Day 3
-NIALL'S POV-
Aku mencium aroma masakan yang enak, siapa yang memasak? Thalia? Aku berjalan menuju dapur dan menemukan thalia tengah menyiapkan makanan diatas meja makan.
"Morning"ucapnya
"Morning too {};*"balasku
Aku mendaratkan pantatku dan menyantap sarapanku, thalia memasak pasta ternyata. aku mencicipinya, enak.
"Kau mau kemana? Sini sarapan bareng"tawarku
"Aku mau membangunkan ella dan ethan dulu,"jawabnya sambil tersenyum, aku berani bersumpah kalau senyumnya mengingatkanku pada allyson.Aku memasukkan pasta terakhirku kedalam mulut dan mengelapnya dengan tissue, kulihat thalia dengan sabar menyuapi ethan dan ella yang makan dengan tidak mengacak acak makanannya seperti biasanya. bagus lah kemajuan.
Tingtong...
Siapa yang bertamu sepagi ini?
Thalia hendak beranjak sampai aku terlebih dahulu mendahuluinya.
"Biar aku saja"ucapku, dia mengangguk dan kembali menyuapi ethan._______________________________
"Babyyyyy"pekik ariana seraya memelukku dengan erat. aku melepaskan pelukannya.
"I miss you"ucapnya, "me too"balasku, dia mengecup bibirku dan langsung masuk kedalam rumahku.Aku mengajaknya sarapan karna dia memang belum makan, dan.....
"Siapa kau?"tanya ariana sarkastik
"Aku temannya niall"jawab thalia sambil tersenyum
"Oh yaudah, eh babe kamu gak makan?"kurasa ariana berusaha mengabaikan thalia.
"Udah barusan"jawabku
Ariana langsung memakan pastanya, kurasa itu bukan pastanya melainkan pasta thalia. aku melirik thalia dan thalia menatapku seperti mengatakan 'it's okey' setelah menyuapi ethan thalia menggendongnya dan mengajaknya ke kamar untuk mandi, dia juga menggandeng ella untuk mengantar ella ke kamarnya untuk mandi.Day 4
-ALLYSON'S POV-
Aku merebahkan tubuhku dikasur, setelah kupikir pikir rasanya tidak mungkin bagiku untuk membahagiakan niall, kebahagiaan niall kan ariana, bukan aku.
"Al"aku menoleh dan mendapati greyson berjalan menghampiriku dan duduk di tepi kasurku. kemarin aku milih cepet cepet pulang dari rumah niall. kau tau kan betapa sakitnya melihat suamimu bercumbu dengan wanita lain? Greyson yang kuceritakan saja langsung mengepalkan tangannya.
"Kau lelah?"tanya greyson
"Lelah? Mana bisa aku merasakannya"ucapku ketus membuat greyson terkekeh.
Aku berjalan kearah balkon kamarku dan memunculkan sayapku membuat greyson sedikit terkejut. oh ya jika aku memunculkan sayapku otomatis rambutku kembali ke warna semula yaitu brunnete."Malem ini bintangnya banyak banget ya"komentar greyson seraya berjalan menghampiriku, aku memeluknya dan seketika itu juga aku merentangkan sayapku dan melesat diudara, greyson yang kaget pun langsung panik
"aaaaaaaaa turunkan aku aku gak mau mati muda aaaaa"teriaknya
"Pegangan yang erat bodoh"ucapku sambil terkekeh, dia pun menuruti ku.
Aku membawanya terbang tinggi agar ia bisa dengan dekat melihat bintang bintang. akhirnya aku menurunkannya diawan dan menyihir awan itu agar dapat kami duduki.
"Kau suka?"tanyaku
"Apa kau bodoh?! Tentu saja aku sangat menyukainya aku sangat bahagiaa baru pertama kali ini aku bisa merasakan terbang diangkasa dan menduduki awan"ucapnya sambil menepuk nepuk awan yang ia duduki.
"Bagus, dengan begitu tugasku untuk membuatmu bahagia sudah selesai, tinggal membuat dad, patty, jazzy, justin, dan niall"jelasku
"Memangnya kau sudah membahagiakan ella dan ethan?"greyson mengerutkan dahinya
"Udah. kemarin pas nginep mereka bilang bahagia udah aku temenin seharian"ucapku, greyson mengangguk anggukkan kepalanya.Day 5
Aku merentangkan sayapku di halaman rumah greyson yang luas ini, aku tau pembantu dan supir greyson itu kerja paruh waktu jadi sekarang mereka sudah pada pulang. aku merasa sangat nyaman jika aku merentangkan sayapku. aku menyukainya.
"Oh lord"ucap seseorang
"Tuhan memberkatiku"ucap seseorang lainnya. aku menoleh ke belakang dan mendapati harry dan liam yang menatapku dengan tatapan 'who are you?'Aku menggigit bibir bawahku dan menundukkan wajahku ketika mereka berhasil berdiri didepanku dengan melipat tangan mereka di dada.
"So, who are you?"tanya liam
"An angel"jawabku, mereka tertawa mendengar jawabanku barusan. hey apa ada yang lucu?!"Pfttt apa ini sedang hallowen? Apa motif dari gadis sepertimu yang memakai kostum?"lanjut liam. aku mendongak dan mereka tampak terkejut.
"Allyson?"ucap harry
"ya itu aku"
"bukannya kau sudah-----"lanjut harry
"Iya kau benar, seperti yang kukatakan barusan, aku seorang bidadari"jelasku
Mereka sepertinya masih belum mengerti, aku mengepakkan sayapku sejurus kemudian aku terbang diudara dan aku menurunkan tubuhku lagi
"Tolong jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi"liam akhirnya angkat bicara, aku menghela nafas.
"Biar ku jelaskan didalam"mereka mengikutiku masuk kedalam rumah greyson._____________________________________
"Jadi?"ucap liam yang sepertinya tidak sabar mendengar penjelasanku
Setelah menceritakan semua yang kualami kepada liam dan harry mereka menganggukkan kepala mereka mengerti.
"Btw, kalian ngapain kesini?"tanyaku
"Harry mau main kesini jadi ya aku nemenin"jelas liam, aku hanya ber oh ria.
"Kalian janji ya jangan kasih tau siapapun"ucap greyson
"Iya greys sipp kalo niall gapap---","gak! Niall gak boleh tau"potongku, harry menutup mulutnyaDay 6
Aku memandangi figura foto yang terpajang di ruangan ini, aku sangat mengenal tiap inci dari rumah ini. rumah dimana aku dibesarkan.
"Silahkan di cicipi"ucap patty, aku mengucapkan makasih dan meneguk jus apel yang disugukannya.
"Justin lagi pake baju dulu sebentar, oh ya namaku patty, siapa namamu?"tanya patty, oh patty tentu aku mengenalmu, kau ibu tiriku.
"Nathalie"ucapku.
"Siapa mum?"tanya justin yang muncul dari tangga.
"Nathalie, dia mencarimu"jelas patty, justin mengerutkan alisnya,
Patty meninggalkan aku dan justin berduaan.
"Kau siapa?"tanyanya sarkastik sambil memperhatikanku dari atas sampai bawah, aku langsung menghampirinya dan memeluknya, oh aku sangat merindukan dia.
Dia melepaskan pelukanku dengan kasar.
"Oh jangan bilang kau salah satu fansku yang akan mengaku ngaku sebagai kekasih gelapku dan sudah hamil karenaku hah?"bentaknya, apa yang dia katakan?
"Kau berlebihan bodoh!"protesku
"Aku hanya ingin bilang kalau aku adalah allyson"lanjutku.
"Itu lebih parah, kau mengaku ngaku sebagai adik ku yang jelas jelas sudah ku kubur?"ucap justin.
Duh sumpah ya gregetan banget punya kakak gak peka kayak dia.
Aku menjentikkan jariku dan rambutku pun berubah menjadi warna coklat.
"Sudah percaya?", Dia langsung mendekapku dalam pelukannya.
"I miss you sissy"ucapnya. aku membalas pelukannya tak kalah erat
"Me too brother"
"Upss maaf aku mengganggu kalian,"ucap patty yang tiba tiba muncul dari balik punggung justin, kami pun melepaskan pelukan kami
"Jadi kau kekasih justin?"tanya patty
"Aku? Enggg akuu akuu---","dia temanku mom,"sela justin. thanks just.
"Sepertinya aku dan thalie harus pergi, gtg bye mom"justin langsung menarik tanganku keluar dari rumahku.
"Kau ini apa apaansih -_- aku kan masih kangen sama rumahku"ocehku
"Kalo kamu kelamaan disana nanti ditanya tanya in patty. kamu gamau kan?"
"Iyasih.-."Dimobil justin aku kembali menceritakan apa yang aku ceritakan pada greyson, liam maupun harry. justin awalnya tidak mengerti namun setelah aku menjelaskannya dia jadi sedikit mengerti.
"Tenang, dengan kamu udah berada disampingku kaya sekarang ini aku udah bahagia kok, kamu gausah bikin aku bahagia lagi. just stay with me okey?"ucap justin, mataku langsung berkaca kaca. ini orang sweet banget sih, tapi kenapa dia masih jomblo ya?
"Just"
"Hmm"
"Kamu masih jomblo?"
"Sok tau kamu al"
"Emang aku tau sih"
"Hahahaha"
"Just"dia menoleh
Aku menatap mata justin dan berusaha membaca pikirannya.
"Hahahahahahahahahhaha jadi kau pacaran sama selena yang the queen of bitch itu?"tawaku seketika meledak ketika mengetahui kalau justin udah official sama selena.
"Jangan bilang kalau kau membaca pikiranku?"
"Baiklah aku diam"
"Ahhhh persetan dengan kemampuanmu alll i hate you"
" i love you too justtt calm just"
Justin menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang standar karna dia ingin memanfaatkan waktu yang lama untuk bersama denganku.Udah 4 orang, tinggal 3 orang lagi yang harus ku buat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
confused (fanfiction story)
أدب الهواةAllyson nicole smith, gadis berambut brunette ini tinggal dikota new york bersama ayahnya. Ibu dan ayahnya telah bercerai ketika ia masih berumur 5 tahun. Ayah ally, david smith bekerja sebagai CEO diperusahaan ternama Beospach coorporation. David t...