18.Wacana👐

936 48 0
                                    

      Sedangkan ditempat Aurora dia sedang berada di atas jok motor arfano sambil menggerutu.

"Ngeselin banget ni kakak kelas sok ganteng banget"gumam pelan Aurora agar tidak didengar oleh Arfano tapi siapa sangka jika arfano bisa mendengar gumaman aurora

"Gue denger"

"APA?" teriak aurora.Dia tidak mendengar apa yang diucap Arfano

"Kagak usah teriak"ucap arfano lebih keras

"Ya gak tau"ucap aurora asal

Afano hanya senyum tipis mendengar jawaban aurora tidak nyambung"Lo laper gak?"

"YA ANTERIN DULU GUE"

"Gue nanya laper rora bukan Anter"

Aurora pun mendekatkan telinganya agar lebih jelas namun masih tidak menyambung apa yang ditanya Arfano"YA LO TAU KAN RUMAH GUE"

arfano pun berhenti dipinggir jalan dan menoleh ke belakang"Gue nanya lo laper?bukan Anter"

"Bohhh yang jelas dong"

"Mau makan gak?"

"Gak deh kita makan dirumah aja"

"Ya udah"

"Tumben gak ngeselin"ucap pelan Aurora dan didengar oleh arfano.Arfano pun melihat arah spion yang menampilkan wajah imut Aurora dia pun tersenyum.

    Setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai dikediaman MARETA dan ternyata disana sudah ada empat motor sport yang terparkir lalu Aurora pun turun dari motor Arfano dan berjalan kedalam rumah diikuti dibelakanya oleh Arfano

Aurora pun menyerngit bingung"lo ngapain masih ngikutin gue?"

"Gak usah geer"

"Siapa yang geer ini kan rumah gue"

"Mau ke anggota ketuannya kan gue"

"Dih sok banget"ucap Aurora.
Arfano meninggalkan Aurora diluar pintu tanpa mau menjawab ucapan Aurora.

"Yang punya rumah siapa sih enak banget dia masuk"gumam Aurora sambil berjalan gumamannya didengar oleh Arfano diapun tersenyum tipis.

"Wehh bos udah dateng"ucap rio. semua yang didalam pun menoleh ke arah arfano dan aurora.Aurora pun terus berjalan tanpa melihat ke arah para remaja tersebut.

"Lama amat lo"kata andra

"Adek lo lama"ucap Arfano datar

"Gue gak punya adik murahan"celetuk andra

Seketika itu Aurora berhenti berjalan"sakit banget sih abang sendiri gak ngakuin lo Rora kalo gue jadi lo eh tapi sekarang kan gue jadi lo,ya udah lah ya anggep angin lewat aja"batin Aurora.Lalu dipun melanjutkan jalannya menuju kamar.

"Jangan kek gitu ndra kan udah dibilangin kasian Aurora dia masih butuh lo berdua"ucap adam

"Hooh kasian Aurora dia masih labil kalo dia down trus nyakitin dirinya sendiri gimana?"celetuk rio

"Yang satu bodo amat dan yang satunya lagi terang terangan gak sukannya"ucap Tomi

"Bener lo tom,kalian berdua seharusnya ada saat Aurora butuh saudarannya bukan sebaliknya,bang dion gak inget kalo punya adik bahkan dia aja gak pernah pulang."ucap Adam panjang

"Stop bahas dia"ucap reyhan dingin.Dan dijawab anggukan oleh mereka.

"Oh ya mana zidan,Emile sama arsya?"tanya rio mengalihkan kecanggungan.

"Lo gimana sih mereka punya kesibukan masing masing"

"Ya juga ya"

Mereka pun berbincang bincang denga santai.

Transmig Five Friend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang