Chapter 14

1.8K 95 3
                                    

Jika tertypo maap yah :)
.
.
.
.
.
.

Lisa pulang dalam keadaan wajah pucat basi, melihat itu pun jennie kaget kerana menyambut Lisa dalam memerah wajahnya dan batuk-batuk membuat jennie meminta seseorang menelefon doktor pribadi lisa kemari tanpa membuang waktu.

" PANGGILKAN CHOI TAEHYUNG KEMARI!" teriakkan jennie mengema dimansion milik Lisa itu. Sungguh mengerikan mendengar teriakan itu.

Secara tidak sadar jennie sudah mengkhawatirkan Lisa. Dia membenci melihat suaminya sakit-sakit begini. Tidak bisa dipungiri rasa takut dalam hati jennie jika kehilangan Lisa.

" Tunggu sebentar eoh?" Begitu erat genggaman jennie sambil menatap wajah lemas Lisa

Lisa bisa menahan sakit itu dan membalas genggaman erat jennie. " Aku tidak pergi. Jangan khawatir, hmm?" Tatapan melemah dari Lisa itu membuat jennie menangis melihatnya.

" Hiks Kau jahat!iks.." lirih jennie menundukkan kepalanya. Lisa menahan senyumnya sembari rasa sakit itu kurang melihat wajah imut  jennie kemerahan.

" Hei tenanglah hmm? Aku tidakkan membiarkanmu menjadi janda." Bahkan alisnya terangkat menatap Jennie yang jelas masih ada segukan. Agaknya benci mendengar perkataan aneh dari mulut lisa itu.

" jangan mengatakan hal aneh yang tidak-tidak lisayah!" jennie malah kesal pada Lisa. selang selepas bercanda kecil, Taehyung juga datang dengan raut wajah serius.

Taehyung sibuk dengan kerjanya sendiri. Berbeza dengan Jennie, dia hanya menatap wajah Lisa yang pucat itu. Dan jennie meminta Han Ahjumma menyiapkan bubur untuk Lisa.

Beberapa menit berlalu, Taehyung menghela nafasnya kerana dapat meredakan kambuh Alergi Lisa.

" Dia baik-baik saja bukan?" jennie langsung bertanya pada Taehyung yang mengangguk sebagai jawaban.

" T-tenanglah n-nyonya. Tuan muda baik-baik saja. Hanya perlukan istirahat dan jangan biarkan ia bekerja." Lirih Taehyung menatap wajah Lisa yang menatap tajam ke arahnya.

Taehyung menahan dadanya berdebar-debar melihat tatapan tajam Lisa.  Benar-benar takut rasanya. Seharusnya ia tidak akan lebih lama disini.

" Oh iya, jangan lupa memberikan ubat pada setiap jam ditetapkan." kata Taehyung menghindari wajah Lisa yang setia menatap nya tajam.

Mengertilah. Jennie faham perasaan Taehyung jika ditatap oleh suaminya. " Kau bisa pulang taehyung-ssi." Jennie langsung berucap. Ia juga tidak ingin doktor pribadi Lisa itu terkena masalah kerana Lisa.

" t-terima kasih nyonya!" Taehyung membungkuk hormat pada jennie dan Lisa.  Dia takut dirinya akan ditebas kepalanya.

Doktor bermarga choi itu terus meninggalkan Lisa dan jennie saja yang tersisa didalam kamar utama itu. Lisa sedang duduk berlipat tangan didada nya sambil bergerak-gerak matanya menatap Jennie.

" Kau lapar?" pinta jennie dengan dahi mengerut menatap Lisa yang sedang mengamati wajah Jennie dari tadi.

" Hm." dehamnya sebagai jawaban kecil. Jennie berjalan mendekati Lisa dan memeriksa suhu tubuhnya.

" Sebentar." celetuk jennie dan hendak memanggilkan seseorang membawakan mampan berisikan bubur Lisa kemari.

" Tidak usah. Aku hanya membutuhkanmu...." kata lisa menahan pergelangan tangan jennie lalu menatap anak mata jennie dengan serius.

".......cium aku saja itu sudah memadai." lanjutnya berucap. Jennie memandangi wajah tampan Lisa dan ingin menyelidiki apa benar ini suaminya? Padahal kebiasaan dia langsung menerkam jennie? kenapa malah meminta darinya?

Tanpa banyak bertanya jennie mendaratkan wajahnya kepipi Lisa dan menciumnya tetapi Lisa malah melumati bibir jennie. Hanyut dalam ciuman. Tangan Lisa menekan tengkuk jennie lebih dalam lagi ciuman mereka.

Keduanya hanyut dan terus berciuman saling bertukar silvana. Setelah bergelut berciuman jennie kehabisan oksigen gara-gara Lisa terus menekannya dengan bibir lembap itu.

hosh~

huft~

Lisa menyergai jennie dengan lebar. Dia sudah lama ingin melahap wanitanya lagi. Dia benar-benar akan kecanduan pada harum tubuh jennie.

Tanpa babibu Lisa merengkuh jennie dalam pelukan nya. Jennie terdiam mencerna apa yang berlaku lalu tidak lama kemudian jennie membalas pelukan Lisa menjadi lebih nyaman.

" Tidur bersamaku." bisik Lisa pelan yang mampu jennie dengari. Wajah Jennie bersemu merah dan menyembunyikan wajahnya di bidang dada Lisa.

buk!

" Jangan bicara lagi!" jennie cemberut dan malu kerana suara serak Lisa berbisik lembut. Rasanya Jennie ingin mengurung pria itu dari dalam kamarnya sendiri.

Yang tadinya tersentak kerana pukulan kecil jennie. Dirinya malah tersenyum tipis dan diakhiri dengan beberapa kecupan dipundak kepala jennie.

Hal sederhana begini sudah membuat keduanya tersenyum bahagia. Senyuman Lisa benar-benar bahagia dengan Jennie.

" Aku tidak tahu kenapa. Tapi rasanya aku mulai jatuh hati padamu, j ." bisik lagi Lisa membuat bulu kaduk jennie merinding.

" Hentikan gombalanmu!" Pekik jennie kesal. Lisa senyum selebar mungkin didepan wajah Jennie. Biar wanitanya tahu dirinya itu Keren dan tampan jika dilihat depan-depan.

" Kenapa hmm? Kau tidak menyukainya?" goda Lisa lagi. Jennie mendorong tubuh Lisa bergeser ketepi. Jennie jadi meloyot mendengar hmm? itu.

Jennie menampar dirinya sendiri dan memilih pergi mengambilkan mampan berisikan bubur buat Lisa. Ia belum memberikan pria itu makan.

" Sayang mahu kemana?" Lisa menatap punggung jennie menjauh pergi keluar kamar.

" Apa sayang tidak mahu tidur denganku?" pekik Lisa sehingga jennie kembali membawakan mampan berisikan bubur didalamnya.

Jennie menyipit matanya pada Lisa yang senyum seperti anjing menunggu makanannya. " Itu apa, sayang?" Awh, suaranya bikin jennie menahan senyum dalam hatinya.

Kenapa suaminya itu imut?

" Bubur." singkat jennie mengacuhkan Lisa yang menatapnya berterusan tapi tidak dibalas jennie.

" Aku tidak mahu." rengek Lisa. Ia ingin mencari perhatian jennie agar terus mempedulikan nya. Ia tidak suka diabaikan apalagi diacuhkan oleh jennie.

Jennie pasrah lalu menatap suaminya setelah memberikan kecupan sekilas dipangkal hidung suaminya. Cup!

" Aku suapi." Jennie menyodorkan sendok itu ke wajah Lisa. Dengan senang hati pria itu membuka mulutnya dan memakan bubur itu.

" good boy." Jennie senyum lebar melihat suap demi suapan jennie berikan pasti akan hilang. Ia menahan tawanya kerana tingkah Lisa udah kayak bocah diberi makan. Comot!

Setelah selesai jennie meletak kembali mangkuk bubur itu ke mampan dibawanya tadi. " Kenyang?" tanya jennie yang menurutnya seperti ibu-ibu bertanya.

Lisa mengangguk kepalanya dan senyum lebar. " Ayo tidur denganku." bahkan ia menarik-narik baju lengan jennie. Jennie bisa apa lagi selain menerimanya?

" Baiklah suamiku." Lisa terkekeh pelan lalu menarik terus jennie tidur berpelukan dan menghirup-hirup aroma tubuh jennie.

" Tenanglah aku hanya tidur bersamamu." senyum Lisa dalam diam dan mengeratkan pelukan pada tubuh jennie.

Jennie tidak mengkhawatirkan hal itu kerana dirinya akan terbiasa dengan tingkah sisi lain lisa. Jennie harap sisi lisa yang mengemaskan ini akan berterusan berlaku.

" goodnight   j cup~" Lisa benar memperlakukan jennie dengan baik. Jennie syukur itu.

" Goodnight too hubby~" balas jennie dan larut dalam kantuk matanya terasa berat. Keduanya benar-benar tidur nyenyak serakah berselang beberapa menit mereka bicara.

—24 maret 2022—


[✔️]BAD |JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang