Part 7

232K 4K 134
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Richard's Pov

Aku tak suka bermasalah dengannya, tapi jujur aku sangat menahan rasa cemburu tadi. Bagaimana bisa ia mengabaikan ku dan lebih memilih si brengsek jelek itu?

Aku hanya menyalakan tv tapi tidak menyimak sama sekali, pikiranku ada pada gadisku yang sedang mandi.

Tunggu....mandi?

Apa aku..

Tidak! Aku masih marah padanya!

Ini sudah hampir 30 menit dan ia belum keluar juga. Sejenak aku ingin mengeceknya tapi suara pintu terdengar, aku cepat-cepat menyandarkan diriku di sofa dan berusaha fokus menonton.

Terlihat dari sudut matakau, ia berjalan mendekat.

A...apa yang ia lakukan?!

Aku terkejut setengah mati, melihat ia mendaratkan bokongnya di atas paha ku, menyentuh daerah sensitif ku yang sudah mengeras saat ia menggerakkan sedikit tubuhnya.

Sial. Tubuhku mudah sekali terangsang dengannya!

Eca hanya memakai kaos ku tanpa memakai bawahan, kaos itu terlihat besar di tubuh mungilnya.

"Kamu marah, hm?" Bisiknya tepat didepan telingaku. Aku bisa merasakan wangi nafasnya dan kecupan sekilas di sana.

Jantungku berpacu lebih cepat membuatku gugup sekaligus senang. Aku berusaha menutup ekspresi sedatar mungkin.

"Jadi kamu beneran marah nih?" Eca mengerucutkan bibirnya dan memandangku sedih.

Shit! dia tau kelemahanku

Aku berusaha untuk bersikap tenang dan tak gegabah

"Hm, yaudah" ucapnya dan beranjak turun.

No no no! Aku merasa kehilangan, ingin sekali menggendongnya naik lagi disitu

Ku lirik sedikit kesamping, ia masih menunjukan ekspresi yang sama, dagunya terangkat dan melipatkan tangan di dada.

Sangat imut kalau seperti itu.

Aku kembali menatap kartun di depanku, berniat mematikan tv, namun tanganku di cegah oleh jemari lembut miliknya

"Jangan, ini anime kesukaan aku"

Aku menaikan sudut bibirku, menyeringai
"Got you"

Seakan tuli, aku menekan tombol 5 dan berganti lah siaran tv itu

"Ih Richard!"  Eca melotot

Kulihat ia tak terima, ia bergerak mendekat dan mengangkat tangannya "Sini remotnya" ia berusaha meraih remot yang kujauhkan darinya secepat mungkin

Kuangkat tinggi-tinggi remot itu, ia pun tak mau kalah dan malah menarik-narik tanganku

Aku berdiri dan meletakan remot itu di atas lemari yang tentunya tak bisa di gapai olehnya.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang