(18+)
.
.
.
.
.
.Seminggu berlalu begitu saja. Keadaan seperti semula yang hening tanpa ada bergerakan atau percakapan apapun. Semua nya berdiam diri melamun hal yang terjadi seminggu lalu.
" Aku tidak tahu harus memulakannya dari mana. Tapi hal ini, aku tidak menyangka sama sekali. " Nada berasal dari tuan manoban yang berwajah datar itu.
" Aku juga Yeobo."sahut istrinya pelan.
Berbeza pada yeri dan Aiden hanya memandangi lauk yang tidak tersentuh sama sekali. Berbalik pada Jennie dan Lisa yang sedang berpelukkan dikamar menikmati pagi hari yang tenang tanpa memikirkan hal yang berat.
Namun, deringan ponsel Lisalah yang mengusik mereka untuk bangun. "Siapa sih?!" gerutu nya marah.
" Halo?" sahutnya.
"....."
" mwo?" Lisa memilih bangkit dari kasurnya meninggalkan jennie yang masih pulas dari tidurnya. Lisa keluar dari kamarnya lalu langsung menjawab.
" apa yang dia lakukan? " pertanyaan Lisa menjadi bingung kerana info dari bawahannya mengatakan hal yang ia sulit mengerti.
" Baiklah, hantarkan saja dokumennya." putus sekilas.
" Apa yang menganggumu sayang?" serangan jennie membuat Lisa tersentak kaget dengan pelukan dari belakang.
" hiss.."
" Apa aku memeluk luka mu sayang? mian." jennie terus memeriksa tubuh Lisa yang langsung melepaskan pakaian suaminya itu.
Namun tidak ada apapun berlaku. Mungkin luka lisa tidak terkena hanya mengada pada jennie.
Lisa hanya terdiam lalu tersenyum tipis. " Apa kau mau melakukannya? hm?" soal Lisa.
" Tidak. Kau masih terluka aku tidak ingin kau terluka tapi—akhh.." Jennie kena serangan mendadak Lisa yang sudah mengigit dedaun telinga nya. Area sensitif nya.
" Liss...hhm, jangan gigit please...hh" Lisa sudah merogoh baju jennie lalu melepaskan baju dalam jennie membuang sembarangan saja. Jennie hanya pasrah dengan serangan mendadak ini.
" apa aku boleh?" bisiknya melembut pada telinga jennie yang sudah kemerahan. Jennie merindukan sentuhan hangat Lisa.
" tidak. harini liss—awhh.."entah mengapa dirinya sudah polos oleh Lisa yang menelanjanginya dari tadi tangan kekar itu sudah bermain pada miliknya.
tangan jennie menahan agar tidak mengasarinya. Lisa hanya melumatinya dengan bibir seksinya lalu mendoronya sikit demi sedikit ke arah meja di samping mereka.
"..hahhh..liss...nghh.." jennie mengigit bibirnya kerana geram. Lisa hanya tersenyum miring lalu mengangkat tubuh jennie pada meja disamping sana.
hap!
Dengan perlahan-lahan tangan milik Lisa menglungsuri paha mulus jennie sehingga ke milik jennie yang sembari melumati bibir jennie yang sudah mendesah hangat.
" Liss...jangan—Akh.." tanya amaran Lisa jarinya sudah ia masukkan pada milik Jennie. Wanita itu sudah merintih desah kerana tangan membuatnya ke enakan.
"Ahhh.." Lisa memulai turun mengecupi wajah, telinga, leher lalu turun sehingga kebawah sembari memainkan jari jemarinya pada milik jennie.
" Lisaayahh..awhh.." beberapa tanda ia sudah kecupi disana sehingga kebawah ia mula menggunakan lidahnya pada milik jennie.
Jennie sudah meremas-remas rambut Lisa yang membuatnya terasa melambung tinggi kerana nikmat sekali di sentuh. Lisa memang banjingan tampan Jennie. Dia tidak bisa berbuat apa jika suaminya menyentuh tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]BAD |JENLISA
Fanfiction" Jennie park. Sekali lagi kau meninggikan suaramu, aku akan membuatmu menangis!" ujarnya dingin. Jennie tak menghiraukan ucapan Lisa. " Apa! kau ingin memperkosa ku lagi?! " teriak nya mengema diruangan sana membuat banyak mata menatap ke arah mer...