20. Dua Puluh

434 53 31
                                    

🤡🤡🤡

.

.

.

.

.

Dengan perasaan tidak nyaman yang Ardan tidak tahu entah darimana datangnya, dia berjalan lurus ke arah Taavi dan langsung melemparkan paper bag di tangannya tepat ke dada Taavi Setelah tiba di hadapan mereka.

"Nih bawa!! Aku sudah selesai ganti baju!!" Ardan berbicara tanpa menoleh sedikitpun ke arah Taavi.

Matanya justru sedang fokus untuk menelisik penampilan pemuda yang sedang bercengkrama mesra dengan Taavi dari atas ke bawah hingga kembali ke atas lagi.

"Astaga!!" Karena tidak siap dengan kedatangan Ardan yang tiba-tiba, Taavi tidak bisa menangkapnya dengan sempurna hingga membuat paper bag itu terjatuh.

Kemudian dia berjongkok untuk mengambil dan merapikan isi dalam paper bag yang berantakan.

Sedangkan pemuda yang meski tiada angin tiada hujan tiba-tiba di teliti seperti itu oleh Ardan, tentu saja dia merasa tidak nyaman. Makanya dia balik menatap pada Ardan dengan tatapan menantang.

Seolah-olah ekspresinya berkata. "Apa Om, kenapa liat-liat gue kayak gitu?!" Kepada Ardan.

"Lumayan pemberani juga pemuda ini." Ardan berbicara didalam hati dengan dahi berkerut.

"Siapa dia?!" Lalu Ardan bertanya kepada Taavi sambil menunjuk pemuda yang tersenyum manis itu dengan dagunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa dia?!" Lalu Ardan bertanya kepada Taavi sambil menunjuk pemuda yang tersenyum manis itu dengan dagunya.

"Dia adik tingkatku di kampus. Namanya Beqy." Taavi menjawab setelah mensejajarkan dirinya di samping Ardan.

"Oh..." Tiba-tiba Ardan merasa menang dari Beqy karena Taavi hanya memperkenalkannya sebagai seorang junior.

"Huh! Ternyata kau bukan siapa-siapa." Imbuhnya dalam hati.

Sedangkan di sisi lain, Beqy mengerucutkan bibirnya karena kesal. Dia bukanlah orang yang tidak peka. Dia sadar kalau saat ini Ardan sedang meremehkan statusnya dengan Taavi yang hanya sebatas senior dan junior.

Dia jadi penasaran, siapa sebenarnya Om-Om yang tiba-tiba muncul dan mengganggu pertemuannya dengan Taavi itu?

"Beqy...?"

"Ya kak?" Beqy langsung mengalihkan pandangannya kepada Taavi Setelah mendengar panggilan darinya. Kemudian dia tersenyum lembut kepadanya.

Topeng (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang