Rindu

3.5K 360 20
                                    

Satu bulan telah berlalu sejak masa hukuman Chika berakhir.
Ara dan Chika, yang dulunya begitu dekat, kini dihadapkan pada persimpangan yang memisahkan mereka.
Sejak saat itupun tidak ada lagi komunikasi yang terjadi diantara mereka.
Kerinduan yang menggebu terhadap keberadaan satu sama lain terpaksa tertahan, karna bagaimanapun, mau tidak mau, mereka harus menerima bahwa semua yang terjadi adalah konsekuensi atas perbuatannya.

Kini Chika telah kembali aktif menjadi member JKT48, ia telah kembali mengikuti setiap kegiatan disana, meski berat pada awalnya, namun perlahan ia kembali bangkit dari keterpurukannya.

Pada malam yang berawan, setelah show selesai dan ia kembali pulang, dikala ia merebahkan diri sambil ditemani playlist pilihannya yang ia putar melalui smart TV di kamarnya, dengan perlahan Chika menggenggam HPnya dan membuka galeri.
Jarinya terus menggulir berbagai folder dan berhenti pada folder bernamakan ZKH, dimana ia menyimpan banyak fotonya saat bersama Ara.

Semakin jauh ia menggulir, semakin kuat perasaan rindu yang ia rasa di dadanya, adalah cerita lama ketika seseorang tiba-tiba kehilangan orang yang dianggap berharga baginya, maka muncul perasaan seperti beberapa bagian puzzle dalam hidupnya berkurang, dan ia akan merasakan sebuah kekosongan di sana, sebanyak apapun ia berusaha untuk mencari kesibukan agar bisa melupakan perasaan kehilangannya itu selama beberapa minggu ini, tetap saja suatu saat pasti ia akan teringat kembali.
Seperti malam ini, ia kembali teringat Tentang Ara.

Ara yang seringkali jahil terhadapnya, Ara yang sering menghiburnya dengan membuat jokes garing saat di backstage, Ara yang seringkali bertingkah mengesalkan, Ara yang meluangkan waktu untuk live showroom bersamanya, Ara yang menemaninya berduet dalam video tiktok, Ara yang memberikan saran dikala ia resah pada beberapa pilihan, Ara yang tidak jarang berada di kamarnya untuk menginap dan membuatnya memiliki teman bicara baik itu cerita sedih maupun bahagia.

Pada saat itu pula ia berpikir kembali, bahwa perasaan ketika bersama Ara memang bukan lagi sekedar perasaan antar seorang teman, namun jauh lebih dekat dari itu, jika itu pantas disebut cinta, maka itu adalah cinta yang tercela.
perasaan yang mereka berdua tau bahwa tak seorangpun akan menerima, Bahkan selalu berusaha dibuang oleh diri mereka masing-masing.

dan alhasil, puncak dari keresahan atas perasaan yang mereka rasakan tersebut adalah kencan buta yang membawa mereka pada kasus skandalnya.
Mereka selalu menolak kenyataan bahwa mereka saling menyukai, sehingga merasa harus membuktikan satu sama lain bahwa mereka itu normal, tidak menyimpang, bahwa mereka menyukai laki-laki juga, namun semuanya tak memberikan hasil kecuali hanya membuahkan kasus skandal dan terciptanya jarak diantara mereka.

Dalam diamnya, Chika akhirnya memilih membuka kontaknya dan setelah sebulan tanpa komunikasi, ia mencoba menghubungi Ara malam ini

*tut ~ tut*

"Halo.."

"Halo... Ara.." Panggil Chika dengan nada khasnya tiap kali memanggil Ara

"Iya.. Halo kak.. Emm.. Bentar yah.." Jawab Ara dari ujung telepon, suasana disana terdengar bising, sepertinya Ara tengah mencari tempat sepi dahulu agar tidak terdistraksi, beberapa saat kemudian suara bising tadipun sudah tak terdengar, "Kak chika.." Ara kembali memanggilnya

Jantung Chika berdegup, dadanya sesak, rasanya seperti ada es yang meluncur di ulu hatinya ketika suara yang ia rindukan akhirnya terdengar lagi, ia sedikit khawatir apabila percakapan ini akan menjadi sangat kaku dan canggung karna lumayan lama mereka tak saling berhubungan lagi, iapun segera mengatur nafasnya dan menenangkan dirinya, "Apa kabar kamu ?" Tanyanya pelan

Chikara : After StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang