Part 42

50K 2.2K 107
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Richard's pov

Sepanjang perjalanan kami, Eca tertidur pulas. Aku tak tega membangunkannya, jadi saat turun dari pesawat, aku menggendong nya keluar namun belum sampai pintu pesawat ia merengek turun karena malu katanya.

Kami di jemput supir pribadi Papa, om Peter. Papa memang membujukku untuk mengunjunginya akhir tahun ini. Urusanku disini, memang untuk bertemu dengannya membahas beberapa hal penting.

Setelah sadar dari koma, Papa lebih sering menghubungiku. Danil menceritakan kejadian kemarin secara rinci kepadanya padahal sudah di larang oleh ku. Danil memang dekat dengan papa karena dulu ia sering menginap dengan ku waktu kami masih sekolah disini.

Mama juga tahu kalau aku dan Papa masih sering menghubungiku dan itu bukan menjadi suatu masalah baginya.

Eca tertidur lagi saat perjalanan dari Bandara. Saat mobil terparkir Om Peter menenteng koper dan tas kami lalu mengekori ku yang berjalan masuk dengan Eca dalam gendongan.

Mansion besar ini milik Kakek. Namun setelah kepergian Nya, mansion ini diturunkan ke Mama yang merupakan anak tunggal dan sekarang menjadi milikku.

Suasana nya masih belum berubah sejak terkahir aku disini. Meskipun sudah ku tinggalkan hampir tiga tahun, Mansion tidak terlihat di telantarkan. Yang aku tahu Mansion ini rutin di bersihkan.

Setelah aku mencapai kamar, aku membaringkan Eca dan kembali keluar berbincang singkat mengenai Papa dengan Om Peter dan ia pun pamit pulang.

Langit mulai gelap saat tirai ku buka lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit mulai gelap saat tirai ku buka lebar. Aku menarik ponsel dari saku celana dan menelfon.

"Hallo Pa"

"Sudah sampai?"

"Iyaa, Richard kesini nggak sendiri"
Ucapku labtas melirik Eca yang bergerak menghadap ku dengan masih terpejam matanya.

"I know! istirahat sekarang, besok bawa dia, kenalin ke Papa"

Aku berjalan pelan menuju kasur, meletakan ponselku di nakas lalu membuka pakaian dan menyisakan boxer saja. Masuk kedalam selimut, mendekap tubuh Eca dan ikut tertidur bersamanya.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang