Part 19

104K 2.3K 49
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kening Richard berkerut, Eca masih mengingat hal kemarin. "Kan biasanya nggak pakai sayang" Richard menuntun Eca ke kasur.

"Tapi kalau nanti kamu..itu gimana?"

"Maksudnya? Aku kebablasan gitu?"

Eca mengangguk pelan, Richard mudah mengerti yang ia maksudkan."It's okay"

Eca membelalak tak percaya dengan jawaban nya. Richard menunduk memandang Eca yang duduk di tepi kasur. Ia menyelinap tangannya masuk ke dalam handuk membuat Eca tersentak.

"Kamu nggak mau ngandung anak aku?" Tanya Richard saat tangannya berhenti di perut milik wanita itu.

"Bu,,bukan gitu, aku kan masih sekolah"

Richard menaikan sudut bibirnya tersenyum.
"Aku tau sayang, ya nggak mungkin kan aku hamilin kamu sekarang"

"Atau mau aku hamilin?" Richard melebarkan seringainya saat Eca menepis tangannya keluar.

Wajahnya wanita itu memerah. ia menabok pelan bahu Richard saat pria itu menertawainya.

"Pipinya merah tu" goda Richard

"Kita emang bisa nikah?" Tanya eca mengalihkan pembicaraan

"Bisa, kamu sabar aja, aku yang ngomong nanti ke ayah sama mama"

Mengangguk, Eca tersenyum. penuturan richard membuat ia lega.

"Ya udah ayo"

"Ngapain?" Tanya Eca bingung

"Turunin ini" jawab richard santai sambil menunjuk celananya yang sudah kembung di bawah.

Eca mengikuti mata Richard, "kok tukang baper sih?"

"Nggak tau, bawaannya sange mulu kalo sama kamu"

Eca menggeleng pelan dan tertawa geli "Tapi harus pakai kondom"

Richard bergerak ke nakas menarik satu bungkus kondom di kresek dan kembali ke kasur. Ia juga sudah mempersiapkan benda itu saat Eca memintanya kemarin.

Eca menarik Richard agar mendekat dengannya, ia membuka celana pria itu membuat penisnya menjulur keluar.

Jemarinya yang lincah mengocoknya perlahan membuat richard mengerang.

Richard memegang kedua pundak Eca dan terus menyaksikan bagaimana miliknya di buat melayang oleh Eca.

Kocokan berubah menjadi kuluman hangat. Kepala pria itu terangkat tinggi dan mendesah rendah saat penis nya di isap dalam dalam.

"Ahhh,,,ahhh,,yes,,baby,,,aahhh"

Eca melambatkan kulumannya lalu mengeluarkan penis itu perlahan dari mulutnya. Menciumnya lembut lalu terkekeh.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang