Part 22

70.6K 1.8K 67
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kenapa lo bohong sama gue?"

Perkataan Deril sukses membuat kening Eca berkerut. Ia tak merasa berbohong pada siapapun. "Bohong?"

"Lo bilang udah punya pacar. Tapi kenapa kemarin teman-teman lo bawa pacar mereka. lo nggak?"

Eca mengatupkan rahang rapat. Deril mempertanyakan hal bodoh menurutnya.

"Gua tahu Ca, Semua tentang lo! Kenapa lo nggak bisa buka hati buat gua? Apa sih yang lo harapkan dari Richard?"

Deg!

Mata Eca membulat sempurna. Jantungnya berdegup kencang. Perkataan Deril selanjutnya mengambil perhatian penuh darinya.

"Lo nggak akan bisa sama dia, Eca!"

Eca menatap Deril dengan kebingungan dicampur rasa takut. Ia tak menyangka Deril tau banyak tentang dirinya. Ia berdeham, memberanikan dirinya untuk bertanya. "Dari mana lo tau tentang Ri-?"


"Pernah nggak dia cerita tentang hidup dia?" Potong Deril menggebu.

Eca membatu, bibirnya seakan kering. Menatap Deril lama, dia memang tidak tahu apa-apa tentang Richard. Tapi apa gunanya juga Deril bertanya?

"Pernah nggak dia cerita tentang masa lalu dia di lo?" Geram Deril dan Eca mundur selangkah.

"Pernah Nggak!?"

"Lo kenapa harus jatuh lagi ke dia?"

"Udah cukup kakak gue yang jadi korban" Kepalan tangan Deril bergetar. Matanya menyala melihat Eca yang mulai ketakutan.

"Lo nggak tau ap-"

"CUKUP!"

"Lo...yang nggak tahu apa-apa tentang dia" Ucapnya menunjuk Deril. Eca mundur, membawa tasnya lalu berlari meninggalkan pria itu.

***

Deril tidak masuk ke kelas. Entah kemana pria itu pergi, Eca tak mau memikirkannya. Ia sama sekali tak fokus pada guru yabg berasa di depan kelas. Pikirannya masih berkutat pada perkataan Deril dua jam yang lalu.

Masa lalu?

Korban?

Apa maksudnya?

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang