33

87 7 1
                                    

Day 14

-ALLYSON'S POV-

Aku masih belum mendapatkan cara agar dapat membahagiakan niall, karna pada dasarnya memang aku tidak bisa membuat dia bahagia.

Kuparkirkan mobil greyson diparkiran mobil dan menuruninya.
Setelah melambai lambaikan tanganku aku aku berjalan menghampirinya.

"I miss you"ucapku
"Me too"ucapnya seraya memelukku, aku membalas pelukannya. tak lama kami menyudahi pelukan ini.

"Jadi bagaimana kabar keluargamu?"ucapku membuka pembicaraan. aku sangat benci suasana awkward remember?
"Mereka baik, hanya saja"greyson mendesah.
"What is it?"
"Aku akan dijodohkan"seketika kuinjak rem mobil ini membuat kepala greyson menempel dengan dashboard.
Dia meringis dan memegangi keningnya yang memerah.
"Maaf"ucapku
"Kenapa kau reaksimu kaya gitu?"
"Engggg k-kkarna, kkarna aku kaget! Sahabatku mau dijodohin"alasan yang tepat Al.
"Ah sudahlah aku juga gak keberatan"ucap greyson dengan santai.
"Gak keberatan maksud mu apa?!"pekikku membuat greyson terperangah karna kaget.
"Al kamu gapapa?"greyson hendak menyentuh bahuku tapi dengan cepat ku tepis tangannya,
"Iloveyou greys, i'm in love with you"ucapku lirih.
"Me too al, me too,"dia meneteskan air matanya.
Apa?
Dia menangis?
Sounds weird, seorang greyson michael chance menangis karna sahabatnya menyatakan cinta padanya.

"Akan ku batalkan perjodohan itu al"ucap greyson.
"Emangnya bisa?"
"Bisa lah!!! Demi kamu!"jawabnya dengan mantap.
"Tapi kamu bukannya masih sayang niall?"lanjutnya
"Hahahahahahaha"aku tertawa garing.
"Untuk apa? Aku udah bisa melupakannya greys, bahkan hatiku bukan miliknya lagi, aku gak tau tapi aku merasa nyaman disampingmu greys, aku gak mau kehilangan kamu untuk yang kedua kalinya"jelasku. greyson menggenggam tanganku lalu mengecupnya.
"Jadi kita official nih? hehehe"aku mengangguk sebagai jawaban.
"Tapi kamu gapapa? Kan aku udah punya anak"ucapku melemah
"Its okey, aku menyayangi mereka seperti aku menyayangimu al"ucap greyson.
Aku tersenyum dan meneteskan air mata bahagiaku.

Day 15

"aku mau es krim itu"pintaku sambil menunjuk kedai es krim di taman. greyson tersenyum dan membawaku kesana.

Soal perjodohan greyson, greyson sudah menolaknya dan guess what? Mereka tidak keberatan. setelah greyson menceritakan semua tentangku, mereka bahkan sangat menyetujui hubungan kami, mereka tau sedari dulu greyson memang sudah mencintaiku, mereka juga menerima keadaanku sebagai malaikat apa adanya. perlahan aku mulai melupakan niall. itu bagus. aku memang sudah tidak mencintainya. terlalu sakit bagiku untuk mencintainya lagi.

"Aku ketoilet sebentar ya babe"ucap greyson. aku mengangguk, dia mencium bibirku sekilas lalu berlari kecil menuju toilet di taman ini.

"Allyson"panggil seseorang,
"Niall? What are you doing?"ucapku
"Oh ya aku thalia bukan---","aku tau kamu allyson!"selanya.
"Baik, apa maumu?"tanyaku to the point.
"Kembali lagi bersamaku of course"
"Mudah bagimu untuk bicara"ucapku ketus
"Aku menyayangimu"ujarnya lirih
"Dan aku tidak"balasku

Aku bangkit dari bangku yang kududuki dan berjalan meninggalkannya, tapi dia menggenggam tanganku,
Aku menepisnya,
"Lepaskan"ucapku
"Tidak akan"
"Let me go!"erangku
"Lepaskan dia"ucap greyson, thanks a lot greys.
"Ah kau! Kau pikir kau siapa? Bukannya kau sangat membencinya al?"ucap niall dengan seringaiannya
"Not anymone,"ucapku
"She's mine!"ucap niall
"No! She's mine!"ucap greyson tak mau kalah
"I'm her husband"
"You said you wanna divorce me?"ejekku
"No!"
"Let her go! She's not belong to you horang!"greyson mengepalkan tangannya, aku menginjak kaki niall dan niall melepaskan genggamannya, kesempatan itu kugunakan untuk kabur,

confused (fanfiction story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang