16

329 7 0
                                    

-ALLYSON'S POV-
Ini sudah bulan ke 2 aku tidak datang bulan dan aku sering mual mual, dad, patty dan jazzy belum juga pulang. hanya ada aku dan justin. soal para pembantuku, mereka pulang pergi, tidak menetap.

Aku hanya mengaduk aduh sup jagungku, hari ini nafsu makanku menghilang. aku heran, kenapa akhir akhir ini aku merasa tidak enak badan?

-AUTHOR'S POV-
Sedari tadi justin tengah memerhatikan Adik tirinya, Ally. sifatnya semakin hari semakin aneh saja, tidak biasanya dia tidak nafsu makan, batin justin.
Sedangkan ally masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kenapa kau tidak memakan supmu al?"Justin akhirnya membuka mulut
"Ah iya, aku sedang tidak nafsu makan"allyson menghela nafas.
Justin memandang wajah cantik allyson sejenak sebelum matanya beralih pada perut ally yang semakin lama semakin membuncit, dalam hatinya justin heran. 'nafsu makan ya berkurang kenapa perutnya menjadi membesar?'

Allyson menyadari justin yang tengah memandang perutnya pun langsung berdehem..
"Ehm","apa yang kakak liat?"tegur Ally, justin tertegun dan mulai membuka suara
"Aku merasa perutmu sedikit membesar, apa pendapatku benar?"justin berusaha agar tidak canggung.
Allyson mengarahkan bola matanya kebawah, "dia benar, perutku membesar, apa aku hamil?"batin allyson, tetapi ally segera menepis pikiran buruknya itu pada dirinya sendiri dan menyakinkan dirinya bahwa tidak apa apa.
"Benarkah? Mungkin aku terlalu banyak makan Keju, ya makan keju"elak allyson. justin mengerutkan alisnya dan menepis kejanggalan pada allyson dengan tidak memerdulikannya.

-ALLYSON'S POV-
Setelah memaksakan diri untuk memakan sup jagung dan menghabiskannya aku buru buru kekamarku dan mengunci pintunya, aku meraih ponselku yang ku letakkan dikasurku dan menekan nekan tombol untuk menelfon niall.

"Jadi ada apa?"niall menggenggam tanganku, kami sedang berada di starbucks karna aku yang mengajaknya untuk bertemu disini.
Aku menghela nafas sejenak
"Bisa temani aku ke dokter?"pintaku
"Kamu sakit? Yatuhan Al, kenapa kamu ngajak aku ketemuan kesini? Aku kan bisa jemput kamu dirumahmu, pantes aja wajahmu terlihat pucat."cerocos niall, aku tidak menggubrisnya
Niall meletakkan punggung tangannya ke dahiku dan langsung kutepis.
"Aku gak sakit yel,"ucapku
"Lalu? Buat apa ke dokter"tanyanya
"Aa-Akku Rr-Rrrasa","aku hamil"aku menegaskan perkataanku.
"Apa?!"oke horan ekspresimu kali ini sedikit berlebihan.
"Aku.hamil"aku menekankan setiap kata yang aku ucapkan
"Kamu yakin?"niall tampak ragu
"Ya kurasa, aku gak tau pasti makanya aku minta kamu anterin aku ke dokter buat check"jelasku
"Baiklah, should we go now?"tanyanya, aku terkekeh

Aku menghampiri niall yang tengah duduk diruang tunggu dan menyuruhnya masuk setelah dokter itu memeriksaku,

"Jadi Mr.horan"dokter itu mulai menjelaskan,"selamat istri anda tengah mengandung anak anda","pacar"aku mengoreksi karna dokter itu menyebutku sebagai 'istri'
"Maaf,"ucap dokter itu
"Jadi kandungan istri--","pacar","iya jadi kandungan pacar anda telah menginjak usia 2 bulan"ujarnya
Aku dan niall saling menatap
"Baiklah, terimakasih dok"ucap niall

"Aaaaaaaa gimana ini niall?! Pokok nya aku gak mau hamil. titik."aku mengomel sedari tadi karna diagnosa dokter tadi.
"Mau gimana lagi? Kamu mau gugurin kandungan kamu?"tanya niall
"Ihh gamau nanti aku sama aja ngebunuh anak aku tapi aaaaaa aku gamau hamil pokoknya, nanti gimana kata kelly gimana kata dad gimana kata justin gimana kata patty gimana kata jazzy dan gimana kata greyss----- ah pokoknya gimana kata semuanya??????"aku mulai merengek pada niall, niall menepikan mobilnya ditepi jalan lalu membuka safetybeltnya dan mengelus puncak kepalaku,
"Kita hadapin sama sama ya,,,"aku mengangguk lemah, niall tersenyum lalu memelukku..

"Niall aku capekk kamu tau kan aku lagi mengandung??? Aku gak bisa lariii"
"Lebay deh-_- baru juga 2 bulan"
"Yaudah kita tukeran Aja, kamu mau?"
"Engga hehehe"
Niall terus menggandeng tanganku dan membawaku ke suatu tempat, entahlah yang jelas aku capek.-.
"Niall kapan sampainya capekkkk"
"Kamu ngeluh mulu, sebentar lagi"

Wow
Niall mengajakku ke sebuah taman yang terdapat banyak lilin disekelilingnya
"Kamu yang hias semua ini?"aku memandang taman ini dengan takjub
"Iya hehe gimana bagus kan?"
"Serius? Bagus banget"
"Engga sih hehe tadi aku nyuruh orang buat ngehias taman ini"yeh ngeselin😒
"Asdfghjkl"
"Tapi kamu suka kan?"
"Enggak"
"Engga salah lagi?" Aku mengangguk dan langsung memeluknya, dia menuntunku untuk duduk dibangku putih dibawah pohon maple dan pergi meninggalkanku sebentar

Taklama ia balik kesini sambil membawa setangkai bunga dengan wajah berseri seri mungkin(?)
"Maaf nunggu lama"dia berlutut didepanku dan memberikanku setangkai bunga mawar ditangannya lalu mengecup punggung tanganku
"Karna hari ini hari bahagiaku, karna aku tau kamu mengandung little horan, dan aku mau kebahagiaanku abadi, will you marry me?"ucapnya seraya mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.......
Cincin kawin huaaaaaaaaaaaaaaa
"May i?"aku mengangguk
Dia memakaikan cincin itu di jari manisku dan aku memakaikan cincinnya dijari manisnya,,

"Gimana kalo papa tau?"ucapku
"Nanti aku ngelamar kamu, tenang aja sweetie"
"Yaudah kamu mau mampir dulu?" Niall menggelengkan kepalanya,
"Engga, mending kamu istirahat aja, udah malem kasian baby nya"
"Jadi kamu kasiannya sama baby doang akunya engga?"ih niall ngeselin
"Bukan gitu maksud aku sayang, maksud aku itu------"belum sempat niall melanjutkan penjelasannya aku berjalan kerumahku dan membanting pintunya membuat niall menengadahkan kepalanya dan menyadari aku yang sudah masuk ke rumah, rasakan itu horan.

-----------------

"Dari mana aja al?"tanya justin yang tiba tiba muncul dari tangga
"Eh? Abis jalan dong sama niall"justin menyipitkan matanya dan berlari kecil menghampiriku, dia meraih tangan kananku dan .....

"Lo tunangan sama Niall?!"pekik justin
"Berisik lo ahhh"aku menarik tanganku yang dipegang justin
"Kok lu ngeduluin gue sihh??? Ah lo mah gapekaaa"justin menggerutu gajelas
"Au ahh gue capek mau tidur"tapi tiba tiba justin menahan gue dan membisikkan gue sesuatu....,,,,
"Jujur sama gue Al, i know you so well, pasti ada sesuatu yang lu sembunyiin kan?"mampus gue mampus.
"Masasih? Ah sokenal lu bege"
"Atau jangan jangan,,,","jangan jangan apaan lagi?-_-"potongku sebelum justin bicara macam macam
"Lu hamil ya?"seketika tubuhku menegang ditempat, keringat mulai bercucuran melewati dahiku.....
"Hahahahahahahahaha gue cuma becanda ally yatuhannnnnn aahahahahahahahahah"justin memegangi perutnya yang kesakitan karna tertawa terlalu lama,
"Itu gak lucu"balasku sarkastik
"Jadi tebakanku itu benar hmm?"
"Iya memm------ enggak ah lo sok tau dehhhhhhh"
"Ah lo ngeles tadi lo bilang iya kok, kalo lu gak ngaku sama gue nanti gue bilangin david sama mom, lo mau disuruh tes biar hasilnya ketauan terus lo------"aku membekap mulut justin dengan tanganku lalu melepaskannya,
"Berisik lu elahh😭"
"Hehehehe","ehmm jadii gimana rasanya?"lanjutnya
"Rasanya apa?"
"Itu loh itu"anjirrtrrrrrr
Aku membulatkan mataku dan menoyor kepala justin lalu berlari menuju kamarku.......

confused (fanfiction story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang