Resah

1.1K 154 3
                                    

"Ra" Chika melepas pelukannya lalu kembali bersandar ke sofa

"Apa ?"

"Kenapa ya ra, aku belakangan ini kaya kehilangan diri aku"

"Hah? Maksudnya ?"

"Aku lagi bahas soal aku di lingkungan kerja", Chika menghela nafas pelan, "sejak saat itu aku ngerasa kosong ra, apa yang aku lakuin rasanya hambar aja, emang sih aku bisa perform normal, tapi aku kaya gak bisa menikmati itu semua, selalu aja ada yang ganjel di hati aku, kamu ngerti ga sih"

"Hemm, udah aku bilang kamu tuh cuma belum terbiasa lagi aja kak"

"Aku selalu kepikiran ada kamu disamping aku lagi, ngobrol di backstage, hangout.. Aku bener bener rindu sama suasana itu," Ujar chika kembali tanpa mendengar jawaban Ara, "kayanya itu bukan belum, tapi mungkin emang gak akan bisa" Tambahnya seraya melirik ke arah Ara, matanya menerawang mengikuti tiap lekuk wajah Ara, sementara Ara hanya terdiam, keduanya menyadari bahwa itu semua hanya angan-angan yang tak akan pernah terealisasi.

Diantara kesunyian yang terjadi beberapa saat, Chika memulai percakapan kembali, "emm oiya kamu inget gak ra, waktu kamu nginep dirumah aku, kita pernah bahas soal negara mana yang mau kita kunjungi kalo seandainya kita punya kesempatan ke luar negeri ?"

" inget dong, jepang kan ?, kalo ga salah waktu itu kita juga lagi liat video audisi gen 2 yang diadain di jepang, ya gak sih?"

Chika mengangguk pelan,

"Terus kenapa ?" Ara kembali bertanya

"Emm gak tau yah, apa aku harus kasih tau ini ke kamu, atau justru seharusnya gak perlu.." Chika menghela nafasnya,

"Apaan emang ? Udah terlanjur cerita juga.."

"Emm itu loh, single baru JKT48, dimana aku jadi senbatsu itu, shooting MV-nya di Jepang ra.."

"Hah ? Serius gak sih?"

Chika kembali mengangguk

"Kapan kamu pergi ?"

"Gak tau pastinya, pokoknya dalam waktu dekat ini sih"

Ara tersenyum bahagia, "Selamat ya, kamu keren banget sih kak, sumpah" Ujarnya begitu mendengar kabar itu dari Chika,

Chika yang mendengar itu segera mengalihkan pandangannya ke arah Ara, dan entah karena melihat ekspresi Ara yang terlihat terperangah dan bangga itu atau ada hal lain yang mempengaruhinya, kedua mata Chika malah berbinar,

"Kenapa ? Jangan nangis lagi dong" Ujar ara tapi Chika tak mengindahkan, ia segera merebahkan kepalanya ke dada ara, tentu saja Ara sebenarnya tau mengapa Chika bersikap seperti itu, maka dari itu ia biarkan kepala Chika bersandar di dadanya

"Harusnya kamu sama aku ra, kita udah janji mau foto berdua dibawah pohon sakura, mau makan ramen langsung dari negara asalnya, mau ke tempat tempat bagus disana, mau.." Rentetan kata keluar dari mulut Chika mengingat obrolan masa itu yang harus terhenti karna isakannya

"Lah kalau aku gak masuk senbatsu kan sama aja.." Potong Ara dengan nada bercanda

"Kamu pasti masuk ra, aku yakin kamu pasti masuk"

Mendengar itu Ara tertawa kecil, "iya iya, maaf yah aku gak bisa nemenin kamu, padahal itu mimpi kita berdua yah kak, tapi yang aku mau kamu tau, aku bangga banget sama kamu, aku bangga, sumpah" Ujarnya sambil mengelus pelan punggung Chika yang bergetar dengan tersenyum manis dan mata yang menerawang ke langit apartemen.

Membayangkan bagaimana Chika yang kembali bersinar dan mendapat kepercayaan dari orang orang lagi membuat Ara merasa lega, akhirnya keresahan yang selama ini ada dibenaknya tentang Chika yang selalu merasa terpojok dan depresi setelah kejadian itu perlahan memudar.

Chikara : After StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang