🤡🤡🤡
.
.
.
.
.
"Yak!!! Kalian!!! Aku sedang kebingungan kalian malah enak-enakan bercanda!!!" Jonas berteriak dengan kesal karena merasa diabaikan oleh Ardan dan Taavi yang asyik dengan dunia mereka sendiri.
"Cerita aja kak. Kami masih mendengarkanmu kok. Jadi, kenapa kakak menyuruh kami berkumpul disini? Bantuan seperti apa yang kakak inginkan dari kami?"
Ardan kembali merapatkan mulutnya saat Taavi mendahuluinya untuk menjawab kata-kata teriakan Jonas.
Sudahlah. Kini Ardan pasrah. Dia sudah capek kalau harus terus-terusan menahan tangan Taavi. Akhirnya dia pun membiarkan Taavi melakukan apapun yang dia suka pada tubuhnya.
Toh sepertinya sudah tidak ada lagi satu bagian terkecil pun dari tubuhnya yang belum pernah di jamah oleh Taavi.
Kini dia mulai memfokuskan atensinya pada Jonas. Yah, meski masih sering gagal sih. Karena Taavi berulang kali menghembuskan nafas hangatnya pada tengkuk leher dan belakang telinga Ardan.
"Nah, sekarang aku ingin kita makan siang bersama. Karena perempuan itu tidak percaya saat aku bilang kalau aku harus makan dengan klien."
"Tapi itu berarti, dia akan terus mengejarmu. Karena kau hanya membuat alasan untuk menolaknya hari ini saja." -Ardan
"Jadi aku harus bagaimana dong?!! Aissshh....!!!" Jonas menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Dia merasa buntu kalau sudah berurusan dengan yang namanya cinta.
Sering kali dia merasa heran. Karena Taavi, adiknya yang belum pernah pacaran sekalipun itu, bisa jauh lebih mahir soal cinta jika di bandingkan dengan dirinya.
"Ya kakak harus punya pasangan lah. Biar dia menyerah." Taavi berbicara dari balik bahu lebar Ardan.
"Tuh kan!!" Jonas berteriak dalam hati.
"Hah! Bener tuh kata Taavi. Sudahlah, kau tobat saja. Kemudian carilah pasangan! Jangan jadi player lagi!" Ardan menaik turunkan alisnya untuk menggoda Jonas. Karena dia tahu pasti, untuk sekarang ini, Jonas masih belum mau insaf.
Namun sedetik kemudian bulu kuduk Ardan langsung berdiri saat Taavi berbisik di tengkuknya. "Karena aku benar, berarti kak Ardan harus memberiku hadiah. Oke sayangku?" Dia mengakhiri kalimatnya dengan kembali meniup belakang telinga Ardan yang sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng (End)
FanfictionBACANYA URUT SESUAI ANGKA YA YEOROBUN 😭 BOOK INI CHAPTER NYA BERANTAKAN 😭 MESKI BEGITU, JANGAN LUPA DI VOTING YA ☺️ "Mungkin karena sudah terbiasa, aku nyaman seperti ini." -Taavi TaeJin Lokal BxB M-Preg Tae ♂️ Top Jin 🍑 Bott 🔞🔞🔞 NO PLAGIAT...