkan itu kehadapan Lisa dan berkata"lihat saja Lisa aku akan membuatmu menyatu sepenuhnya dengan diriku, dan apa bila aku tak kunjung berhasil maka aku yakin, suatu saat nanti kau sendirilah yang memutuskan untuk menyatu sepenuhnya dengan diriku"ucapnya kemudian masuk kembali kedalam tubuh Lisa
Lisa segera berlari keluar dari toilet menuju kearah meja belajarnya membuka lacinya, tangannya mencari obat penenang nya mengobrak-abrik isi laci kemudian setelah menemukannya Lisa segera membuka botol obat itu, kemudian mengeluarkan obatnya dan langsung ditelan begitu saja tanpa meminum air
Dia kemudian terduduk dilantai membiarkan obat penenang nya itu bekerja, setelah sudah cukup tenang Lisa memutuskan untuk mandi, setelah selesai mandi dia memutuskan untuk turun ke dapur meminta kepada maid yang ada disana untuk membuatkan makanan untuknya
Memang di mansion mereka terdapat beberapa maid yang bertugas untuk menyiapkan keperluan mereka namun para maid itu hanya bekerja pada pagi siang dan sore saja, sedangkan malam mereka akan disuruh beristirahat karena Irene yang akan mengurus keperluan para adik-adiknya, karena itu bisa sedikit membuatnya meluangkan waktunya untuk adik-adiknya
Setelah memakan sarapannya Lisa hanya berdiam diri disofa tak melakukan apapun, dia hanya memikirkan kata-kata Carnage yang diucapkan kepadanya kalimat itu terus berputar di kepalanya sampai matanya mulai memberat kembali, dan Lisa pun kembali tertidur di atas sofa
~SYMBIOTE~
KAMU SEDANG MEMBACA
SYMBIOTE ( BLACKVELVET )
FantasyMenceritakan tentang gadis yang bernama Kim Lalisa dan kedelapan saudarinya yang amat sangat bahagia dengan hidupnya yang dipenuhi oleh kebahagiaan dan rasa sayang dan cinta. Sampai pada insiden yang terjadi pada suatu malam perlahan mulai mengubah...