Part 51

40.5K 1.4K 33
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Aku rindu punya kamu"

Richard memandang istrinya datar. "Tadi nelpon mulu, sekarang udah larut baru minta yang aneh-aneh." Eca melengkungkan bibirnya kebawah. "Maaf" cicitnya. "Habisnya aku rindu sama mereka."

Richard membawa tangannya mengusap pelan dahi istrinya yang berkeringat. "Udah larut malam, besok aja ya..sayang"

Eca menggeleng kuat. "Besok udah nggak mau lagi! Maunya sekarang!" Tangan Eca menelurusi pinggang pria itu dan masuk ke celananya. "Aku mau liat dia"

Richard mengerang saat tangan mungil itu memencet kepala penisnya. "Maksa banget sih, ini kemauan kamu atau dede bayi, hm?

"Kemauan aku lah" Jawab Eca lantang. Richard terkekeh lantas melucuti celananya. Tangan wanita itu semakin liar saja meraba raba kejantanan suaminya. Eca disiang tadi, berjanji akan memuaskan malam ini namun wanita itu mengingkarinya karena ada telfon mendadak. Richard yang masih bimbang di gigit gigit oleh istrinya. "Pengen sayang....pengen emut dia" Rengek wanita itu.

Richard membantu istrinya merangkak naik ke tubuhnya. Segera Eca menempelkan bibir mereka, menjelajah didalam mulut pria itu. Belum sempat Richard membuat hal yang sama, Eca sudah menyambar leher, jakun yang bergerak dan merambat sampai dada.

Jilatan hangat di kulit Richard terasa seperti sengatan kecil yang dengan cepat merangsang dirinya. Pria itu menggertakkan gigi dan menggeram lagi saat lidah Eca mencapai pangkal paha. Mata nya tertutup setengah dan mulutnya terbuka saat tangan Eca yang awalnya di perut sekarang mengurut batangnya yang kian membesar, menampilkan urat di sana.

Eca merangkak lebih ke bawah. Duduk ditengah-tengah Richard mengamati dengan penuh minat junior pink mencuat itu. Richard yang melihat ekspresi itu, tertawa pecah. Tersinggung, Eca melipat kedua tangannya di dada. "Mau aku gigit? ejek mulu!"

Tawanya berubah menjadi rintisan saat Eca dengan sadar menyentil kejantanannya yang sudah berdiri itu. "Iya maaf.."

Eca membungkuk dalam, membuka lebar mulutnya dan memasukan batang itu sampai tak tersisa. Richard meremas ujung sprei, jari kakinya ia tekuk dan membuka pahanya. Ia menyisir rambut Eca dengan tangan yang satunya, memberi kenyamanan pada istrinya.

"Ohh,,shitt"

Umpat Richard menyalurkan rasa nikmat yang datang memasukinya. Eca mengulum benda itu lambat. Richard yang dibuat tak tahan, sudah menggigit bibir bawahnya dengan mulut yang tak berhenti menggeram. Rahangnya mengeras, mukanya merah padam merasakan gelombang hangat yang istrinya berikan.

Eca tetap di sana, tangannya ia gunakan mengelus tubuh Richard di tempat yang bisa ia gapai dan bermain dengan kedua bola pria itu. Suara Richard semakin serak ketika mendesah beriringan dengan nafasnya yang kian tersendat.

Tangan yang satu sudah berpindah rambut Eca. Dengan kedua tangan itu, ia mengelus rambut istrinya. Tak ada tuntutan darinya, Richard tak mau membuat mood istrinya buruk ditengah jalan.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang