Hari berlalu begitu saja, dan seorang pria dengan wibawa nya duduk di kerusi miliknya. Wajah datar tapi terlalu banyak pemikiran. Dari luar ia terlihat biasa, namun dari dalam ia terlalu kacau pemikirannya.
Tok...tok..
" masuk." sahutnya dengan nada datar.
klek~
Pandangan nya teralih melihat sosok yang berdiri dihadapannya dengan wajah cemberut.
" Kau datang lagi?" nada nya kembali serius menatap sosok yang masuk keruangan kerjanya.
" Apakah salah aku datang?" balasnya dengan senyuman sinis menatap lisa yang setia pada wajah datar nya, bahkan tanganya sudah terkepal ingin meninju wajah sosok itu dengan kesal.
" Apa mau mu?" pinta lisa terus menanyakan sosok itu yang tersenyum sinis membalas nya.
" Lepaskan jennie park." nadanya serius pada lisa yang mengetatkan lagi rahangnya geram dengan perajuan sosok itu.
" Kau ingin aku menyerah?" lantas lisa bangkit dari kerusinya serta melonggarkan tali dasi nya sedikit dan mendekatkan dirinya pada sosok itu.
" menururtmu?" ia mula senyum miring melihat lisa menahan rasa amarahnya bahkan jelas tanganya terkepal ingin memukulinya.
" Kau pikir aku akan menyerah?..
...... Shibal! " gumamnya pelan dan mengusap kasar wajahnya.Brak!
Greep...
Sosok itu kejut dengan cengkaman lisa pada lehernya dan membuatnya sedikit sesak kerana cengkaman itu. " Jangan pikir aku bodoh. Harabeoji..." bisikan lisa membuat wajah kakek nya tegang.
" bocah sialan ini!" ia mengeram memberontak lisa melepaskan cengkaman pada lehernya. Lisa senyum manis dan bersikap lebih dingin.
buk!
" Sehebat apapun kau dibelakangku. Belum tentu kau dapat membuatku menyerah harabeoji. Aku bukan bocah lagi, ingat aku sudah dewasa." suara datar Lisa membuat peinderaan telinga kakeknya berdengung.
" Ah! satu lagi yang ingin ku sampaikan.....jangan sampai ku bongkar rahsiamu..." bisik Lisa dengan penuh penekanan serta menepuk-nepuk bahu kakeknya secara perlahan-lahan.
Kakeknya tercengang dengan ucapan Lisa katakan. Ini lah membuatnya tidak bisa berbuat apa jika Lisa sudah menemukannya. Sial, lihat saja siapa yang menang. gertak nya dalam hati.
sementara itu Lisa berdiri tegaknya sambil membenarkan jas nya. " sudahlah, harabeoji. Jangan melawan aku lagi. Kau tahu akibatnya bukan?" lontaran Lisa mengema sekali membuat pria tua itu mengeram.
" Jangan sampai aku membunuhmu, baru kau bisa berhenti mengangguku." lagi-lagi Lisa berkata membuat pria tua itu tercengang.
" Aku pergi." ia berlalu meninggalkan pria tua itu sendirian tercengang dengan ucapan nya tadi.
.
.
.
.
.crass~
Asap putih itu keluar dari bibir seksi milik pria yang baru saja mengalami rasa beban dikepalanya. Siapa lagi jika bukan Lisa.
hufft~
Lisa menghembuskan asap putih itu dan duduk menenungkan sesuatu membuatnya terbebani. " si bodoh itu lari?" tanya ia menatap asisten nya.
" Iya, tuan. Semalam ia melarikan diri." balasnya sambil memperhatikan Lisa yang menghela nafasnya berkali-kali serta memijat pelipisnya pegal.
Ia mengenali tuannya kerana kali ini ia menemukan tuannya begitu terbeban sekarang. Apa kerana nyonya? atau masalah Jongin?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]BAD |JENLISA
Fanfiction" Jennie park. Sekali lagi kau meninggikan suaramu, aku akan membuatmu menangis!" ujarnya dingin. Jennie tak menghiraukan ucapan Lisa. " Apa! kau ingin memperkosa ku lagi?! " teriak nya mengema diruangan sana membuat banyak mata menatap ke arah mer...