Part 9

195K 3.2K 9
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Cahaya kuning yang hangat menghampiri hari ini, meresapi tubuh kedua insan yang masih tidur dengan tubuh polos tak terbalut, sambil berpelukan.

"Engghh"

Erang Eca terbangun dari tidur lelapnya. Ia membalikkan tubuhnya karena merasa pelukan tangan kekar dari belakang.

Eca mendapati Richard yang masih tertidur dengan damai, wajahnya memanas saat merasakan seluruh kulitnya menempel di dekapan pria itu.

Eca melirik ke dalam selimut tebal yang mereka pakai, meneguk salivanya karena mereka sama sama telanjang bulat.

"Tunggu! ini hari senin?" Eca menerawang, wajahnya berputar mencari keberadaan ponsel, ia menyambar benda tipis itu dari nakas.

"Mati gue!"

"Richard bangun! bangun!" Eca menampar pipi Richard beberapa kali sampai ringisan kecil terdengar, namun kedua matanya masih tertutup rapat.

"Bangun!" Ia mencubit Richard membuat pria itu merengek kesakitan.

"Sayang! kamu kenapa?" Tanyanya serak, memaksa matanya terbuka melihat Eca yang sudah berteriak heboh di pagi ini.

"Aku Telat!!" Eca bangkit dari kasur tak peduli dengan tubuhnya yang polos, ia mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai karena ulah Richard semalam.

"Awh" Eca memekik. Merasa perih dengan kemaluannya. Ia terduduk dilantai mengapit selangkangannya.

"Ca?" Richard bangun berdiri dan menggendong gadis itu duduk di ranjang. Tubuh pria itu juga polos sama sepertinya.

"Sakit?" Richard melihat ke arah bawah Eca dengan cemas.

Eca mengangguk kecil, tangannya ia gunakan untuk menutup area sensitif tubuhnya membuat Richard mengulum senyumnya geli.

"Kamu ijin dulu hari ini!"

Eca mendongak dan menggeleng kepalanya.

"Ijin dulu! kamu mau pergi ke sekolah dalam keadaan gini?" Tukas Richard. Ia tak bisa berbohong kalau sebenarnya ia juga khawatir, Eca kesakitan dan dia penyebabnya.

"Aku yang izinin" lanjut Richard dan Eca mengangguk

"Mau mandi" ujar Eca, tanpa aba aba Richard kembali menggendongnya masuk ke kamar mandi.

"Aku bisa sendiri padahal"

"Kamu nggak bisa!" Sanggah Richard

Eca menyalakan shower namun pria itu tak beranjak dari sana dan malah memperhatikannya.

"Kamu nggak keluar?" Eca membelakangi Richard. Pria itu menyeringai dan berjalan mendekat.

Eca sengaja tak menatapnya karena ia tak bisa mencegah matanya melihat kejantanan Richard yang sudah berdiri.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang