BACANYA URUT SESUAI ANGKA YA YEOROBUN 😭
BOOK INI CHAPTER NYA BERANTAKAN 😭
MESKI BEGITU, JANGAN LUPA DI VOTING YA ☺️
"Mungkin karena sudah terbiasa, aku nyaman seperti ini." -Taavi
TaeJin Lokal
BxB
M-Preg
Tae ♂️ Top
Jin 🍑 Bott
🔞🔞🔞
NO PLAGIAT...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesaat setelah Taavi pamit ke dapur untuk mengambil minum dan menghilang di balik pintu, Ardan langsung mendekati Jonas dan berbisik padanya.
"Bro, malam ini aku tidur denganmu ya?"
"Uhuk... Huk... Uhuk..." Seketika itu juga Jonas jadi tersedak udara begitu mendengar permintaan Ardan.
"Apa maksudmu?!" Dia bertanya kepada Ardan setelah tidak terbatuk lagi.
"Ah, jangan salah faham Bro. Sekalipun aku belum pernah tidur di kamarmu. Aku hanya penasaran saja gimana rasanya. Jadi untuk malam ini saja, tolong izinkan aku tidur di kasurmu Ya?"
Jonas memandang curiga kepada Ardan. Seolah-olah Ardan adalah orang yang mesum karena ingin tidur di kasurnya.
"Jangan memandangku seperti itu! Iiiiissshhhh... Menyebalkan sekali! Gak adiknya, gak kakaknya. Semuanya menyebalkan!" Ardan memukul punggung Jonas dengan kencang.
Plak... Plak...
"Auh,,, sakit Bro." Jonas bergeser untuk menghindari pukulan tangan Ardan yang lumayan membuat punggungnya memanas.
"Huh! Kalian menyebalkan!!"
"Habisnya kau aneh sekali Bro... Padahal selama ini kau tidak pernah meminta yang semacam itu. Kau kan selalu enjoy-enjoy saja tidur di kamar Taavi saat menginap disini. Lalu kenapa sekarang kau ingin tidur di kamar ku? Mencurigakan sekali."
"Karena aku merasa, Taavi tidak akan membiarkan aku tidur begitu saja jika kita sekamar. Setidaknya dia pasti akan menciumku sampai lemas seperti biasanya." Tapi tentu saja semua ini hanya bisa Ardan ucapkan di dalam hatinya.
"Woy! Malah bengong...!" Jonas mendorong pundak Ardan hingga tubuhnya setengah terbaring di sofa.
"Heh! Jonas!"
"Ya maaf..." Jonas mengulurkan tangannya pada Ardan. "Ayo aku bantu." Lalu dia menarik Ardan dengan segenap tenaganya hingga Ardan bangkit dengan jarak mereka yang begitu dekat.
"Ada apa ini?!" Tepat saat itu, Taavi yang baru saja datang dari arah dapur bertanya dengan aura yang sangat menyeramkan karena melihat posisi mereka yang ambigu.
