11

114 8 0
                                    

Kurasa tidak ada salahnya menghabiskan seharian ini bersama niall, well buktinya aku menikmati hari ini. walaupun sebenarnya penampilanku tak kalau kacaunya dari penampilanku pada saat sebelum niall kerumah. entahlah aku sering memikirkan greyson. sebut saja aku ini cengeng, memang benar aku menangisi dia tiap malam. karna aku merindukannya. bayangkan saja ketika kalian memiliki pasangan sehidup semati dan tiba tiba kalian terpisah jarak dan waktu.

----------------------
"Kau tak harus memaksakan dirimu untuk pergi denganku jika kau tak mau"ucap niall yang langsung membuatku menoleh kearahnya yang tengah menyetir.
"Aku? Tidak, aku hanya memikirkan sesuatu"ujarku seraya kembali menatap jalanan lewat kaca jendela mobil niall.
Niall menghentikan laju kendaraannya dan langsung menangkup wajahku dengan tangannya,
"Yang lalu biarlah berlalu, sekarang ada aku disini yang akan menjagamu, menemanimu"ujar niall, mata kami saling bertemu. aku berusaha mencari kebohongan dari matanya dan hasilnya nihil.

----------------
Wow. hanya kata itu yang bisa aku katakan saat ini. niall mengajakku ke sebuah taman bermain yang hanya berisikan kami seorang.
"Kau menyewa tempat ini?"yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya sambil menaik turunkan alisnya.
"I have nothing to say, thank you"ucapku.

Aku menaiki semua wahana disini bersama niall, aku jadi ingat terakhir aku kesini bersama greyson saat merayakan ulang tahunnya yang ke 16, aku memintanya untuk mentraktirku bermain disini, wait, aku harus melupakannya.

--------------

"Al, udah lama aku pengen bilang ini ke kamu,"niall memberi jeda pada kalimatnya."will you be mine?"ucapnya sambil menatap mataku dalam dalam.

"I don't know"jawabku, sejurus kemudian komidiputarnya berhenti. aku turun terlebih dahulu, sepertinya ini sudah larut malah. kami memutuskan untuk pulang. selama diperjalanan kami saling diam.

"Ni"panggilku, dia menoleh sekilas kemudian kembali melihat ke depan.

"I do"jawabku dengan sangat pelan, aku tak tau dia mendengar atau tidak.
Secara tiba tiba dia mengerem mendadak mobilnya.. membuat dahiku membentur dashboard.
"Aww what was that for?"protesku,
"Are you serious?"tanyanya.
"Ya aku serius tadi itu sangat sakit Mr.Horan"ucapku sarkastik. dia menggeleng gelengkan kepalanya sambil terkekeh.
"Bukan itu, yang sebelumnya"Aku berpikir sejenak untuk mengingat apa yang aku katakan kepadanya.
"Oh itu, iya. memangnya kenapa?"dia langsung memeluk tubuhku dengan erat.
"I love you Allyson, i really do"gumamnya membuatku terkekeh
"Me too yell"ucapku

---------------------

"Jadi kau sudah memilih universitas yang cocok untuk mu hmm?"tanya niall, aku mendongak dan melihat wajahnya yang cute it sedang melihatku😚
"Tentu, falentry university. Bagaimana menurutmu?"tanyaku
"Aku terserah padamu sayang,"jawabnya seraya mengecup puncak kepalaku. aku membenarkan posisi dudukku dan menghadapnya.
"Jadi kamu mau bantuin aku ngerapihin buku buku SMA ku dan membawanya ke loteng?"
Niall ikut bangkit dan merangkulku.
"Apa sih yang engga buat kamu hun"godanya, sial pipiku memerah.

Aku memasukkan buku bukuku kedalam kardus sampai mataku melihat bingkai berisikan fotoku dan greyson. dibingkai itu terdapat empat foto. pertama saat kami masih berumur 3 tahun mungkin, greyson tengah merebut permen lollipopku dan aku tampak menangis didalam foto itu. yang kedua kurasa saat aku masih di elementary school. disitu terlihat aku memeluk greyson dari belakang dan menaruh daguku dibahunya, greyson tampak tertawa dalam foto itu. foto yang ketiga saat aku berada di junior high school, difoto itu greyson dan aku tengah mendengarkan musik bersama dengan earphone dan aku menyenderkan kepalaku pada dada bidangnya. difoto keempat aku jelas mengingat foto ini, ini diambil mom saat aku dan greyson liburan musim panas pada saat aku duduk di senior high school, difoto ini greyson mengenakan boxernya sedang menggendongku yang hanya beralaskan bikini. difoto ini kami tampak bahagia, tanpa kusadari air mataku menetesi pipiku, dengan cepat aku menghapusnya. dan ternyata aku terlambat, niall melihatnya.
Niall langsung mendekapku, aku membalas mendekapnya dan menyembunyikan wajahku didada bidangnya.

"Shh its okey,"ujarnya
Aku melepaskan pelukanku,
"Bisa tolong aku untuk menaruh foto itu di loteng?"pintaku, niall menatapku cukup lama.
"Niall tolonglah"niall pun mengangguk dengan ragu dia membawa foto itu beserta kardus yang telat ku letakkan buku bukuku didalamnya ke loteng.

confused (fanfiction story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang