26. Bonus Chapter?

499 57 111
                                    

🤡🤡🤡

.

.

.

.

.


Beberapa jam kemudian di rumah Ardan. Atau lebih tepatnya saat jam makan malam.

"Hai,,, apa yang kau bawa itu?" Mommy-nya Ardan bertanya saat melihat Mama Taavi masuk ke rumahnya dengan beberapa tentengan di tangannya.

"Hanya kue dan beberapa makanan." Beliau menyerahkan sebagian tentengannya pada Mommy Ardan dan membantunya menatanya di atas meja makan.

"Sebenarnya ada apa sih, kenapa anak-anak meminta kita berkumpul disini? Tumben banget." -Mommy

"Aku juga tidak tahu, Taavi tiba-tiba menelponku dan menyuruh kami semua berkumpul di sini. Bahkan dia sampai melarangku memasak, dan malah menyuruhku membeli makanan di luar."

"Haaaaaah,,, ada-ada saja. Mereka itu,,,_"

"Kami pulang..."

Ucapan Mommy Ardan seketika terhenti saat terdengar suara lantang Jonas dari pintu depan.

"Selamat datang..." Ucap kedua wanita cantik paruh baya itu secara bersamaan.

Namun Alis keduanya langsung bertautan dalam karena tidak mendapati kehadiran Ardan dan Taavi diantara ketiga pria yang baru saja tiba itu.

"Dimana mereka?" -Mama

"Mereka siapa Ma?" Jonas bertanya sambil mencium tangan kedua wanita cantik itu secara bergantian.

"Siapa lagi, kalau bukan bocah nakal itu. Kemana dia pergi membawa Ardan? Kenapa mereka tidak ada disini? Padahal kau bilang kalau tadi Ardan pergi menyusul Taavi ke bandara sebelum jam makan siang kan?" Bukannya kedua wanita cantik itu, tapi Papanya yang menjawab.

"Saya tidak membawanya kemana-mana kok Pa..." Taavi menjawab dari ambang pintu.

Kini, kelima pasang mata itu fokus untuk memperhatikan penampilan dan gestur kedua pemuda tampan yang baru saja tiba itu.

"Ini hanya perasaanku saja, atau ada yang berbeda dengan mereka?" -Daddy

"Kau benar sayang... Sejak kapan Taavi jadi terlihat lebih manly dan dominan daripada Ardan? -Mommy

 Sejak kapan Taavi jadi terlihat lebih manly dan dominan daripada Ardan? -Mommy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin karena Mommy tidak begitu memperhatikannya. Sebenarnya sudah beberapa bulan ini Taavi mulai merubah penampilannya. Katanya sih demi orang yang dia cintai."-Jonas

"Ah... Jadi begitu..."

"Sayang,,, apa dia benar anak kita Taavi? Kenapa aku merasa kalau interaksi mereka terlihat berbeda dengan sebelumnya?" Mamanya Taavi mendekat kearah suaminya dan berbisik padanya. "Dan lihatlah itu. Taavi jadi semakin tidak sopan pada Ardan," Beliau menunjuk pada Taavi yang merangkul mesra Ardan. "Itu pasti karena Ardan selalu mengikuti kemauannya. Dasar anak nakal."

Topeng (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang