Tanganya memegang erat pada tangan wanita ini ia sungguh takut kehilangannya sebentar tadi. Untung saja Park Jaehee ikut bersamanya. Jaehee mendonorkan darahnya pada putrinya. Syukurlah. Jennie terselamat.
" Ck! Kenapa putriku menikah denganmu, Lisa?" Kesalnya. Aslinya Lisa dimatanya terlalu cengeng baginya. Melihat pria ini hampir gila kerana putrinya hampir kehilangan nyawa.
Plak!
" Keranamu putriku hamil!." Pekiknya. Lisa benar menyesalinya kerana sedikit resiko pada jennie terluka yang hampir kehilangan darah. Jaehee benar kesal pada Lisa tapi ia sangat senang putrinya punya anak.
" Maafkan aku, abeo-nim." Lisa meminta maaf pada ayah mertuanya. Ia juga sangat kesian melihat wajah ayah Jennie yang hampir hilang nyawa mendengar putrinya hampir hilang.
" Appa. Jennie unnie masih belum bangun?" Gadis pirang itu langsung bertanya saat masuk kekamar sana. Lisa tidak peduli dengan itu. Wajahnya terfokus pada wajah tenang jennie.
" Belum. Chaeyoung-ah." Keluhnya.
Jaehee memandangi wajah Lisa yang terlihat pucat. Ia juga sedar Lisa sangat menyayangi putrinya. " Lukamu sudah kau obati, Lisa?" Lisa menganggukinya saja. Kepalanya masih fokus pada jennie.
Hah..
Keluhan Jaehee terdengar oleh Chaeyoung yang tersenyum melihat ayahnya bisa cemas juga ternyata. " Appa masih belum makan?" Chaeyoung duduk disamping ayahnya yang masih saja khawatir jennie tidak kunjung bangun.
" Appa tidak akan makan, jika kakakmu belum bangun." Ujarnya. Chaeyoung mengerti ayahnya mencintai kakaknya. Hal membuatnya sulit untuk memaksa ayahnya.
" Bagaimana dengan orang itu." Yang ia maksudkan itu manoliam. Jaehee langsung memberitahunya dengan pantas.
" Aku menyerahkannya pada bahagian sel paling sulit untuknya bernapas. " Jaehee sengaja mengatakannya agar Lisa mendengarkan ujarannya. Tapi Lisa langsung tidak mempedulikannya.
Sel yang Jaehee berikan pada Liam benar membuat Liam akan seperti orang gila dan akan selalu pengen mati didalamnya kerana tidak tahan dengan siksaan orang-orang itu.
" Kau baik saja 'kan? Kandunganmu sihat kan?" Jaehee menatapi wajah Chaeyoung sedikit bengkak itu. Jaehee benar kesal pada Jisoo membuat putrinya hamil.
Bahkan kedua putrinya hamil. Benar membuatnya hampir tercekik dengan kabar senang dan membuatnya sedih bersamaan. Satunya ditinggalkan tapi hamil, satunya terluka tapi hamil? Kabar apa ini?
" Sihat saja. Jangan khawatir padaku. Unnie saja." Senyum Chaeyoung mengusap perutnya sedikit perutnya kayak orang kekenyangan baru makan sepinggan.
" Syukurlah. Jika eommamu tahu. Pasti dia menyalahkan appa." Lirihnya mengecil. Chaeyoung diam. Ia tahu ibunya sudah meninggal kerana kecelakaan disebabkan oleh Manoliam juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]BAD |JENLISA
Fanfiction" Jennie park. Sekali lagi kau meninggikan suaramu, aku akan membuatmu menangis!" ujarnya dingin. Jennie tak menghiraukan ucapan Lisa. " Apa! kau ingin memperkosa ku lagi?! " teriak nya mengema diruangan sana membuat banyak mata menatap ke arah mer...