Chapter 1

5.1K 212 9
                                    

     Tiba-tiba seperti keset yang terlintas di otak nya dan membuatnya tiba-tiba merona merah mengingati bagaimana ia lakukan hal itu semalam hingga ke pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Tiba-tiba seperti keset yang terlintas di otak nya dan membuatnya tiba-tiba merona merah mengingati bagaimana ia lakukan hal itu semalam hingga ke pagi. " shit." ia menyumpahi dirinya bodoh.

Tok~tok

Bunyi ketukan itu membuatnya seperti orang sedang menahan diri agar tidak kena tangkap basah oleh orang itu. " Sir—" ia masuk dan mengerut heran?

tampannya Sir Willer nggak pernah luntur ya..gumang nya dalam hati sambil melirik-lirik wajah tampan Lisa.

" Ada apa? " Lisa mengatur nada bicaranya dengan tenang dan menatap biasa pada asisten nya.

" Sir, uhm......Mr. Aiden datang ingin bertemu." ujarnya sambil senyum-senyum menatap tatapan Lisa yang dingin serta datar.

" katakan padanya aku tidak ingin bertem—" Lisa terus kaget oleh tabrakan pintu nya kasar untung jenis kaca kuat jika tidak pasti ada ajal disana.

Krak~

" banjingan kau Lisa! " teriak nya marah. Lisa memejam mata mendengarkan ocehan dari pria yang seumuran dengannya.

grett..

Ia menarik kerah baju jas Lisa lalu mendinginkan tatapannya mencengkam baju Lisa dengan geram. " Apa maksudmu hyung?" balasnya dengan kesal ia melepaskan tangan pria itu dari bajunya.

Bugh!

" kau keterlaluan Lisa! jika kau tidak ingin bersetubuh jangan memperkosanya!" teriak nya lagi sambil melampiskan rasa geramnya.

" Kau merenggut kesucian nya dan meninggalkannya begitu saja!" lagi ia berteriak sampaikan asisten Lisa kembali membuat kerjanya sendiri kerana urusan peribadi tuannya ia tak seharusnya dengar.

" apa salahku? dan apa masalahnya denganku?" jawab Lisa dingin. Kesabaran nya ada batas jika marah ia makin geram.

Bugh!

" dan ini kali terakhir nya aku akan melihat ia menangis. Jika ia menangis lagi kau pasti ku bunuh Lisa!" desisnya lalu meninggalkan Lisa yang sendirian.

Lisa bangkit dari jatuhnya dan memegangi sakit bibirnya terasa sudah pecah kerana pukulan hyung nya tadi. " Apa yang kau katakan wanita cantik?" gumam nya.

" tunggu saja hukuman dariku.." ia merasa wajahnya seperti orang sudah dibelasah tapi tetap saja ia cukup kesal dengan tindakan Hyungnya.

Matanya kembali melirik arlojik yang melilit pada pergelengan tangannya. Lalu ia berganjak mengambil beg dan kuncinya. Ia pulang bahkan sempat mengatakan pada asisten nya untuk menggantikannya harini.

Ia tidak mempermasalah itu kerana ia tahu siapa yang berani berbuat perkara membuatnya geram, ia pastikan membalasnya setimpal.

cleclek~

[✔️]BAD |JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang