☆☆☆☆
"Ya udah gue yang keluarin atau lo_"belum selesai bicara Suara pemuda lain menyela bicara brian."Atau gue yang buang itu vapor"Ucap Arfano cepat lalu mendekati Aurora ditengah lapangan.Semua orang pun menoleh ke arah Arfano yang sedang berjalan dengan wajah datarnya tapi tetap cool dan tampan.
Aurora sudah gemetaran apalagi dengan wajah dingin abangnya bukan takut pada Arfano tetapi pada Reyhan dan andra yang sedang menatap dia kecewa."Duh ini di novel gak ada tuh adegan razianya kenapa berubah gini ya semenjak gue yang jadi pemerannya"batin Aurora
"Kenapa?"tanya Aurora datar padahal dalam hatinya disudah berdoa agar bisa keluar dari kandang singa ini
"Lo gak ada hak buat buang vapor gue"Lanjut aurora
Arfano pun seketika emosi"oke galau gitu kita pacaran"Sahut Arfano sedangkan yang lain diam menyimak perdebatan mereka berdua
"Lah apa hubungan sama hak bego"ucap Aurora membuat Arfano mentap lebih dingin karena omongan kasar aurora
"Berarti gue punya hak buat ngatur lo"kata Arfano membuat yang lain melotot.
"Yehh si bos enak banget ngomong"bisik rio pada tomi
"Gak malu si bos bilang gitu"bisik balik tomi.oke back cerita
"Gak enak aja!!udah udah ini kalo mau disita silahkan gue gak semiskin itu sampek gak mampu beli barang itu ya kan besti?"Ucap Aurora pada lysia,Ara,bela,dan Naila dan dijawab anggukan oleh mereka.
"Yaps bener kita iklas silahkan ambil anggap kita menyumbangkan barang kita kepada orang gak mampu"Celetuk lysia dengan wajah sinisnya sambil menatap Ana,mia Ola dan riri
"Hm sebenernya kalian pengen kan punya barang ini jadi gak usah malu ambil aja"ejek bela sambil menyerahkan kotak make upnya membuat Mia seketika berbinar tapi diutupi dengan wajah sok datarnya
"Ya udah ini vapornya"Ucap Aurora sambil mengeluarkan Vapornya.
VAPOR AURORA👇"Busettt Aurora beli vapor gak nangung nangung"
"Ini vapor yang bikin mak gue lempar panci ke muka gue"
"Mahal cuyy tu vapor"
Semua orang menatap Aurora melotot karena memegang Vapor yang amat sangat mahal.
"Lo dapat dari mana uang?"Tanya Andra
"Ngejalang puas lo"Ngegas Aurora lalu melempar vapornya pada Al sedangkan Arfano dan brian menatap dingin Aurora tapi tidak di hiraukan oleh Aurora.
"Gak tau apa kalo gue pusing"batin Aurora
"Ya udah ayok lys,Ra,bel,nay kita pergi dari sini"Lanjut Aurora mengajak mereka berempat.
"Pantesan kalian beli barang mahal ternyata jual diri"sinis Riri
"Aurora kamu kok gitu gak kasian sama orang tua kamu"ucap Ana melembutkan suaranya membuat yang kelimannya memutar mata malas.
"Orang tua gue aja gak peduli sama gue"gumam Aurora yang tidak dapat didengar oleh mereka kecuali brian dan arfano
"Alah bacot lo"ngegas Lysia
"Udah ayok kita ke kantin males gue liat muka orang munafik"Ucap Naila santai.
"Hm Bela juga jijik sama orang bermuka dua"Sindir bela pada Ana yang sok polos
"Hm ayok"ajak Ara cuek Lalu mereka berlima berjalan menuju kantin tanpa mendengar panggilan mereka hang berteriak memanggil mereka.
"WOYY KALIAN DIHUKUM"
"KALIAN STOP"Teriak mia Namun mereka terus berjalan menulikan pendengarannya.Lalu Al ddk dan Arfano ddk saling menatap datar beberapa detik kemudian mereka bubar tanpa sepatah kata pun.
"Si bos gak bicara tapi langsung pergi"bisik adam
"Hm ya udah yok kita ikuti si bos"bisik balik rio lalu mereka mengejar Arfano.
Sedangkan Al berjalan ditengah koridor bersama teman temannya dan juga Ana yang ada disampingnya sambil memikirkan Aurora kenapa dia tiba tiba memakai Vapor biasanya dia hanya berdandan layaknya seorang pelacur.
"Gue baru tau Aurora makek vapor"gumam Al tidak didengar oleh mereka kecuali Brian
"Karena lo gak mau tau tentang Aurora"sahut brian pelan dibelakang Al dan Al pun seketika diam membisu
"kenapa Aurora menggunakan vapor ya sejak kapan?"cerocos Rama
"Lo tanya kita?gue aja kaget"sahut hiko
"Kakak kan gak tau kalo kak Aurora sering makek vapor"bohong Ola dengan wajah sok polosnya.brian pun seketika menatap ola dengan berpikir kenapa dia berbohong.
"Hah yang bener lo"
"Iya aku sama kak Ana sering liat apalagi kak lysia,kak bela,kak Naila dan kak Ara mereka sering ngevapor di rooftop"Ucap ola bohong.
"Mereka berlima kan baru deket gimana bisa ngevapor bareng"batin brian
"Baru tau gue sama Bela bukannya dia dulu cupu kenapa jadi suhu"celetuk seno yang mempercayai ucapan Ola
"Lo liat sendiri?"tanya Brian datar pada Ana membuat sang empu seketika gugup
"I..iya akku liiat sendiri"gugup Ana saat ditatap dingin oleh Brian.
Brian tersenyum miring"munafik"gumam Brian lalu pergi begitu saja mendahului mereka sedangkan al mendengar gumaman brian tiba tiba dia menatap Ana
"Aku beneran Al"cicit Ana menampilkan wajah sedihnya
"Hm aku percaya"ucap Al sambil mengelus kepala Ana sedangkan ana sudah bersorak senang saat Al mempercayainya
"Wehhh malah ngebucin ayok jalan"Ucap seno lalu mereka berjalan menuju kantin karena waktunya sudah istrahat.
⚠
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmig Five Friend's
FantasyYa mereka adalah sahabat dalam satu angkatan yang sudah memasuki kelas 12 MA.Sekolah mereka bukanlah sekolah elit tetapi hanya sekolah bagi kalangan orang biasa sebab mereka hanya dari desa. Mereka hampir lulus dan merencanakan akan kerja di satu te...