hari demi haripun berlalu, dan seperti biasa, salah satu hal klasik yang selalu menjadi masalah di antara mereka berdua adalah menemukan waktu yang tepat untuk bertemu, ternyata rentang 3 bulan semenjak Chika mengumumkan graduationnya masih tidak cukup untuk membuat mereka bertemu karna jadwal Chika yang malah semakin padat, hingga di hari-hari terakhir tahun 2023, ketika kegiatan JKT48 berhenti dan chika mendapatkan libur akhir tahunnya, barulah mereka, khususnya Chika, memutuskan untuk segera bertemu.
Pagi itu, langkah kaki Chika terus menyusuri jalan masuk menuju alamat kos Ara yang ia dapatkan dengan sedikit memaksa, usulan Ara untuk bertemu diluarpun ditolaknya mentah-mentah.
Setelah sampai, iapun memasuki gerbang kos tersebut, dan segera menaiki tangga menuju lantai 2 sesuai petunjuk yang diberikan Ara, beberapa kali ia berpapasan dan memberi senyum dengan beberapa penghuni kos yang terlihat sedang sibuk lalu lalang beraktifitas itu.
saat melewati koridor, sempat muncul rasa nostalgia seperti saat dimana Ia dan Ara masih berada di grup yang sama, dimasa menyenangkan itu tak jarang Chika mampir bahkan beberapa kali menginap di kosnya dulu.Tak sulit menemukan kamar Ara karna Ara sebelumnya bilang bahwa kamarnya terletak dipaling pojok koridor.
Setelah sampai iapun segera mengetuk pelan pintu tersebut, entah kenapa perasaannya yang sejak diperjalanan biasa biasa saja namun saat berada didepan pintu itu, justru ia malah merasa jantungnya mulai berdegup kencang, matanyapun terlihat berbinar, ia merasa begitu emosional saat itu.
*Krek*
Pintupun terbuka dan muncul anak kecil berkepala plontos kira-kira berusia 2 tahunan itu berdiri bingung memandangnya, Chika yang melihat itupun terdiam, dan merekapun malah jadi saling memandang dalam suasana yang awkward,
"Siapa dek?" Tak lama samar terdengar dari dalam kamar tersebut
Anak kecil itu hanya diam tak menjawab, mungkin ia terpesona dengan seorang kakak kakak super cantik didepannya itu, hingga akhirnya keluarlah seorang wanita di pintu tersebut "eh, ada apa neng ?" Tanya ibu tersebut kepada Chika
"Mm.. Maaf bu, kayanya saya salah alamat" Jawab Chika tersenyum awkward
"Ya allah emang nengnya cari siapa?"
"Emm saya .."
"Lah ka Chika.." Tiba tiba terdengar sebuah suara dari arah belakang sebelum Chika selesai menjawab, suara yang sangat familiar ditelinganya
"Ohh.. Temennya neng Ara tah, kirain siapa pagi pagi gini ada tamu" Ujar ibu itu dengan logat sundanya yang kental
Chikapun berbalik dan memandang seorang gadis berpiyama yang tengah membawa kantong berisi sampah itu, saat itupun ia sadar bahwa dia hanya salah kamar, kamar Ara justru di seberang kamar yang ia ketuk.
"I... Iya bu saya cari Ara, maaf ya bu, maaf banget" Ujar chika dengan perasaan malunya sambil beberapa kali membungkukan badannya
"Ngga papa atuh neng, namanya juga manusia" Ujar ibu itu sedikit terkikih, "tuh pas banget neng Aranya ada, yaudah neng ibu masuk dulu ya lagi goreng tempe takut gosong"
"I.. Iya bu, maaf ya bu"
"Iya gak apa apa, ayo adek masuk mandi dulu" Ujar ibu itu kemudian masuk kembali kedalam bersama anak kecil berkepala plontos itu
Chikapun segera berbalik dan berjalan menuju Ara, ia pandang wajah Ara yang terlihat tengah menahan tawanya itu
"Apaan si ra, ga bilang kamar yang mana"
"Ya lagian kamu ga bilang aku dulu mau dateng sekarang, pagi banget lagi"
Chika memandang Ara yang masih senyum senyum itu,"apaan si ra ga lucu" Ujarnya terlihat mulai ingin tertawa juga
"Yaudah kamu masuk gih, aku mau buang sampah kebawah sebentar"
"Yaudah" Chikapun memasuki kamar tersebut, rasa emosionalnya seperti hilang seketika karna momen awkward barusan.
Setelah masuk, iapun segera menaruh tasnya diatas tempat tidur dan duduk disebuah kursi gaming didepan set PC yang biasa digunakan Ara untuk streaming.
Karna sedikit lelah setelah melalui perjalan yang cukup jauh, iapun memilih merebahkan diri dengan kaki menggantung dipinggir tempat tidur, ternyata tata letak kamar ini tak jauh beda dengan kos Ara yang dulu, rasa nostalgia itupun kembali merasuki pikiran Chika, membangkitkan kembali kenangan-kenangan yang selama ini tersimpan rapi dalam memori.Tak berapa lama Arapun kembali, dan segera menutup pintu, "hadeh pagi pagi malah nonton komedi"
Chika mengangkat badannya, "malu banget aku ra sumpah"
"Yaudah si, lagian salah ku juga cuma kasih tau kamarku dipojok" Ara duduk di kursi miliknya menghadap Chika
"Emang nerbener kamu araso, malah ketemu tuyul aku"
"Parah banget ga boleh gitu", ujar Ara sambil tertawa kecil, "kamu dateng pagi-pagi gini udah sarapan ?", lanjutnya
"Udah dong, tapi tau gak ra aku belum tidur dari semalem "
"Lah kenapa ?"
"Kamu tau gak si kaya kamu pas masih kecil mau pergi jalan-jalan besoknya"
"Ngerti, tapi kamu kan udah tua kak"
"Ya tau... Kan cuma perumpamaan" Tukas chika
"Aku bahkan belum ngapa-ngapain, kamarku juga masih berantakan gini loh"
"Ya emang kenapa"
"Ya malu"
"Malu koq sama aku, lagian rapi gini mana ada berantakan"
"Hemm.. Kamu kesini naik apa ? Gojekgojekgojek ?"
"Apaan si udah ga boleh ngomong gitu sekarang aku"
Ara terkikih "Oh udah ga kerja sama ya"
Chika mengangguk, "ra ajarin aku ngegame dong" Ujar chika seraya menatap kearah meja PC Ara
"Lah tiba tiba pengen ngegame, kamu masuk valkyrie ya ?"
"Mana ada"
"Hehe, lagian kesini pagi pagi, udah salah kamar, tiba tiba minta ajarin ngegame"
"emang kenapa si, gak suka aku kesini kah? Pulang nih"
"Iya iya ntar aku ajarin, cidung"
"Cidung apaan"
"Chika pundung"
"Dih nerbener lo" Ujar chika seraya menguap, "ra aku boleh rebahan gak, capeknya baru kerasa nih"
"Kamu mau kayang juga gak papa koq kak"
Chika tersenyum menampakan gigi gigi kecilnya, melepas sepatunya, naik ketempat tidur, lalu menyandarkan punggungnya di headboard tempat tidur seraya menghela napas lelahnya.
"Hemm yaudah kamu nyender dulu aja disitu, kalo mau nonton tv nyalain aja, kalo gerah ACnya nyalain"
"Kamu mau ngapain ?"
Ara bangkit dari duduknya"Aku mau mandi dulu"
"Hemm.. Yaudah sana", percakapanpun terhenti, Chika kini tengah sibuk dengan HPnya, sementara Ara pergi untuk mandi.
Setelah mengetahui keadaan Chika secara langsung didepan matanya, Arapun bisa bernafas lega, kekhawatiran yang selama ini menumpuk itu akhirnya menghilang.
Namun tak dapat dipungkiri, kisah yang awalnya manis itu kini menjadi pahit dalam sekejap, tali bernama Chikara itu sudah terputus, memisahkan mereka pada jarak yang rasanya sulit untuk digapai lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/289871910-288-k195130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chikara : After Story
Fiksi PenggemarKisah fiksi Chika dan Ara setelah skandal Mungkin tidak menyembuhkan tapi semoga bisa sedikit mengobati~