6.Memerani peran

1.4K 81 0
                                    

                 HAPPY READING

         Dengan mata melotot dia baru sadar jika dia memasuki novel dan parahnya dia memasuki tubuh dari sang antagonis anehnya dalam cerita tidak ada adegan kecelakaan tapi kenapa ada adegan ini mungkin pikir raysa alurnya sudah berubah dengan kedatagannya raysa ini.

=====================================
   
     Seorang gadis sendirian yang sedang duduk dan menghadap ke jendela dengan pandangan kosong.Ya dia Aurora(raysa).tiba tiba dia berteriak memanggil nama para sahabatnya

"AYNA,MAYSA..NAU.."teriak Aurora sambil mengacak acakan rambutnya tetapi teriakkannya terpotong karna ada yang memasuki ruangannya.

"Hai!"ucap seorang gadis yang sedang memasuki ruangan yang duduk dikursi roda dan didorong oleh pria paruh baya yang cocok sebagai ayahnya.
      
Flassback

  "Dad,bisakah dady anterkan Naila keruangan AURORA?"ucap naila kepada dadynya.
    Ya dia sudah tau jika pemilik tubuhnya ini mengalami kecelakaan mobil bersama sahabatnya.Dady dan momynya menceritakan kehidupannya kepada ayna bagaimana Naila dahulu dan bagaimana dia bisa dirumah sakit.

"nantik ya sayang kalau sudah sembuh?"ucap dady keno membujuk sang anak.

"Naila sudah sembuh dad...anterkan Naila ya dady"kata naila dengan sedikit rengekan.

"Kalo kata dady jangan berarti harus jangan"ucap tegas dari dady keno setelah itu keno pun langsung melanjutkan tugasnya di hadapan leptopnya.

Naila pun melihat momynya yang asik dengan makananya setelah itu dia punya ide agar bisa membujuk sang dady.

"Mom"panggil Naila kepada momy lyna pelan agar bisa membatunya.

"Ya sayang ada apa?"ucap momy lyna.
Momy lyna yang melihat kode mata dan gerakan bibir dari sang anak pun mengerti jika anaknya itu meminta bantuan.Setelah itu momy Lyna pun mendekati sang suami dengan sedikit rayuannya.

"Dadd,ijinkan saja Naila menjenguk sahabatnya,mungkin anak kita rindu dengan aurora"ucap momy

"Jika aku beri ijin pada putri kita,apa yang ku dapat?"kata dady keno kepada momy lyna dengan nada sedikit menggodanya

"Ayolah dad ini loh putri kita sendiri"ucap momy lyna dengan kesal karna dia tau jika sudah seperti ini maka pembicaraannya akan berbeda nanti.

Melihat sang istri dengan wajah kesal keno pun meng ijinkan Naila menemui Aurora.

"Baiklah Dady,ijinkan tetapi harus pakai kursi roda"ucap dady keno

"Bener dad?"ucap Naila dengan antusias

"Ya princes,tapi dady yang akan mengantar princes dan tidak boleh lama agar princes  beristrahatnya lebih lama"ucap dady panjang lebar sambil menghampiri Naila dan mencium keningnya.

"Makasih dady"ucap Naila dengan senyuman hangatnya dan memeluk dadynya

"Oh.sama momy sudah lupa,siapa tadi yang minta bantuin bujuk dady?"ucap momy lyna sambil menatap sang anak dengan wajah masam.

"Utututu momy ku cemburu ya gak di peluk?hahahah...sini mom Naila peluk?"ucap Naila dengan meledek sang momy.momy lyna pun memeluk sang anak penuh dengan hangat.

Setelah itu Naila pun menjengguk Aurora yang dibantu oleh kedua orang tuanya.sesampai didepan pintu ruangan, ternyata didalam ada gadis yang berteriak menyebut namanya dan para sahabatnya.
Siapa kah yang ditubuh Aurora ya kenapa dia menyebut namaku dan maysa?apa dia Minra atau Naura tapi kalo se frustasi kek gitu keknya Raysa deh pikir Naila

"Hai"sapa Naila kepada Aurora

"Hay...apakah kamu KELYNA NAILA GARLIC?"ucap Aurora.Dia binggung harus bereaksi bagaimana jadi dia hanya dengan wajah datarnya bertanya

"Dad bisakah tinggalkan Naila disini dulu Naila mau bicara berdua dengan Aurora"ucap naila kepada sang dady dan di balas anggukan oleh dadynya.

"kagak usah sok kalem gitu,ini aku Ayna,kamu siapa yang ada ditubuhnya Aurora?"ucap Naila sambil mengeplak bahunya aurora.

"HA KOK BISA?"teriak aurora didepan wajah Naila(ayna)karna ucapan dari Naila yang mengaku sebagai sahabatnya.

"buset kagak usah teriak juga bego"ucap Naila(ayna) dengan wajah sinisnya.

"Heheh maaf tadi reflek"ucap aurora dengan cengirannya

"Oh iya kamu ayna sahabat ku,sahabat yang omongannya setajam silet itu?"tanya aurora dengan wajah kaget.

"Dih kek yang omongannya gak pedas ya.padahal 11 12,aku tebak kamu itu pasti raysa?"ucap Naila

"Kok bisa tau?"tanya Aurora

"Eh pea' percuma pinter tapi gak peka.Udah berapa taun kita sama2 jadi aku tau gimana sifat kamu"ucap naila dengan menyindir.

"Ulu..ulu ayna ku sayang sini peluk,kita berterimakasih sama tuhan udah meghidupkan kembali kita ya meskipun kita hidup bukan diraga sendiri.tapi ada bagusnya sih kita tidak usah kerja langsung kaya"ucap aurora sambil memeluk Naila.mereka berdua sama2 melepas kerinduan dengan berpelukan.

"Hem..kamu bener kita gak usah capek2 kerja lagi.Ra Jangan panggil aku dengan sebutan ayna lagi karna sekarang namaku itu Naila takut semua orang curiga,kalo kita pakai raga orang lain apakah keluarga kita kenal dengan kita ya ra?"tanya Naila kepada Aurora.Karena memang naila belum tau jika jiwannya sudah terseret kedalam novel

"Hum..sebenernya kita ini bukan didunia asli Nay"kata Aurora pelan

"Ha maksudnya?"ucap Naila binggung

"Ya kita gak akan ketemu keluarga kita lagi,karna ini dunia novel dan dunia novel tidak ada keluarga kita dan desa kita"ucap Aurora panjang lebar dan di dengarkan oleh Naila tanpa menjawab.
 
"Jadi aku gak bisa ketemu keluarga ku lagi"batin Ayna.

"Udah gak papa,kan masih ada aku"ucap aurora yang mengerti perasaan Naila.

"Oh iya kita besok pulang dan harus memerani peran kita disekolah"lanjut Aurora memberitahu Naila.

"Trus ra kita jadi peran apa?apa antagonis tapi jangan deh takut kita disalahin trus,atau protagonis, atau jangan jangan kita jadi figuran?"cerocos naila bertanya kepada aurora.

"Aku jadi antagonis Nai dan kamu sahabat dari Aurora sang antagonis hufft.Jadi cukup diam saja biar kita tidak mati dua kali."ucap Aurora dengan wajah khawatir pada dirinya yang takut banyak masalah yang menimpanya seperti adegan yang ada di novel tersebut.

"Sabar Ra kan ada aku,eh kita cara bicaranya pakek Lo - gue aja biar semua orang gak curiga."kata nayla

"Oh iya gimana sama maysa,naura dan minra ya Nai,apa mereka masih hidup atau sama kek kita jiwa mereka berada disini juga?"ucap aurora dengan wajah sedihnya.

"Mungkin mereka lagi tanya jawab sama malaikat"ucap Naila sedikit bergurau karena melihat wajah aurora yang mulai sedih

"Eh ngomongnya"sentak aurora karna ucapan Naila yang tidak masuk akal.

"Heheh...maap ra becanda"ucap naila dengan jari membentuk V
 
"Ya udah sana lo pergi ke habitatnya,kita liat bagaimana tempat tinggal kita yang baru, sekolah baru dan keluarga baru."ucap aurora

"Ya udah gue pergi dulu,ehhh bentar kita tukeran nomer dulu,ada kan?" Tanya Nayla

"Hp gue gak ada catet aja dulu di kertas nantik gue simpan dihp baru"ucap aurora dengan enteng.

"Dih enak banget ngomong,emang ada uang lo?"tanya nayla

"Lu gak pernah baca novel ini jadi gak tau seberapa kaya Aurora"ucap aurora dengan santay

    Setelah itu Naila pun mencatet nomernya dikertas.Lalu dia pun balik kedalam ruangannya sendiri bersama dengan dadynya.Dan lagi lagi Aurora sendirian didalam ruangan tersebut.


Gimana makin penasaran kejadian selanjutnya sama mereka berlima?

Transmig Five Friend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang