☆☆☆
Setelah dari panti inti D'RUV langsung menuju markas dan sekarang mereka sudah sampai dimarkas.
MARKAS D'RUV👇"Yo ambilin es"Teriak emile yang melihat rio berjalan menuju dapur.Markas d'ruv lengkap dengan dapur dan juga kamar.
" Jalan sendiri gak bisa"sinis Rio tapi tetap mengambilkan es untuk emile
"Tiba tiba lumpuh dadakan gue"Ucap Emile
"Lumpuh beneran mampus lo"Celetuk tomi
"Gue doa'in lumpuh lo biar tau rasa"Ucap adam yang duduk disebelah andra.
"Kalian berlima kenapa jarang banget sih ngomongnya kok enak cuman diem?"tanya tomi melihat Arfano,Reyhan,andra,zidan,dan juga Arsya tidak berbicara.
"Kalo waktunya bicara nanti gue bicara"Jawab Zidan
"Itu lo bicara"celetuk rio sambil membawa nampan es.
"katanya zidan ada waktunya kalo bicara gak langsung cerocos"Ucap Arsya
Sedangkan Arfano hanya melirik lalu fokus pada hpnya"game?"tanya reyhan pada Arfano
"Hm"dehem Arfano tanpa melihat
"Oh"balas Reyhan sedangkan yang lain menatap mereka berdua cengo
"Definisi dua kulkas bicara"Celetuk rio
"Kalian paham"Tanya Zidan menatap mereka dan mereka semua menggeleng kepala.
"Cukup mereka berdua yang paham"Kata arsya
"Oh ya gue ada pertanyaan"Ucap rio
"Apa?"tanya emile sedangkan yang lain menatap rio.
"Gue suka sama seseorang tapi gue gak bisa ngungkapin langsung kedia, gimana caranya?"tanya rio dengan serius sedangkan reyhan pura pura tidak mendengarkan padahal sudah menyetel telinganya agar mendengarkan caranya.
"Kalo gue sih ajak kencan"Jawab Tomi
"Hm...kalo gue langsung tembak"celetuk emile
"Tembak gimana,bisa dipenjara gue kalau nembak anak orang"ucap rio
Plak
"Aduhhh ngapa digeplak bego"laniut rio meringis sambil mengusap kepalanya
"Maksudnya gue itu ajak pacaran bukan tembak pakek pistol,goblok bener jadi orang"Ucap emile sambil menatap garang rio
"Lahh gue kira tembak pakek pistol"Sahut rio cengegesan.
"hem..tapi menurut gue_"ucap zidan terpotong
"Gimana?"tanya Reyhan cepat membuat arfano dan yang lainnya seketika menoleh kearahnya.
"Cieee reyhan kepo,lagi mau deketin siapa?"goda Tomi
"Pasti si lysia"tebak Rio sedangkan reyhan sudah merah mukannya tapi tertutupi oleh muka datarnya.
"Apa?"tanya reyhan sok datarnya ketika Arsya menatap Reyhan serius
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmig Five Friend's
FantasiYa mereka adalah sahabat dalam satu angkatan yang sudah memasuki kelas 12 MA.Sekolah mereka bukanlah sekolah elit tetapi hanya sekolah bagi kalangan orang biasa sebab mereka hanya dari desa. Mereka hampir lulus dan merencanakan akan kerja di satu te...