🤡🤡🤡
.
.
.
.
.
Masih di hari yang sama dan tempat yang sama, yaitu kamar Ardan.
Ceklek...
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya Taavi melihat Ardan keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan kaos berwarna putih dan celana pendek warna coklat.
Jakun Taavi bergerak naik turun saat dia dengan susah payah menelan ludahnya yang terasa tercekat di tenggorokan, ketika dia melihat tetesan air mengaliri leher putih Ardan dari ujung rambutnya yang masih sedikit basah.
Apalagi saat Ardan berjalan ke arah balkon untuk menjemur handuknya, Taavi dapat melihat postur tubuh Ardan yang membayang dari balik pakaiannya akibat terpapar sinar matahari yang begitu terik.
Rasanya Taavi ingin sekali memeluk tubuh proporsional itu dari belakang, kalau saja dia tak menahan dirinya, mungkin saja saat ini dia sudah menerjang tubuh Ardan dengan brutal (?).
Saat dia melihat Ardan sudah selesai menjemur handuknya, Taavi buru-buru berbalik dan kembali berpura-pura sedang fokus menonton tayangan yang sedang berputar pada layar datar di depannya itu.
"Apa hari ini jonas jadi berkencan dengan cewek yang kemarin?"
Ardan bertanya sambil mendudukkan dirinya dengan posisi memeluk lutut di samping Taavi yang kelihatannya sedang asyik nonton film sambil tengkurap di atas karpet berbulu dalam kamar Ardan.
"Yang pasti sekarang kak Jonas sedang berkencan. Tapi dengan siapa, aku juga gak tau."
Ardan pun mengangguk-angguk kecil setelah mendengarkan jawaban dari Taavi. Dan setelah berpikir sejenak, dia kembali bertanya kepada Taavi.
"Kalau kau sendiri gimana?"
Taavi pun menoleh ke arah Ardan. "Aku? Memangnya Aku kenapa kak?" Dia menunjuk pada wajahnya sendiri.
"Apa kau tidak ingin mencoba untuk pacaran?" Ardan bertanya sambil tersenyum nakal dan memainkan alisnya.
Taavi segera bangkit dan mendudukkan dirinya untuk menghadap langsung pada Ardan, begitu dia mendengar pertanyaan yang meluncur dari bibir plum Ardan itu.
"Kenapa kak Ardan tiba-tiba menanyakan itu?" Taavi terlihat sangat antusias.
Ardan pun membalas tatapan mata Taavi. "Aku hanya penasaran saja. Karena ku lihat, kau tak pernah mencoba untuk dekat dengan siapapun. Padahal aku yakin sekali, saat kau tahu rasanya pacaran, kau pasti akan merasa ketagihan."
Seketika senyuman di wajahnya memudar, karena sejujurnya Taavi merasa sedikit kecewa setelah mendengar jawaban dari Ardan.
Dia berharap, Ardan akan menunjukkan ketertarikannya pada Taavi secara sexual meskipun hanya sedikit, karena itulah dia menanyakan tentang keinginan Taavi untuk berpacaran.
Namun angan hanya tinggallah angan. Kelihatannya sedikitpun Ardan tak merasa tertarik padanya sebagai pasangan, Ardan hanya perhatian kepadanya sebagai seorang Sahabat dan juga saudara yang lebih tua darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng (End)
FanfictionBACANYA URUT SESUAI ANGKA YA YEOROBUN 😭 BOOK INI CHAPTER NYA BERANTAKAN 😭 MESKI BEGITU, JANGAN LUPA DI VOTING YA ☺️ "Mungkin karena sudah terbiasa, aku nyaman seperti ini." -Taavi TaeJin Lokal BxB M-Preg Tae ♂️ Top Jin 🍑 Bott 🔞🔞🔞 NO PLAGIAT...