"Ra bangun ra"
Sebuah suara yang begitu familiar bagi Ara terdengar memanggil dengan nada khasnya, namun matanya masih terasa begitu berat untuk terbuka
"Ara banguuun raa, ih ni anak, show satu udah dimulai dari tadi woy, bentar lagi giliran kita, nanti dimarahin kak putri loh"
Kali ini ia tau persis bahwa itu suara Chika, dengan agak memaksa ia segera membuka matanya, dan betul saja, yang ia lihat pertama kali adalah wajah Chika, wajah Chika yang tengah membangunkannya sambil menggoyang pelan bahunya.
"Kak chika.. ?"
"Iya ini aku.. Cepet bangun, lagu selanjutnya KinjiFuta loh, cepet ih" Ujar Chika yang saat itu terlihat mengenakan setelan berwarna putih untuk lagu Kinjirareta Futari
Ara mengangkat kepalanya dari silangan tangannya yang ia buat sebagai tumpuan tidurnya, ternyata saat itu ia tengah duduk dan tertidur singkat di meja rias backstage.
Dengan pikiran yang masih agak linglung, perlahan ia memandang ke arah cermin, dan saat itu juga ia menyadari bahwa dirinya saat ini telah memakai setelan warna hitam untuk lagu Kinjirareta Futari.
suasana di ruang ganti saat ini terlihat begitu ramai, para member dan staff terlihat sibuk kesana kemari."Ayo Ara.. Kamu kan katanya pengen banget bawain KinjiFuta sama aku, sekarang kita dapet kesempatan itu loh ra.. Yang lain udah selesai tuh.. sekarang giliran kita, ayo" Ucap chika menarik pelan tangan Ara, merekapun berjalan beriringan menuju backstage dan kemudian terpisah, karena untuk membawakan lagu Kinjirareta futari mereka harus masuk ke stage dari sisi yang berbeda.
Beberapa saat, disaat lampu stage masih padam, mereka berdua sudah berdiri pada posisinya masing-masing disisi stage yang berbeda, lalu Intro lagu Kinjirareta pun di putar seiring lampu stage yang menyorot terang kearah Ara, dan Ara mulai menyanyikan bait bagiannya,
Pepohonan, embun pagi
Bagaikan desahan seseorang
Danau yang tidak ada di peta
Airnya tenang bagaikan tertidurSorotan lampu stage berpindah menuju Chika, iapun segera menyanyikan bait bagiannya
Kehilangan kata-kata
Kesedihan yang terlalu sepi
Diujung akhir kenangan ini
Tempat yang dahulu ingin kudatangiDi bait berikutnya, Chika sedikit bergeser dari posisi sebelumnya, dan merekapun mulai bernyanyi bersahutan dengan harmonisasi yang begitu pas
Sampai manapun dirimu kucintai
Sampai kapanpun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya pertemuan kitaKumohon, maafkanlah cinta kita ini yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon, kepada takdir yang kejam ini berserah diri
Kita berdua yang terlarangBeberapa menitpun berselang, sementara Perform mereka masih berlanjut, menyanyikan tiap bait lagu bergantian dan mulai berjalan membelakangi diri masing-masing, sebuah pertemuan antara hitam dan putih, memberi makna mendalam dari sebuah kisah cinta terlarang dimana merekapun merasakannya sendiri.
Ini adalah lagu yang pada dasarnya sangat dinanti oleh mereka berdua, dan akhirnya benar-benar terwujud saat ini.Dan nampaknya penampilan merekapun berjalan sangat baik, koreo yang begitu rapi, penghayatan dan tatap mata yang penuh chemistry, para fans terlihat begitu fokus memandangi mereka yang tengah perform berdua itu.
Akhirnya, sampailah pada bagian monolog terakhir yang akan dilantunkan oleh Ara, sebuah tanda bahwa lagu ini akan segera berakhir sebentar lagi.
Namun, saat ia ingin mulai melakukan monolognya, tiba tiba pandangannya memburam, suara musik dan sosok Chika yang berada didepannya mulai memudar dan menghilang bersamaan dengan suasana stage yang mulai gelap, gelap dan semakin gelap, dalam kegelapan itu Ara seakan makin tenggelam dan terus tenggelam dirinya terus berusaha mencari pegangan namun tak mendapatkan apapun, ia ingin berteriak sekencang-kencangnya namun tak ada sedikitpun suara keluar dari mulutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chikara : After Story
FanfictionKisah fiksi Chika dan Ara setelah skandal Mungkin tidak menyembuhkan tapi semoga bisa sedikit mengobati~