Part 35

49.1K 2.3K 179
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Get your damn hand off me"

Pekikan wanita di trotoar mencuri perhatian banyak orang. Jalan kota San Antonio tidak pernah sepi saat malam. Terlihat di samping mobil Jeep seorang pria berdiri memandang wanita di depannya.

Melisa. Perempuan yang terlihat berbeda
tiga tahun lalu tengah menarik kembali tangannya yang di cekal Richard.

"What are you doing?" Tanya Richard memandang marah Melisa.

"Menurut lo?"

"Lo sadar nggak apa yang lo perbuat?"

"Sadar! Sangat sadar!"

Richard melihat pakaian mini sangat terbuka yang di pakai wanita itu lalu menggeleng kepalanya. "Lo kalau mau main jangan sama dia! masih banyak laki-laki di luar sana"

"Oh ya? Dovan bisa kasih gue apa yang nggak pernah gue dapet dari lo"

"Dan gue balas yang sepantasnya!"

Richard semakin tercengang mendengar jawaban yang Melisa lontarkan.

"Lo nggak lebih dari sampah setelah John pergi"

Richard mengepal tangannya. Menyimak Melisa dengan mata terendam amarah.

"Pergi dari kehidupan gue!" Melisa berbalik pergi meninggalkan nya.

Richard yang sekarang baru membuka matanya setelah terpejam cukup lama di atas kursinya. Atensi nya teralihkan pada berkas yang menumpuk di meja. Ia mengetuk-ngetuk jarinya, pikirannya baru saja melayang pada pertemuan terakhirnya dengan Melisa.

Suara ketukan dan langkah kaki terdengar samar. Danil berjalan masuk lalu membanting dirinya di sofa. "Kenapa?"

Richard tak menanggapi ia lalu mengambil kopi di meja dan meneguknya sampai habis. "Lo sibuk? Bantuin gue."

"Hah?" Danil menampilkan wajah keheranan. Memutar matanya dan melonggarkan dasi yang ia pakai.

"Cari beberapa orang buat gue--yang bisa di percaya."

"Ngapain?"

"Udah cari aja" Richard menggapai berkas di meja dan membaca nya satu persatu.

Danil menggeleng pelan lalu kembali bersuara
"Gue bingung sama lo, sebenarnya mau sama Melisa apa Eca?"

Pertanyaan Danil menghentikan kegiatannya, Richard mendongak menatap Danil. "Eca!" ucap nya

"Terus ngapain lo ke Melisa melulu? Gue bawa lo ke Deril, gue pikirnya lo hanya jenguk Melisa sebagai teman lama. Tau tau gini anjing!" Celoteh Danil. Memutar ponsel di tangannya. Menaikan satu bibir mencibir pria itu.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang