Chapter 25

1.2K 65 0
                                    

Enam pasangan mata saling bertatapan hening tanpa pembicaraan apapun diantara mereka. Namun, yang memulakan suara adalah sang ibu terlebih dahulu. Lisa mengalihkan pandangannya pada sang ibu, Hyesun.

Ia menyadari rasa sesak yang teramat didadanya, semakin sakit bahkan lebih sakit dari terluka. Napasnya mulai memburu. Ibunya membasahi bibirnya kerana tatapan Lisa begitu kecewa padanya.

" Maafkan eomma. Lisa-ya." Lisa rasa ingin menangis mendengarkan dari ibunya sendiri. Perkataan membuatnya kesal dan rasa sakit di hatinya mulai tertohok.

Lisa mengepal jari jemarinya marah. Sang ayahnya menatap diam pada Lisa begitu lurus kearahnya. Ia ingin berujar pada Lisa tetapi caranya menatap sangat lah dingin dan datar. Manoban mengurung niatnya ingin menenangkan Lisa.

Hyesun mendekati Lisa yang sudah berlinang air matanya menahan sebak. Tentu saja Lisa marah kerana bertahun tahun menutupi daripadanya. Padahal ia sudah dewasa ingin tahu kenapa dirinya di perlakukan begitu buruk dikeluarga sendiri.

" Lisayah. Eomma—" Lisa menepis tangan ibunya. Manoban langsung menegurnya dengan amarah. Lisa terkekeh dalam kesalnya menatap ayahnya. Tajam. Benar menusuk dada tatapannya.

" Appa pasti ingin sekali membunuhiku 'kan?" Lirih Lisa menatapnya dingin sembari nada sinisnya. Manoban terdiam tidak berbicara. Matanya memandangi wajah Lisa yang hampir menjatuh air matanya. Hyesun menutup mulutnya tidak percaya kerana Lisa menepis tanganya.

" Tidak. Aku..." Manoban tidak tahu mengutarakan isi hatinya pada Lisa itu juga kerana manoban tidak pernah menunjukan kasih sayangnya pada Lisa. Bahkan, rasa amarahnya benar membuatnya semakin terasa kesal serta meledak-ledak pada tatapan diam ayahnya.

Brakk!

Lisa mengangkat meja itu lalu membalikkannya hingga pecah kerana meja yang bergelas kaca. Hyesun memekik kaget kerana Lisa. Manoban langsung melindungi tubuh hyesun dari terkena kaca yang pecah itu.

Lisa mengamati darah pekatnya mengalir mengenai kakinya. Sedikit nyeri tapi tidak sesakit hatinya kerana kecewa parah pada orangtuanya. " Lisa lukamu.." hyesun melepaskan tangan manoban yang sudah bersiap menghalanginya pergi pada Lisa.

" Biar eomma obati." Hyesun mendekati Lisa yang mengundurkan dirinya sedikit daripada ibunya.

" E-omma. Aku ingin sendiri." Lisa pergi meninggalkan orangtuanya dalam kesedihan menatap punggungnya mulai menjauhi dari pandangan mereka.

Lisa keluar tanpa memikirkan mobilnya yang terparkir diluar hanya berjalan tanpa tuju. Lisa melungsuri jalan dan terus berjalan tanpa mempedulikan orang menatapnya aneh kerana luka yang meratapi jalanan itu.

Alam tidak ingin mengizinkan dirinya bersendirian yang membuat awan dan lelangit mulai menghitaman. Keinginan alam membuat hujan lebat selebat mungkin. Tidak terlalu lamanya hujan menimpa dirinya sehingga basah kuyup.  Lisa tidak peduli hanya terduduk di pinggir jalan itu. Tanpa pikiran.

Kosong.

Kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔️]BAD |JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang