Part 45

46.7K 1.7K 41
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Mau apa?"

Ketiga kalinya Eca bertanya dan Richard masih bergeming. Suara pria itu tadi terdengar jelas di telinga Eca, meskipun Eca tahu maksud ucapannya, ia tetap bertanya hanya untuk menggoda Richard saja.

"Nggak...nggak apa-apa" Richard merangkak naik ke kasur, memasuki dirinya dalam selimut.

Eca menaikkan sudut bibirnya."Mau apa tadi, hm? Nggak kedengaran sayang" Goda nya lagi, mengelus rahang pria itu.

"Nggak mau apa-apa" Racau Richard, mencoba memejamkan mata yang bahkan ia tak tahu apakah bisa tertidur sekarang."Kamu pasti capek" Lanjutnya.

Eca terkekeh. "Hm capek banget" Richard merubah posisi tidurnya membelakangi. Entah kenapa ia kesal Eca tidak peka terhadapnya. Di lain sisi Richard merasa lucu apakah ia sedang merajuk sekarang?

Eca memainkan ujung rambut Richard. "Kamu mau nenen sayang?"

Richard menggeleng. "Nggak. Kamu tidur aja sana"

Eca semakin gemas. Di peluk lah Richard dari belakang. "Mau nenen, hm? Cup cup cup sini-sini"

Richard mengerucutkan bibirnya. Membalikan tubuhnya masih dengan ekspresi yang sama ia mengangguk. Eca tersenyum geli melihat nya. Tangannya ia gerakan untuk menaikkan kaos lalu membuka kaitan bra nya.

Richard memperhatikan sejenak lalu menarik baju dan bra itu dan di buangnya. Eca tertawa semakin keras, padahal mereka sudah sering berhubungan badan tetapi raut wajah pria itu masih tetap sama ketika ingin menjamahnya, begitu pula Eca.

"Jangan digigit ya.." ucap Eca lembut, mengelus rambut legam berantakan milik Richard. Seperti baru pertama kalinya, Richard mengangguk patuh. Ia lalu merangkak naik ke tengah-tengah Eca dan mulai mengulum puting wanita itu.

Richard menjilat, mencumbu, memainkan lidahnya dan mengisap rakus. Eca memejamkan mata, melingkarkan kakinya ke pinggang Richard dengan tangan yang masih mengelus rambut berantakan pria itu.

"Makin gede-" Bisik Richard di tengah kegiatannya. Eca menggigit bibir bawah, merasa sedikit perih di dadanya. Richard memberikan tanda biru keunguan disekitar payudara dan perutnya. Ia mencondongkan tubuhnya ke atas menerima sentuhan kasar dan sensitif itu.

Richard mulai bergerak naik. Sumringah tampak muncul di wajah Eca, ia memandang penuh Richard yang terlihat lebih agresif malam ini.

Sementara pria itu sudah kembali memiringkan wajahnya, meniup lembut permukaan wajah Eca. Wangi mint menyejukkan menerpa wajah cantik milik perempuan itu.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang