"...j-jane...?"
" Jane siapa?" suara itu mengema ditelinga lisa yang masih teringat pada sosok Jane yang membantunya dulu.
" maaf aku salah melihat. " balas lisa. Sedangkan yang mendengar itu hanya senyum biasa pada lisa.
" Kau bisa pergi. Aku baik-baik saja." langsung lisa bangkit pergi meninggalkan sosok itu dalam cemberut, padahal ia ingin Lisa lama disamping nya.
" Ck! sayang sekali...huft.." rasa kesal ia pada Lisa sudah tidak mengucapkan terima kasih padanya kerana sudah memapahnya bangkit.
Kembali pada Lisa yang sudah memburu nafasnya. Lisa merasa ada yang aneh dengan dirinya sekarang.
" Fuck!" umpat Lisa dengan rasa geram. Sakit ini tak menghilang sama sekali. Lisa butuh waktu sekarang dan meredakan sakit ini.
Memakan satu jam penuh Lisa didalam mobil itu dan reda rasa sakit kepalanya. Tanpa melambat masa lagi Lisa memandu kencang pulang kerumah nya sendiri dengan segera.
.
.
.
.
.Ciktt!
" Tuan—" nafas pak Satpam itu tercekat melihat tuan mereka jelas marah membuat ia tidak berani menyapa.
Tergesa-gesa Lisa melangkah kakinya naik untuk menemui jennie. Hatinya benar-benar marah sekarang. Hasratnya ingin jennie yang menunaskan segera.
Tanpa pedulikan sesiapa. Lisa menabrak pintu kamar jennie dengan keras sehingga tuan empunya kamar itu kaget melihat pintu kamarnya ditabrak.
Brak!
" Jennie Park!" mengebu-gebu aura kemarahan Lisa jelas diperlihat oleh jennie. Ia sudah takut-takut perasaan nya melihat Lisa memanggil nama nya lantang.
Lisa berjalan mendekati jennie dan mula menarik jennie berdiri dihadapannya lalu menciumi bibir itu dengan rakusnya.
bghh!
Tentunya jennie memukul bidang dada Lisa dengan kasar. Ia tidak bisa bernafas kerana suaminya menekannya dengan mulut.
bghh!
" Lisa—hmp!" Jennie ingin tahu kenapa pria gila ini marah sekali.
Lisa tidak peduli ia ingin menyetubuhi gadis ini dan segera membuka bajunya yang meninggalkan dada yang polos tanpa pakaian.
srakk!
Dengan sekali cabikkan Lisa mengoyakkan baju milik jennie yang terpampang jelas belahan dada milik jennie tentu saja kesukaan Lisa itu. Lisa tidak peduli ia tidak ingin menyisakan sehelai benang pun pada tubuh polos jennie.
Jennie yang kaget mula marah pada Lisa. Tentunya pria ini akan mengasarinya. Jennie tidak terima. Ia membenci hal ini. Lisa akan memulakan aksinya tapi ia berhenti sejenak.
Lisa memegangi sakit kepalanya menghunjami dirinya. Ia mengerang sakit dihadapan jennie yang kejut melihat Lisa begitu. " akh!" Lisa menarik kasar rambutnya.
Jennie yang takut mula memperlihat sosok khawatirnya pada Lisa . Jujur ia agak khawatir pada suaminya. " Lisayah ~yah!" pekik jennie kaget melihat tubuh Lisa terkulai lemas jatuh kedalam dekapannya.
Lisa menerjab berkali kali pandangan nya dan menatap kearah jennie. Nihilnya tidak bisa kepalanya berdenyut sakit dan terguncang rasanya.
"...ughh.." Jennie dalam kepanikkan memapah tubuh Lisa naik duduk disamping kasurnya. Dia tidak sadar bahawa ia masih marah dengan Lisa
" Gw-gwenchana?" tanya jennie menatap wajah Lisa yang memucat putih. Jennie tentunya panik dan ingin memanggilkan sesorang datang masuk kedalam. Hendak pergi mencari orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]BAD |JENLISA
Fanfiction" Jennie park. Sekali lagi kau meninggikan suaramu, aku akan membuatmu menangis!" ujarnya dingin. Jennie tidak peduli ucapan Lisa sekaligus suaminya. Pokoknya isi kebanyakkan (18+) mengerti atau nggak terpulang aja. Nggak ngelarang. Yang penting ka...