Sakura sudah mempertimbangkan dengan matang kalau malam ini ia akan berangkat dari apartemen nya sendiri, karena jika bersama dengan Kakashi ia akan mendapat hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin akan menghambat waktu keberangkatan mereka."Bukankah kau sudah memperingatkan dia agar tidak terlambat, eh Sakura?" Sasuke mulai mengeluh pada gadis berambut merah muda yang sedang menekuk wajahnya karena kesal.
Ya, dia sudah memperingatkan Kakashi untuk tepat waktu. "Ini bukan pertama kalinya, kau tau, kan?"
"Ya Sasuke, berhentilah mengeluh," Sai menimpalinya, "Berangkatlah lebih dulu sendirian jika tidak mau menunggu," Sai kemudian memberikan senyuman menyebalkan nya.
Sasuke hanya mendelik kesal, karena Sakura dan Sai malah jadi berbalik sebal padanya. Sementara Naruto, dia tidak peduli dengan argumen Sasuke.
Sejak tadi yang Naruto lakukan adalah memperhatikan Sakura yang terlihat cemas, sebagai sahabat, Naruto tentunya peka dengan apa yang sedang Sakura rasakan saat ini.
"Sakura-chan, tidak perlu cemas. Dia akan tiba sebentar lagi, kurasa kita naik saja duluan ke dalam," ucap Naruto, "Dia pasti akan menyusul."
"Baiklah, baik," Sakura setuju dan mereka semua langsung menaiki kereta.
Tak lama Kakashi tiba dengan barang-barang bawaan nya, termasuk beberapa tas milik Sakura yang memang sengaja ia bawakan walau terlambat. Kakashi hanya tersenyum kikuk pada tim nya, apalagi melihat Sakura yang sudah bete seperti itu.
Pria berambut perak itu langsung duduk di samping Sakura dan menggodanya agar tidak marah lagi. Sakura segera menepis tangan Kakashi sambil melotot.
"Kau harus profesional, kita sedang dalam misi bukan sedang berbulan madu," Sakura berbisik dengan kesal, di sisi lain ada Sai, Naruto dan juga Sasuke yang pura-pura tidak melihat mereka berdua.
"Kau tidak malu? Kita tidak hanya berdua di sini Kakashi."
Kakashi hanya bisa menghela napas pasrah, padahal dia hanya ingin Sakura tidak marah padanya, tapi sekarang malah tambah parah.
Di sisi lain, Sasuke enggan menatap Kakashi ataupun bersinggungan dengan nya. Pria itu hanya fokus sesekali pada Sakura yang tampak tak peduli pada siapapun saat ini.
Sasuke sendiri tidak tau kenapa dirinya menerima misi ini dengan sukarela, padahal ia masih harus melakukan perjalanan ke desa lain, ia hanya berniat untuk singgah sebentar di Konoha.
Kalau ingin, Sasuke memang bisa menolaknya dengan mudah karena Daimyo tau apa yang sedang di jalankan Sasuke selama ini. Hanya saja, Sasuke kembali melihat Sakura yang masih berada di dekatnya, setidaknya untuk yang terakhir ia ingin menjalankan misi bersama gadis manis itu.
"Misi ini terlalu beresiko, kita sangat mencolok," Sai memecah suasana dengan memulai pembicaraan.
"Di sini yang mencolok hanya aku dan Sakura-chan, Dattebayo!" Naruto tertawa kecil setelah bicara seperti itu.
Sakura langsung memelototi nya, memang hanya ia dan Naruto yang memiliki warna rambut yang terang. Mungkin seharusnya mereka melakukan penyamaran selama perjalanan.
"Lagi pula itu tidak akan berpengaruh besar, kita bukan sedang menjalankan misi tingkat S. Kita tidak akan berperang dengan siapapun," Sakura akhirnya menyahut.
Kakashi menghela napasnya, apa Sakura lupa dengan apa yang mereka bahas tadi siang? Ataukah gadis itu sama sekali tidak menyerap cerita Naruto tentang penjahat dan ninja buangan dari Sora yang ganas?
"Sakura-chan.." Naruto hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kikuk, bingung mau bicara apa.
"Naruto sudah bilang kalau ada orang-orang berbahaya nanti nya, walau tidak ada sangkut-pautnya dengan misi tapi mereka bisa membuat kita repot," kali ini Sasuke angkat bicara, membuat Sakura mengalihkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Love (KakaSaku) ✓
FanfictionSummer Love KakaSaku Area Acara di Sunagakure membuat Sakura merasakan musim panas yang benar-benar panas. Jika harus kencan kontrak apakah dia mau? Kakashi memberinya banyak penawaran bagus. Penawaran yang datang tepat waktu, ketika Sakura benar-b...